- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Kunci Melenjitkan Produktivitas Generasi Millenial


TS
Entrepreneure
5 Kunci Melenjitkan Produktivitas Generasi Millenial

Bismiillahirrahmanirrahim
Halo agan dan sista, jumpa kembali dengan thread original anti copas. Kali ini membahas lagi tentang generasi millenial yang lagi nge-hits di seantero planet bumi.
Generasi millenial, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1982 s.d 2004 adalah fenomena menarik dari subkultur umat manusia. Mereka terus saja menjadi perhatian, perbicangan dan pastinya bahan kajian.
Di dunia kerja, perilaku generasi millenial terbilang unik. Dicap bandel alias susah diatur dan cenderung suka santai.
Perilaku generasi millenial di dunia kerja bahkan membuahkan riset yang, ya rada-rada gak enak sih. Menurut studi LibGig seperti disitir dari Huffingtonpost.com, setiap hari generasi millenial membuang percuma waktu 2 jam di tempat kerja.
Dalam dua jam kerja tersebut, yang mereka lakukan bisa ditebak. Yaitu berselancar di internet dan bersosialisasi di media sosial. Hayo, kamu termasuk ya?

Tapi di balik pandangan negatif tersebut, ada kekuatan besar yang dimiliki oleh generasi millenial, yaitu memiliki potensi produktivitas tak terbatas. Nah, berikut lima kunci untuk melejitkan produktivitas kaum millenial.

Pertama, Kerja Remote

Karakternya yang bebas serta tak enjoy dengan peraturan ketat nan rigid, menyebabkan generasi millenial lebih tepat bekerja tanpa terikat waktu dan tempat.
Meskipun status sebagai karyawan, akan lebih baik jika anak-anak muda ini dibiarkan bekerja dengan sistem remote. Mereka dibebaskan bekerja dimana saja dan tidak harus ngantor. Generasi millnial sih paling doyan di café berkoneksi internet supercept.
Yang utama bagi generasi millenial, mereka diberi target harian atau mingguan untuk menyelesaikan pekerjaan. Cukup bekali dengan petunjuk melalui briefing, maka dengan kelincahannya menggunakan teknologi mereka bisa menyelesaikan pekerjaan secara on time.
Cuma sayang sekali, belum banyak atau mungkin belum ada perusahaan yang menerapkan cara ini.



Karakternya yang bebas serta tak enjoy dengan peraturan ketat nan rigid, menyebabkan generasi millenial lebih tepat bekerja tanpa terikat waktu dan tempat.
Meskipun status sebagai karyawan, akan lebih baik jika anak-anak muda ini dibiarkan bekerja dengan sistem remote. Mereka dibebaskan bekerja dimana saja dan tidak harus ngantor. Generasi millnial sih paling doyan di café berkoneksi internet supercept.
Yang utama bagi generasi millenial, mereka diberi target harian atau mingguan untuk menyelesaikan pekerjaan. Cukup bekali dengan petunjuk melalui briefing, maka dengan kelincahannya menggunakan teknologi mereka bisa menyelesaikan pekerjaan secara on time.
Cuma sayang sekali, belum banyak atau mungkin belum ada perusahaan yang menerapkan cara ini.


Kedua, Habitat Techy

Habitat asli kaum millenial teknologi. Ya, millenial merupakan entitas yang tech-savvyalias melek teknologi yang mati gaya jika tak memegang gadget atau koneksi internet terputus. 1/24 dan 24/7 millenial tak boleh lepas dari perangkat teknologi. Termasuk ketika tidur. Lihat saja, ketika bangun tidur yang pertama kali dicek adalah smartphone.
Agar kinerja generasi millenial ini terdongkrak, maka mereka harus difasilitasi dengan perangkat teknologi dan pendukungnya. Gadget dan koneksi internet adalah senjata ampuh bagi generasi millenila laiknya Perisai multiguna yang selalu ditenteng Captain America.
Jika perusahaan kamu mau maju dengan mempekerjakan generasi millenial, fasilitasi mereka dengan gadget canggih dan koneksi internet yang supercepat. Desain kantor semirip mungkin dengan Apple Store.



Habitat asli kaum millenial teknologi. Ya, millenial merupakan entitas yang tech-savvyalias melek teknologi yang mati gaya jika tak memegang gadget atau koneksi internet terputus. 1/24 dan 24/7 millenial tak boleh lepas dari perangkat teknologi. Termasuk ketika tidur. Lihat saja, ketika bangun tidur yang pertama kali dicek adalah smartphone.
Agar kinerja generasi millenial ini terdongkrak, maka mereka harus difasilitasi dengan perangkat teknologi dan pendukungnya. Gadget dan koneksi internet adalah senjata ampuh bagi generasi millenila laiknya Perisai multiguna yang selalu ditenteng Captain America.
Jika perusahaan kamu mau maju dengan mempekerjakan generasi millenial, fasilitasi mereka dengan gadget canggih dan koneksi internet yang supercepat. Desain kantor semirip mungkin dengan Apple Store.


