- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Hidup Yang Penuh Warna (Bukan Pelangi, serius!)


TS
petanikota2776
Hidup Yang Penuh Warna (Bukan Pelangi, serius!)
Setelah lintang pukang sebagai silent reader & ikut bully beberapa TS, saya pun kepikir ikut meramaikan forum SFTH ini. Tapi bukan dengan cerita dari kehidupan saya, masih terlalu datar hidup saya ini.
Prolog
Perkenalkan nama saya Ragil, masih kuliah di perguruan tinggi di Indonesia. Kakek saya punya banyak anak, salah satunya ibu saya. Ibu saya punya adik, yang tentu saja saya panggil om. Dia aneh, tapi punya cerita hidup yang menarik. Cukup asyik kalau mendengar kisah hidupnya. Dia cukup tua, jaman dia pacaran belum musim HP. Dia lulus SMA pun baru mulai ada wartel. Tua ya?
Ini cerita tentang om saya.
Saya laki dan nama saya Ardimulya Aslam. Biasa dipanggil Ardi. Saya bungsu dan punya 1 kakak. Lahir dan besar di kota persilangan budaya di pantai utara Jawa. Kuliah di tempat jauh, 350-an km dari kota asal. Sekarang tinggal dan kerja sebagai wartawan di salah satu media cetak nasional di kota besar yang air tanahnya asin.
Ini bukan dongeng cinta, bukan kisah curhat, bukan juga cerita action.
Adu jotos? Nope, it ain’t me.
Kompetisi olahraga? None.
Jalan-jalan ke mal & makan di franchise kakek senyum ato logo bokong? Gak mampu, uang saku saya dikit. Itu juga sebenarnya bukan uang saku, tapi uang ongkos. Karena jarak rumah-sekolah dekat, 15 menit jalan kaki, jadilah uang ongkos saya utuh.
Bisa buat jajan di kantin (kelas murah, obviously), beli rokok (gee I was naughty boy), & beli iti inu (kebalik begok! Suka-suka gw lah) laennya. Termasuk buat ngangkot ke tempat pacar & kadang-kadang bayarin dia makan. Biarpun habis itu saya gak jajan 2 minggu.
Saya akan bercerita secara mundur maju, biar canteeq. Ah elah lo kata si Sahroni vroh? OK lupakan.
FAQ (yang sering ditanyakan readers, kepoers, stalkers, dll)
Rules-Aturan-Tatakrama
Apdet gak tentu, indeks belum belajar bikin. Mau baca silakan. Gak mau ya gak papa.
Here’s the story goes.
Index Sementarah (pake hape dulu)
Part 1-4: Ada di bawah inih (scroll ke bawah ya bro sis)
Part 5: Page 2
Prolog
Perkenalkan nama saya Ragil, masih kuliah di perguruan tinggi di Indonesia. Kakek saya punya banyak anak, salah satunya ibu saya. Ibu saya punya adik, yang tentu saja saya panggil om. Dia aneh, tapi punya cerita hidup yang menarik. Cukup asyik kalau mendengar kisah hidupnya. Dia cukup tua, jaman dia pacaran belum musim HP. Dia lulus SMA pun baru mulai ada wartel. Tua ya?
Ini cerita tentang om saya.
Saya laki dan nama saya Ardimulya Aslam. Biasa dipanggil Ardi. Saya bungsu dan punya 1 kakak. Lahir dan besar di kota persilangan budaya di pantai utara Jawa. Kuliah di tempat jauh, 350-an km dari kota asal. Sekarang tinggal dan kerja sebagai wartawan di salah satu media cetak nasional di kota besar yang air tanahnya asin.
Ini bukan dongeng cinta, bukan kisah curhat, bukan juga cerita action.
Adu jotos? Nope, it ain’t me.
Kompetisi olahraga? None.
Jalan-jalan ke mal & makan di franchise kakek senyum ato logo bokong? Gak mampu, uang saku saya dikit. Itu juga sebenarnya bukan uang saku, tapi uang ongkos. Karena jarak rumah-sekolah dekat, 15 menit jalan kaki, jadilah uang ongkos saya utuh.
Bisa buat jajan di kantin (kelas murah, obviously), beli rokok (gee I was naughty boy), & beli iti inu (kebalik begok! Suka-suka gw lah) laennya. Termasuk buat ngangkot ke tempat pacar & kadang-kadang bayarin dia makan. Biarpun habis itu saya gak jajan 2 minggu.

Saya akan bercerita secara mundur maju, biar canteeq. Ah elah lo kata si Sahroni vroh? OK lupakan.
FAQ (yang sering ditanyakan readers, kepoers, stalkers, dll)
Quote:
Rules-Aturan-Tatakrama
Quote:
Apdet gak tentu, indeks belum belajar bikin. Mau baca silakan. Gak mau ya gak papa.
Here’s the story goes.
Index Sementarah (pake hape dulu)
Part 1-4: Ada di bawah inih (scroll ke bawah ya bro sis)
Part 5: Page 2
Diubah oleh petanikota2776 24-12-2016 21:08


anasabila memberi reputasi
1
2.8K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan