Quote:
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso tidak peduli soal omongan sejumlah lembaga swadaya masyarakat(LSM) yang menganggap dirinya sudah melanggar HAM karena telah menembak mati bandar narkoba.
“Media tolong sampaikan, ancaman narkoba adalah ancaman negara. Dan presiden sudah katakan negara darurat narkoba, tapi masih ada saja yang tidak mendukung,” sindir Budi saat konferensi pers di kantor BNN Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (22/12/2016).
Pria yang akrab disapa Buwas ini mengaku tengah diawasi oleh sejumlah LSM. Kejadian ini sama sewaktu dirinya berada di Amerika Serikat untuk membicarakan persoalan narkoba di Indonesia. Saat itu, ada WNI yang menganggap dirinya telah melanggar HAM.
“Kemaren saya di Amerika saya katakan negara Indonesia (darurat narkoba), justru yang menyerang saya bukan orang Amerika tetapi WNI. Hari inipun saya diawasi karena dianggap melanggar HAM berat. Padahal, pelaku bandar narkoba ini pelanggar HAM berat,” tuturnya.
Menurutnya, pernyataan itu seakan menunjukkan belum adanya komitmen penuh dari masyarakat di dalam pemberantasan narkoba.
“Belum ada komitmen dari bangsa kita masih adanya WNI yang menyatakan itu. Tetapi saya tidak takut dan orang semacam ini adalah penghianat. Selama Undang-Undang (UU) memperbolehkan dan mengizinkan, akan kita tindak tegas,” pungkas mantan Kabareskrim Mabes Polri ini.
SUMBER
ketika HAM terkesan melindungi penjahat sementara korban-korban penjahat yang HAMnya juga dilanggar justru diabaikan.
