- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Belajar Bhinneka Tunggal Ika dari Timnas Kita


TS
linoleum123
Belajar Bhinneka Tunggal Ika dari Timnas Kita

Quote:
Hidup di negara multikultural seharusnya masyarakat Indonesia dapat menjadikan kekayaan dan kekuatan bangsa. Yang dibutuhkan oleh masyarakat yaitu toleransi, menghargai dan menghormati segala perbedaan tersebut tanpa ada diskriminasi terhadap kelompok yang berbeda atau kelompok yang tidak bisa diterima oleh kelompok mayoritas. Toleransi perlu diterapkan karena dapat mempersempit celah konflik yang menyebabkan perpecahan.
Akhir-akhir ini banyak di media lokal memberitakan konflik-konflik yang terjadi di Indonesia dikarenakan kurangnya rasa toleransi dan saling menghargai, dikarenakan kelompok tersebut mementingkan ego dan kepentingannya sendiri daripada kepentingan bersama. Sangat ironis memang, negara yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua) menjadikan perbedaan sebagai alasan perpecahan.
Quote:

Untungnya hal tersebut tidak terjadi di dalam timnas sepakbola Indonesia. Pada Piala AFF 2016 nama Boaz T. Solossa yang berasal dari tanah Papua diplot oleh pelatih Alfred Riedl menjadi kapten timnas Indonesia. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini bertugas untuk memimpin tim yang berisikan pemain dari berbagai daerah, agama, maupun etnis. Meskipun hal tersebut bukanlah hal baru bagi Bochi, panggilan akrab Boaz.
Pria kelahiran Sorong, 16 maret 1986 saat ini bermain untuk Persipura Jayapura merupakan adik kandung dari Ortizan Solossa dan Nehemia Solossa yang sudah terlebih dahulu malang-melintang di Liga Indonesia.
Quote:

Boaz dianggap prospek yang cerah di sepak bola Indonesia setelah bermain cemerlang di Piala Tiger 2004 (saat ini bernama Piala AFF) di usia yang sangat muda 18 tahun.
Sebagai manusia Boaz tidak luput dari kesalahan, ia pernah dijatuhi hukuman skorsing tidak boleh bermain sepakbola di ajang nasional maupun internasional selama satu tahun oleh PSSI karena terbukti menendang wasit pada pertandingan piala Indonesia 2005. Dia pun pernah menolak panggilan PSSI untuk membela timnas U-23 meskipun dia bersedia kembali.

Terlepas dari kontroversi yang dia buat, tentu prestasi di level nasional maupun internasional sangat mengagumkan. Di usia yang semakin matang, mungkin Boaz sadar untuk mengurangi sifat kurang baiknya dan menjadi contoh bagi junior-juniornya. Maka di Piala AFF 2016 pelatih Alfred Riedl mempercayainya sebagai kapten, dan saling bahu-membahu bersama pemain lain dari kelompok lain untuk mengharumkan nama Indonesia.
Quote:

Terlepas dari hasil yang diraih Timnas di Piala AFF 2016, inilah gambaran skala kecil Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi dan kerjasama, meskipun berbeda suku, ras ,agama atau siapapun yang memimpin tetapi semua pemain tidak melakukan protes, semua pemain saling toleransi dan bekerja sama untuk satu tujuan,toh para pemain membawa nama Indonesia bukan kelompoknya sendiri.
Sebagai negara yang mempunyai keanekaragaman kepercayaan, etnis, sosial, dan budaya, Indonesia memang memiliki potensi konflik yang besar. Oleh karena itu, masyarakat harus menghargai kelompok yang lain, jika terjadi konflik bukankah kita di ajarkan untuk musyawarah untuk mufakat?
Coba kita bayangkan jika Timnas Indonesia memilih pemain hanya dari satu kelompok masyarakat saja, apakah bisa berprestasi?
Toh pemain timnas yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat masih saja minim berprestasinya




Trimakasih buat yang udah mampir





Spoiler for sumber:
Diubah oleh linoleum123 20-12-2016 04:44
0
41.5K
Kutip
344
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan