- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
zero to hero #ahok


TS
User telah dihapus
zero to hero #ahok
Disaat perjalananku menuju DKI Jakarta, merintik hujan pun turun menggenangi madang sahara, awanpun menggumpal membentuk kegelapan seperti halnya malam, ketika itupun terbitlah matahari cinta kepada sang idola yang selalu diidam-idamkan hanya untuk berfoto bersama, juga memberi dukungan layaknya pohon yang terombang-ambing oleh angin, akankah selalu tegar menghadapi cobaan yang menimpanya.
Setelah kaki menjejakkan langkah menuju ke sebuah rumah kecil di tengah keramaian kota, yang biasa di sebut rumah lembang, nafasku mulai kuatur perlahan-lahan untuk jumpa sang idola, ricikan uang saya kumpulkan untuk menyetor kendaraan yang aku tumpanginya yang di pimpin oleh seorang yang berada di depan saya.
Jalan demi jalan saya lalui, betapa gembiranya seorang rakyat biasa, seorang rakyat kecil yang akan bertemu dengan sang penguasa Jakarta, sebenarnya jauh tempat ia berteduh kiranya Jawa bagian Tengah, namun itu tidak mengurangi niatnya untuk sekedar membekan air kepada pohon yang di ombang-ambing oleh angin dengan tujuan selalu kuat akarya.
Sampailah di tempat impian inilah rumah lembang

saya pun masuk kedalamnya, namun ada seorang petugas yang meminta saya untuk sekedar menulis daftar absen yang di pegangnya, langkahpun mulai begemetar, dengan keberanianlah kulanjutkan perjalananku lalu hatiku terasa senang rasa nangis terkagum-kagum melihat sosok idola yang berdiri kuat diatas karpet yang berwarna hitam, kuliat semuanya bertemakan kotak-kotak di perteduhan tersebut

setelah selesai memberikan sepatah duapatah kata akupun memberanikan diri untuk ikut sekedar foto bersama dan meminta tanda tangan idola, kuambil sejarik baju yang ada didalam tas kecilku, dan hanya itu yang aku bawa.

selesaikan perjuanganku itu, sebagai orang kecil hanya bisa mendoakan agar selalu kuat dalam cobaan yang menerpa.
Dari sini sayapun tahu apa arti sebuah toleransi.
Setelah kaki menjejakkan langkah menuju ke sebuah rumah kecil di tengah keramaian kota, yang biasa di sebut rumah lembang, nafasku mulai kuatur perlahan-lahan untuk jumpa sang idola, ricikan uang saya kumpulkan untuk menyetor kendaraan yang aku tumpanginya yang di pimpin oleh seorang yang berada di depan saya.
Jalan demi jalan saya lalui, betapa gembiranya seorang rakyat biasa, seorang rakyat kecil yang akan bertemu dengan sang penguasa Jakarta, sebenarnya jauh tempat ia berteduh kiranya Jawa bagian Tengah, namun itu tidak mengurangi niatnya untuk sekedar membekan air kepada pohon yang di ombang-ambing oleh angin dengan tujuan selalu kuat akarya.
Sampailah di tempat impian inilah rumah lembang

saya pun masuk kedalamnya, namun ada seorang petugas yang meminta saya untuk sekedar menulis daftar absen yang di pegangnya, langkahpun mulai begemetar, dengan keberanianlah kulanjutkan perjalananku lalu hatiku terasa senang rasa nangis terkagum-kagum melihat sosok idola yang berdiri kuat diatas karpet yang berwarna hitam, kuliat semuanya bertemakan kotak-kotak di perteduhan tersebut

setelah selesai memberikan sepatah duapatah kata akupun memberanikan diri untuk ikut sekedar foto bersama dan meminta tanda tangan idola, kuambil sejarik baju yang ada didalam tas kecilku, dan hanya itu yang aku bawa.

selesaikan perjuanganku itu, sebagai orang kecil hanya bisa mendoakan agar selalu kuat dalam cobaan yang menerpa.
Dari sini sayapun tahu apa arti sebuah toleransi.
0
1.3K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan