akhmadrijalAvatar border
TS
akhmadrijal
Misi Kebudayaan Pemprov DKI
emoticon-2 Jempol perkembangan kebudayaan dan pariwisata masuk babak baru nih gan emoticon-Toast



Program kebudayaan dan pariwisata penting dicanangkan untuk meningkatkan dan menjaga kepedulian masyarakat terhadap kebudayaannya. Di Jakarta, Pemprov DKI sudah melakukan beberapa terobosan untuk meningkatkan kualitas kebudayaan di Ibukota. Pembenahan dilakukan dalam sektor fasilitas, wadah, organisasi dan aksesibilitas penduduk Jakarta di bidang kebudayaan. Revitalisasi di berbagai bidang ini diikuti dengan konsistensi Pemprov (Pemerintah Provinsi) dalam mengembangkan wisata budaya di kota Jakarta.

Perkembangan pariwisata dan kebudayaan dilakukan melalui beberapa cara; mempermudah akses dan akomodasi menuju tempat wisata, pembenahan infrastruktur lokasi wisata kebudayaan, modernisasi dan revitalisasi fasilitas-fasilitas wisata kebudayaan dan peningkatan anggaran APBD dalam bidang Pariwisata dan Kebudayaan.

Subsidi pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata kebudayaan dapat kita rasakan bersama. Makin banyak pagelaran seni dilakukan di gedung-gedung kesenian yang disubsidi Pemprov, Kota Tua semakin rapih dan asri sehingga pusat warisan budaya dan sejarah tertua di Jakarta ini makin ramai pengunjung.

Perhatian Pemprov DKI terhadap Wisata Kebudayaan mendapat sambutan hangat dari seluruh elemen di Ibukota. Penduduk Jakarat semakin mempunyai banyak pilihan kunjungan wisata baik untuk rekreasi ataupun pembelajaran kebudayaan. Yang paling menarik bagi masyarakat jakarta yaitu disediakannya bus tingkat gratis untuk kelilingi Jakarta. Bus tingkat ini beroperasi di sejumlah titik wisata kota seperti museum atau galeri-galeri seni di Ibukota.

Kampung kebudayaan Betawi di Setu Babakan juga sudah diresmikan, kampung ini berfungsi sebagai cagar budaya, pengadaan festival kebudayaan dan pilihan wisata kebudayaan di Jakarta. Setu Babakan sudah beberapa kali mengadakan festival kebudayaan dan pameran kesenian khas Betawi

Kuliner juga merupakan kebudayaan dan Pemprov DKI sadar betul akan hal itu. Namun, mayoritas pedagang kuliner-kuliner Tempoe Doeloe adalah PKL (Pedagang Kaki Lima). Pemprov pun punya jalan keluarnya; Balaikota dibuka sebagian lahan terbukanya untuk dijadikan lapak berjualan PKL-PKL binaan Pemprov DKI. Sistem ini selain menertibkan lokasi berjualan juga menjaga kelestarian kebudayaan kuliner di Jakarta.

Masih banyak rasanya program-program kebudayaan lain yang dicanangkan Pemprov DKI. Saya menulis ‘pengantar’ ini sebagai bentuk bukti bahwa kita semua (Penduduk Jakarta) janganlah berputus asa dan apatis, karena perubahan dan kemajuan sudah dan sedang terjadi di Jakarta.
emoticon-Salam Kenal
0
888
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan