Israel atau negaranya om wahyudi ternyata parah, tidak toleran terhadap pemasangan pohon natal di hotel-hotel dan unversitas2.

Al Jazeera (23/4) memberitakan bahwa para rabbi senior di Yerussalem mereka melarang hotel2 untuk memasang pohon natal dan pesta tahun baru mereka. Padahal hotel2 berharap dengan memasang pohon natal mereka akan diinapi oleh para wisatawan dari luar negeri. Puluhan ribu turis itu kebanyakan mengunjungi Nazareth, kampung yang diyakini mereka sebaga tempat kelahiran Yesus. Mereka takut hotel mereka tidak mendapat sertitikat 'kosher' atau setara halal kalau di Islam.

Para Rabbi berpendapat bahwa pohon natal itu merupakan 'idolatry' atau berhala, sebagai simbol kaum pagan/penyembah berhala yang merusak status 'kosher' dari gedung-gedung itu termasuk kantin mereka.

Di Haifa, kota pantai di utara Israel, para rabbi juga melarang pemasangan pohon natal di depan ruangan himpunan mahasiswa kristen, Universitas Technion yang 20%-nya dihuni oleh mahasiswa kristen Palestina. Rabbi mereka bilang, "Ini bukan masalah kebebasan beragama. Ini mengenai satu2nya negara Yahudi di dunia, yang punya peran menjadi 'terang bagi seluruh bangsa', dan tidak seenaknya merangkul setiap ide. Mereka harus memasangnya di dalam rumah mereka atau di Eropa sana."


Awalnya pohon natal tidak umum di Israel. Sekitar 2 dekade yang lalu, imigran Yahudi dari Rusia karena pecahnya Uni Soviet memulainya. Walaupun mereka beragama Yahudi tapi mereka sudah tidak lagi kenal dan mempraktekan agamanya, dan lebih sering melakukan kebiasaan di negara asalnya. Selain itu golongan sekuler Yahudi makin banyak yang tertarik dengan hari Natal ini hanya sebagai budaya barat, dan pesta2nya, tak berkaitan dengan agama Kristen.

Berkembangnya perayaan Christmas ini dikhawatirkan oleh para rabbi yang berkuasa atas ruang publik yang mencoba mempertahankan negara Yahudi sebisa mungkin, untuk menghindari identitas mereka. Lambat laun pemasangan pohon-pohn natal ini akan menuntun kaum Yahudi Israel menjadi Kristen. Nah!

Selebihnya baca aja di sumurnya gan.