Ketiga, Langgas

Ya, generasi millenial adalah manusia langgas alias bebas. Mereka tidak suka diikat oleh ruang dan waktu. Maka bebaskan mereka mengeksplorasi diri dalam bekerja. Bebaskan dari kungkungan ruang dan ikatan waktu.
Yang terpenting, mereka dibekali dengan briefing, diingatkan untuk fokus pada tujuan serta dimonitor berkala tapi tidak terlalu sering. Jangan sekali-kali mempressure, generasi millenial tidak suka ditekan-tekan.



Ya, generasi millenial adalah manusia langgas alias bebas. Mereka tidak suka diikat oleh ruang dan waktu. Maka bebaskan mereka mengeksplorasi diri dalam bekerja. Bebaskan dari kungkungan ruang dan ikatan waktu.
Yang terpenting, mereka dibekali dengan briefing, diingatkan untuk fokus pada tujuan serta dimonitor berkala tapi tidak terlalu sering. Jangan sekali-kali mempressure, generasi millenial tidak suka ditekan-tekan.


Keempat, Hunian Menyenangkan

Bagi generasi millenial, ide bisa datang dan dieksekusi setiap saat. Termasuk ketika berada di rumah. Maka hunian harus jadi tempat yang menyenangkan dan mendukung produktivitas.
Sebagai orang muda, mereka sangat cocok tinggal di superblock. Seperti di apartemen yang memiliki fasilitas tempat nongkorng berupa café atau mal yang menyediakan internet. Dengan lingkungan seperti ini, setiap saat mereka bisa bekerja jika ide datang.
Nah, hal inilah yang coba ditangkap oleh Agung Podomoro Land dengan membangun apartemen Podomoro Golf View di Cimanggis. Fasilitasnya generasi millenial banget.
Di kawasan ala superblock ini dibangun café-café dan resto yang berjajar di sepajang tepi Sungai Cikeas yang melintasi sisi kompleks PGV. Terbukti, menurut berita yang penulis baca, PGV sangat diminati keluarga muda.
Memang sih harganya murah banget walau fasilitas alas superblok. Ini karena PGV masuk program satu juta rumah subsidi pemerintah.



Bagi generasi millenial, ide bisa datang dan dieksekusi setiap saat. Termasuk ketika berada di rumah. Maka hunian harus jadi tempat yang menyenangkan dan mendukung produktivitas.
Sebagai orang muda, mereka sangat cocok tinggal di superblock. Seperti di apartemen yang memiliki fasilitas tempat nongkorng berupa café atau mal yang menyediakan internet. Dengan lingkungan seperti ini, setiap saat mereka bisa bekerja jika ide datang.
Nah, hal inilah yang coba ditangkap oleh Agung Podomoro Land dengan membangun apartemen Podomoro Golf View di Cimanggis. Fasilitasnya generasi millenial banget.
Di kawasan ala superblock ini dibangun café-café dan resto yang berjajar di sepajang tepi Sungai Cikeas yang melintasi sisi kompleks PGV. Terbukti, menurut berita yang penulis baca, PGV sangat diminati keluarga muda.
Memang sih harganya murah banget walau fasilitas alas superblok. Ini karena PGV masuk program satu juta rumah subsidi pemerintah.


Kelima, Komunitas

Bagi generasi millenial, komunitas bukan saja sebagai ajang bersosialisasi, namun juga medium unjuk eksistensi dalam arti positif. Di komunitas, mereka saling menyuntikkan energi dan menginspirasi. Baik itu komunitas online seperti Kaskus maupun komunitas offline. Eh iya, Kaskus memadukan keduanya. Top.
Perusahaan-perusahaan mestinya mulai menciptakan aliansi dengan perusahaan sejenis untuk membangun komunitas lintas korporat. Agar para karyawan millenial di bidang Humas misalnya, memiliki cakrawala yang luas dengan berinteraksi dengan karyawan dari perusahaan lain. Jangan berpikir untuk berkompetisi, sebab sekarang sudah zaman kolaborasi.


Bagi generasi millenial, komunitas bukan saja sebagai ajang bersosialisasi, namun juga medium unjuk eksistensi dalam arti positif. Di komunitas, mereka saling menyuntikkan energi dan menginspirasi. Baik itu komunitas online seperti Kaskus maupun komunitas offline. Eh iya, Kaskus memadukan keduanya. Top.
Perusahaan-perusahaan mestinya mulai menciptakan aliansi dengan perusahaan sejenis untuk membangun komunitas lintas korporat. Agar para karyawan millenial di bidang Humas misalnya, memiliki cakrawala yang luas dengan berinteraksi dengan karyawan dari perusahaan lain. Jangan berpikir untuk berkompetisi, sebab sekarang sudah zaman kolaborasi.

Bagaimana, setuju dengan penulis? Ungkapkan pendapat kamu dengan replies thread ini. Beri rating dan share adalah aksi sederhana untuk berbagi bagi sesama.

Diubah oleh Entrepreneure 23-10-2016 11:51
0
5.1K
74


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan