- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kelainan Kelopak Mata Besar Sebelah


TS
oopbaelah
Kelainan Kelopak Mata Besar Sebelah




Budayakan komen yang bermutu stelah membaca

Quote:
Ptosis adalah istilah medis untuk turunnya kelopak mata bagian atas. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua mata. Ketika ujung kelopak mata atas turun, bagian atas daerah pandangan anda mungkin menjadi terhalang.
Ptosis, yang juga dikenal dengan kelopak mata lunglai, adalah kondisi medis yang ditandai dengan lunglainya salah satu atau kedua kelopak mata. Hal ini dapat disebabkan akibat penuaan, cacat lahir kongenital atau kerusakan saraf dan dengan demikian memiliki penyebab yang sangat bervariasi seperti stroke atau sindrom Horner, hanya disebutkan beberapa. Ptosis sering diiringi dengan keluarnya air mata. Prognosis dan komplikasi akan tergantung dari penyebab yang mendasari, begitu juga dengan tipe penanganan yang digunakan. Akan tetapi, banyak kasus ptosis tidak diketahui penyebabnya selain daripada penuaan. Pada kasus tersebut dapat dikoreksi dengan operasi dan secara umum memiliki hasil yang baik. Ketika ptosis mengganggu aktifitas sehari-hari atau timbul pada anak kecil, secara umum merupakan ide yang baik untuk berkonsultasi dengan seorang dokter. Apabila dibiarkan tidak ditangani pada anak-anak, kondisi ini dapat menyebabkan ambliopia.
Kelopak mata yang disebut juga palpebra merupakan lipatan kulit yang terdapat dua buah untuk tiap mata. Ia dapat digerakkan untuk menutup mata, dengan ini melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi serta membantu membasahi kornea dengan air mata pada saat berkedip. Dalam keadaan terbuka, kelopak mata memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan. Membuka dan menutupnya kelopak mata dilaksanakan oleh otot-otot tertentu dengan persarafannya masing-masing.
Ptosis adalah istilah medis untuk suatu keadaan dimana kelopak mata atas (palpebra superior) turun di bawah posisi normal saat membuka mata yang dapat terjadi unilateral atau bilateral.Posisi normal palpebra superior adalah 2 mm dari tepi limbus atas dan palpebra inferior berada tepat pada tepi limbus bawah.Kelopak mata yang turun akan menutupi sebagian pupil sehingga penderita mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara menaikkan alis matanya atau meng-hiperekstensikan kepalanya. Bila ptosis menutupi pupil secara keseluruhan maka keadaan ini akan mengakibatkan ambliopia. Pada ptosis kongenital, selain menyebabkan ambliopia, juga dapat menimbulkan strabismus.
Ptosis, yang juga dikenal dengan kelopak mata lunglai, adalah kondisi medis yang ditandai dengan lunglainya salah satu atau kedua kelopak mata. Hal ini dapat disebabkan akibat penuaan, cacat lahir kongenital atau kerusakan saraf dan dengan demikian memiliki penyebab yang sangat bervariasi seperti stroke atau sindrom Horner, hanya disebutkan beberapa. Ptosis sering diiringi dengan keluarnya air mata. Prognosis dan komplikasi akan tergantung dari penyebab yang mendasari, begitu juga dengan tipe penanganan yang digunakan. Akan tetapi, banyak kasus ptosis tidak diketahui penyebabnya selain daripada penuaan. Pada kasus tersebut dapat dikoreksi dengan operasi dan secara umum memiliki hasil yang baik. Ketika ptosis mengganggu aktifitas sehari-hari atau timbul pada anak kecil, secara umum merupakan ide yang baik untuk berkonsultasi dengan seorang dokter. Apabila dibiarkan tidak ditangani pada anak-anak, kondisi ini dapat menyebabkan ambliopia.
Kelopak mata yang disebut juga palpebra merupakan lipatan kulit yang terdapat dua buah untuk tiap mata. Ia dapat digerakkan untuk menutup mata, dengan ini melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi serta membantu membasahi kornea dengan air mata pada saat berkedip. Dalam keadaan terbuka, kelopak mata memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan. Membuka dan menutupnya kelopak mata dilaksanakan oleh otot-otot tertentu dengan persarafannya masing-masing.
Ptosis adalah istilah medis untuk suatu keadaan dimana kelopak mata atas (palpebra superior) turun di bawah posisi normal saat membuka mata yang dapat terjadi unilateral atau bilateral.Posisi normal palpebra superior adalah 2 mm dari tepi limbus atas dan palpebra inferior berada tepat pada tepi limbus bawah.Kelopak mata yang turun akan menutupi sebagian pupil sehingga penderita mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara menaikkan alis matanya atau meng-hiperekstensikan kepalanya. Bila ptosis menutupi pupil secara keseluruhan maka keadaan ini akan mengakibatkan ambliopia. Pada ptosis kongenital, selain menyebabkan ambliopia, juga dapat menimbulkan strabismus.
Quote:
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala Ptosis yang mungkin timbul:
Tanda dan gejala Ptosis yang mungkin timbul:
- Kelopak mata yang turun
- Mata lelah
- Mengalami kesulitan menutup mata dengan sempurna
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Sifat lekas marah
- Anda mungkin merasa mata anda semakin sulit untuk senantiasa terbuka, atau anda mungkin merasakan ketegangan mata dan nyeri kening ketika berusaha menaikkan kelopak mata, atau lelah ketika membaca. Pada kasus parah, anda mungkin perlu untuk menengadahkan kepala kebelakang supaya dapat melihat dari bawah kelopak mata. Keluarga dan teman Anda mungkin juga berkomentar bahwa anda terus menerus tampak ‘lelah’.
- Pasien ptosis sering datang dengan keluhan utama jatuhnya kelopak mata atas dengan atau tanpa riwayat trauma lahir, paralisis n. III, horner syndrom ataupun penyakit sistemik lainnya. Keluhan tersebut biasanya disertai dengan ambliopia sekunder.
- Pada orang dewasa akan disertai dengan berkurangnya lapang pandang karena mata bagian atas tertutup oleh palpebra superior. Pada kasus lain, beberapa orang (utamanya pada anak-anak) keadaan ini akan dikompensasi dengan cara memiringkan kepalanya ke belakang (hiperekstensi) sebagai usaha untuk dapat melihat dibalik palpebra superior yang menghalangi pandangannya. Biasanya penderita juga mengatasinya dengan menaikkan alis mata (mengerutkan dahi). Ini biasanya terjadi pada ptosis bilateral. Jika satu pupil tertutup seluruhnya, dapat terjadi ambliopia.
- Ptosis yang disebabkan distrofi otot berlangsung secara perlahan-lahan tapi progresif yang akhirnya menjadi komplit.
- Ptosis pada myasthenia gravis onsetnya perlahan-lahan, timbulnya khas yaitu pada malam hari disertai kelelahan, dan bertambah berat sepanjang malam. Kemudian menjadi permanen. Ptosis bilateral pada orang muda merupakan tanda awal myasthenia gravis.
- Pada ptosis kongenital seringkali gejala muncul sejak penderita lahir, namun kadang pula manifestasi klinik ptosis baru muncul pada tahun pertama kehidupan. Kebanyakan kasus ptosis kongenital diakibatkan oleh suatu disgenesis miogenic lokal. Bila dibandingkan dengan otot yang normal, terdapat serat dan jaringan adipose di dalam otot, sehingga akan mengurangi kemampuan otot levator untuk berkontraksi dan relaksasi. Kondisi ini disebut sebagai miogenic ptosis kongenital.
- Tipe pengobatan yang tersedia tergantung dari penyebab ptosis. Ptosis aponeurotik seringkali dapat diperbaiki dengan operasi
Quote:

Pasien dengan ptosis pada kedua mata yang menghalangi pandangan sentral/pusat.
Quote:

Kelopak mata turun menyebabkan tampak ‘lelah’ dan alis mata yang naik ketika pasien berusaha untuk menaikkan kelopak mata.
Quote:


Ptosis aponeurotik kanan
Quote:

Pasien dengan ptosis kongenital Chin-up posture karena congenital ptosis mata kiri
Quote:

Pasien dengan ptosis kongenital bilateral
Quote:

Pasien dewasa dengan ptosis kongenital kiri
Penyebab
Quote:
- Ptosis mungkin sudah ada sejak lahir (kongenital) atau timbul kemudian dalam hidup (akuisisi). Ptosis kongenital biasanya diakibatkan tidak berkembangnya otot levator yang bertanggung jawab untuk mengangkat kelopak mata atas.
- Salah satu penyebab paling umum ptosis akuisisi adalah peregangan otot levator, karena proses penuaan. Ini disebut ptosis aponeurotik. Ptosis jenis ini juga dapat berkembang setelah operasi mata atau setelah penggunaan lensa kontak. Penyebab lain ptosis akuisisi termasuk palsi saraf kranial ketiga dan gangguan muskular neurologi seperti miasthenia dan distropi otot.
- Ptosis yang didapatkan (aquired); pada umumnya disebabkan oleh :
1.Faktor mekanik Akibat berat yang abnormal dari palpebra dapat menyulitkan otot levator palpebra mengangkat palpebra. Hal ini dapat disebabkan oleh inflamasi akut atau kronik berupa edema, tumor atau materi lemak yang keras, misalnya xanthelasma.
2. Faktor miogenik Faktor neurogenik (paralitik) Terdapat intervensi pada jalur bagian saraf cranial III yang mempersarafi otot levator pada tingkat manapun dari inti okulomotor ke myoneural junction.
- Ptosis didapat (acquired) biasanya terjadi unilateral.
1. Faktor trauma Trauma tumpul maupun tajam pada aponeurosis levator maupun otot levator sendiri juga menyebabkan ptosis. Pada pemeriksaan histologik, defek terjadi karena adanya kombinasi faktor miogenik, aponeurotik dan sikatriks. Perbaikan terkadang terjadi dalam 6 bulan atau lebih, jika tidak ada perbaikan maka tindakan pembedahan dapat menjadi alternatif.
2. Ptosis kongenital akibat kegagalan perkembangan m.levator palpebra. Dapat terjadi sendiri maupun bersama dengan kelainan otot rektus superior (paling sering) atau kelumpuhan otot mata eksternal menyeluruh (jarang). Hal ini bersifat herediter.
- Penyebab lain Ptosis adalah:
1. Cacat bawaan lahir
2. Cedera persalinan
3. Menderita Diabetes Mellitus
4. Menderita Myasthenia Gravis
5. Menderita Sindrom Blefarofimosis
6. Menderita Sindrom Duane
7. Menderita Sindrom Horner
8. Menderita Stroke
Faktor Resiko Ptosis Risiko terjangkit Ptosis meningkat bila Anda:
- Bertambah tua
- Sebelumnya pernah menderita Stroke
- Telah didiagnosa mengidap Diabetes Mellitus
- Telah didiagnosa mengidap Tumor Otak
Penanganan
- Operasi biasanya dilakukan dengan bius lokal. Tujuan utama operasi adalah untuk mengangkat kelopak mata bagian atas sehingga daerah pandang menjadi penuh. Pada saat bersamaan, ahli bedah berusaha mencapai kesimetrisan sewajarnya. Hasil operasi yang baik hingga sempurna dapat dicapai walaupun kesimetrisan sempurna tidak selalu diperoleh.
- Ptosis kongenital berbeda dengan ptosis akuisisi dalam hal ahli bedah harus menangani otot yang tidak normal. Kesimetrisan letak dan fungsi kelopak mata tidak selalu dapat tercapai pada operasi otot abnormal. Pasien dengan ptosis kongenital mungkin akan masih memiliki kelopak turun saat melihat ke atas dan putih mata (sclera) menjadi tampak saat pandangan ke bawah. Mungkin juga kelopak mata tidak tertutup sepenuhnya saat tidur seperti yang terlihat pada foto.
- Ptosis kongenital biasanya diperbaiki pada masa kanak-kanak jika parah dan menghalangi pandangan. Jika ringan, dapat diperbaiki di akhir masa kanak-kanak atau awal masa dewasa.
- Apabila ptosisnya ringan, tidak didapati kelainan kosmetik dan tidak terdapat kelainan visual seperti ambliopia, strabismus dan defek lapang pandang, lebih baik dibiarkan saja dan tetap diobservasi.
- Penanganan ptosis pada umumnya adalah pembedahan. Pada anak-anak dengan ptosis tidak memerlukan pembedahan secepatnya namun perlu tetap diobservasi secara periodik untuk mencegah terjadinya ambliopia. Bila telah terjadinya ambliopia, pembedahan dapat direncanakan secepatnya. Namun jika hanya untuk memperbaiki kosmetik akibat ptosis pada anak, maka pembedahan dapat ditunda hingga anak berumur 3-4 tahun.
SUMBER
0
153.2K
Kutip
52
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan