kasimilikitikusAvatar border
TS
kasimilikitikus
Bagaimana cara mempertahankan rumah tangga seperti ini?
Saya seorang istri dari suami yang belum bekerja, umur 24 tahun. Saya bekerja di perusahaan otomotif dengan penghasilan cukup namun SELALU KURANG karena saya menanggung biaya hidup suami saya yang belum bekerja dan 1 anak laki-laki saya yang masih bayi ditambah ibu kandung saya yang di madu oleh bapak tiri (ayah saya sudah meninggal dan ada riwayat penyakit jiwa). Untuk menutupi kekurangan itu saya terpaksa berhutang ke bank, menggadaikan BPKB motor pribadi, sampai perhiasan saya dan ibu saya habis digadaikan juga.
Singkat cerita saya terpaksa menikah karena sudah hamil 5 bulan oleh suami saya sekarang. Setelah saya mengalami tekanan mental dan STRESS yang begitu hebat sehingga saya mengalami keguguran beberapa hari sebelum menikah (bayi laki-laki ku sayang yang tampan tapi malang). Karena suami saya dan orangtuanya sangat tidak mampu, maka hampir seluruh biaya pernikahan dan persalinan saat keguguran saya yang TANGGUNG SENDIRI. Malangnya lagi suami saya punya ibu tiri yang sangat buruk wajah dan hatinya. Disaat saya yang harus menanggung segala beban, uang titipan dari keluarga suami saya untuk pernikahan dipakainya untuk membeli mesin cuci bekas dan sampai sekarang dia yang pakai sendiri. Saya yang tinggal serumah hanya bisa mencuci baju dengan tangan padahal saya harus bekerja mencari nafkah setiap hari. Ibu tiri ini rajin shalat tapi kelakuannya seperti BUTA yang selalu menyalahkan saya dan suami saya serta mengeluh dibelakang sambil membanting-banting barang.
Seiring berjalannya waktu, saya diberi kepercayaan lagi oleh Allah untuk memiliki anak laki-laki. Bayi laki-laki saya tumbuh sehat dan lucu namun semakin membutuhkan biaya keperluan sehari-hari. Suami saya hanya bisa bermain game dengan penghasilan sangat sedikit dan dipotong modal bayar warnet. Suami saya juga mencairkan dana jamsostek yang dia peroleh sewaktu masih bekerja di pabrik dulu, yang hanya habis dalam waktu kurang dari 3 hari.
Rumah tangga baru berjalan satu setengah tahun, tapi kebiasaan suami saya yang terus menerus menyalahkan saya dan ibu saya tidak pernah berhenti. Sampai dia sering berkata cerai pada saya sewaktu kami bertengkar masalah sepele. Saya tetap bertahan demi anak saya yang masih sangat kecil. Ujian demi ujian saya hadapi, mulai dari perselingkuhan suami saya di facebooknya dengan wanita2 yang tidak dikenal. Padahal saya memberikan segala fasilitas seperti HP dan koneksi internet agar dia bisa mencari kerja walau hanya dirumah menjaga bayi sewaktu saya kerja. Kesalahan demi kesalahan yang ditujukan pada saya, saya telan bulat-bulat. Saya mencoba mendekatkan diri pada Allah semampu saya.
Usaha demi usaha saya jalani bagaimanapun caranya agar suami saya bisa mendapatkan pekerjaan, meski bayi mungil saya harus dititipkan kadang pada ibu saya atau keluarga suami saya. Saya tidak tahu harus bercerita pada siapa, karena ibu saya dulu pernah mengingatkan saya agar saya tidak menikah dengan suami saya sekarang, karena saya akan menderita dibuatnya. Namun karena kebodohan saya, saya tidak mendengar nasihat ibunda saya tercinta itu. Hingga saya terpaksa menelan pahitnya keputusan yang saya buat.
Saya mohon pendapat dan pencerahan agar saya bisa lebih tenang dalam menjalani rumah tangga. Saya hanya ingin membuktikan bahwa Allah maha besar dengan kuasaNya bisa membalikan keadaan saya saat ini menjadi lebih baik. Saya berharap rumah tangga saya tetap bahagia dan utuh tanpa adanya tekanan batin yang bisa mengganggu kejiwaan saya. Terimakasih
tata604
tata604 memberi reputasi
1
18.2K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan