Penyebabnya antara lain:
1. Akumulasi dan melekatnya plak (sisa makanan) pada gigi.
2. Sedikitnya jumlah faktor protektif alami seperti pelikel, saliva dan plak yang bebas dari bakteri asidogenik (good plaque).
3. Frekuensi konsumsi karbohidrat yang sering.
4. Sedikitnya asupan flor.

Adanya hubungan sebab-akibat terjadinya karies diidentifikasi sebagai faktor resiko karies. Beberapa di antaranya adalah:

1. Pengalaman karies dengan perkembangan karies di masa mendatang karena sensitivitas parameter yang hampir mencapai 60%.
2. Penggunaan fluor yang teratur dan sistemik (konsumsi langsung) maupun lokal, seperti pasta gigi, jel, dan obat kumur merupakan hal yang penting untuk mengurangi karies. Sebaliknya, meningkatkan mineralisasi. Jumlah fluor dalam air minum dan makanan harus diperhitungkan, karena pemasukan fluor berlebihan dapat menyebabkan fluorosis (gigi dengan bercak putih).
3. Kebersihan mulut dengan penyingkiran plak dapat mendeteksi masalah gigi.
4. Jumlah bakteri di dalam mulut karena transmisi antarmanusia dari Ayah dan Ibu.
5. Air liur selain punya efek penetral asam, air liur juga dapat membersihkan sisa-sisa makanan di dalam mulut.
6. Pola makan biasanya lebih bersifat lokal daripada sistemik, terutama dalam frekuensi mengonsumsi makanan.