- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dugaan Upaya KKN Dana Hibah Ortu Siswa di SMAN 1 Cimunding (Nama & Lokasi Disamarkan)


TS
Dewagim
Dugaan Upaya KKN Dana Hibah Ortu Siswa di SMAN 1 Cimunding (Nama & Lokasi Disamarkan)
Quote:
Ane seorang yg berkecimpung di bidang IT, domisili Ibukota. Tanggal 22/10/2016 atas Info teman kuliah ane dulu, yang sekarang menjadi Guru Bahasa Daerah di SMAN 1 Cimunding - Cilengka (IR), sekolah tempat die ngajar sedang mengumpulkan dana dari Siswa-Siswi untuk keperluan pengadaan IT.
Setorannya sekitar 800rb/siswa. Dana dikumpulkan melalui kewenangan Komite Sekolah yang diketuai Bapak TAG, program ini sudah disetujui pula oleh Diknas & pihak-pihak yg berwenang. Infonya sosialisasi pengumpulan dana sudah dilakukan sejak bulan September 2016. Asumsi ane dan IR, dengan setoran 800rb/siswa, kemungkinan dana yg sudah terkumpul mencapai sekitar 150jt.
Menurut info, pemegang dana setoran siswa adalah Wakasek Kesiswaan selaku bendahara Komite (DS) dan disetorkan ke rekening Komite, maka ane simpulkan dana ini adalah dana hibah.
Berhubung sekolah belum menghubungi Tim pengdaan lain. Maka sepakat ane dan IR menyiapkan Tim dan Proposal Pengajuan Pengadaan perangkat IT.
Setorannya sekitar 800rb/siswa. Dana dikumpulkan melalui kewenangan Komite Sekolah yang diketuai Bapak TAG, program ini sudah disetujui pula oleh Diknas & pihak-pihak yg berwenang. Infonya sosialisasi pengumpulan dana sudah dilakukan sejak bulan September 2016. Asumsi ane dan IR, dengan setoran 800rb/siswa, kemungkinan dana yg sudah terkumpul mencapai sekitar 150jt.
Menurut info, pemegang dana setoran siswa adalah Wakasek Kesiswaan selaku bendahara Komite (DS) dan disetorkan ke rekening Komite, maka ane simpulkan dana ini adalah dana hibah.
Berhubung sekolah belum menghubungi Tim pengdaan lain. Maka sepakat ane dan IR menyiapkan Tim dan Proposal Pengajuan Pengadaan perangkat IT.
Quote:
24 Oktober 2014 Proposal selesai, dari Jakarta ane kirim via email untuk diprint oleh IR di Cilengka, kemudian diajukan ke Pihak Sekolah. Setelah pihak sekolah mengkaji proposal, disampaikan pula kebutuhan tambahan yg harus ada di proposal.
Melalui IR, infonya ane diundang DS ke Cilengka untuk membicarakan realisasi pengadaan yang lebih detail. IR menyampaikan bahwa pihak sekolah menanggapi proposal dengan lampu hijau, maka positif pula pada tanggal 7 11 2016 ane dan Tim melakukan perjalanan ke SMUN 1 Cimunding.
Melalui IR, infonya ane diundang DS ke Cilengka untuk membicarakan realisasi pengadaan yang lebih detail. IR menyampaikan bahwa pihak sekolah menanggapi proposal dengan lampu hijau, maka positif pula pada tanggal 7 11 2016 ane dan Tim melakukan perjalanan ke SMUN 1 Cimunding.
Quote:
7/11 pukul 11:00 ane dan Tim tiba di SMAN 1 Cimunding. Setelah ane parkir langsung ketemu DS dan sedikit basa-basi di area pelataran, kemudian ane dan Tim diarahkan ke ruang guru. Setelah Dzuhur, ketika berada di ruang guru, sambil menunggu waktu menghadap ke Kepala Sekolah (MA), tiba-tiba Wakasek (DS) pulang dengan alasan kurang jelas, ane mulai merasa ada yang aneh disini. Katanya die yg ngundang, kok malah pulang duluan? 
Setelah kepulangan DS ane dan Tim (2 orang) diundang masuk ke ruangan Kepsek (MA), disana ane kembali menawarkan Proposal yang sudah mengalami penambahan isi sesuai dengan keinginan pihak sekolah. Ane juga bawa berkas Perusahaan (SIUP, TDP Rek Koran, keterangan aset, dsb) untuk meyakinkan pihak Sekolah bahwa pengadaan dari pihak kami bersifat terbuka, dan khusus diaplikasikan untuk dana Hibah.
Kesimpulan dari pembicaraan Tim dan Kepala Sekolah, dana yang terkumpul memang sudah sekitar 130jt, tetapi kewenangan pencairan ada di Bapak Ketua Komite TAG, proposal kami diterima oleh Kepsek sebagai Rekomendasi dari Pihak Sekolah ke Komite, untuk dirapatkan ulang. Ane pribadi sangat menyayangkan keputusan ini, disamping waktu yang sudah dialokasikan untuk membuat perincian proposal, kami pun sudah menghubungi tim angkutan dan distributor penyedia barang, perjalanan jauh pun dilakukan dengan tujuan relisasi yang lebih detail, bukan lobi-lobi basa-basi begini.

Setelah kepulangan DS ane dan Tim (2 orang) diundang masuk ke ruangan Kepsek (MA), disana ane kembali menawarkan Proposal yang sudah mengalami penambahan isi sesuai dengan keinginan pihak sekolah. Ane juga bawa berkas Perusahaan (SIUP, TDP Rek Koran, keterangan aset, dsb) untuk meyakinkan pihak Sekolah bahwa pengadaan dari pihak kami bersifat terbuka, dan khusus diaplikasikan untuk dana Hibah.
Kesimpulan dari pembicaraan Tim dan Kepala Sekolah, dana yang terkumpul memang sudah sekitar 130jt, tetapi kewenangan pencairan ada di Bapak Ketua Komite TAG, proposal kami diterima oleh Kepsek sebagai Rekomendasi dari Pihak Sekolah ke Komite, untuk dirapatkan ulang. Ane pribadi sangat menyayangkan keputusan ini, disamping waktu yang sudah dialokasikan untuk membuat perincian proposal, kami pun sudah menghubungi tim angkutan dan distributor penyedia barang, perjalanan jauh pun dilakukan dengan tujuan relisasi yang lebih detail, bukan lobi-lobi basa-basi begini.
Quote:
Ada rasa kekhawatiran yang besar di pihak ane dan Tim, dengan penerimaan yang terkesan lempar bola begini. Kekhawatiran kami sehubungan dengan dana hibah ini yang seperti tertahan proses realisasinya oleh pribadi-pribadi tertentu di Sekolah.
Akhirnya sebelum pamit ke Pa MA, ane sempat meminta ijin untuk meninjau ruang Lab yang nantinya akan diisi komputer, untuk keperluan estimasi kelayakan ruangan. Setelah pertemuan dengan Kepsek ane dan tim lanjut menuju ruangan LAB. Pikiran ane dari pada jauh-jauh dah sampai sini cuma basa-basi dengan Kepsek, sekalian aja tinjau ruangan LAB. Ngukur2 dsb.
Betapa terkejutnya ane ketika pintu ruangan LAB dibuka, kondisi penuh debu, komputer-kompter dimeja, sebagian perangkat dan kabel-kabel bertumpuk di sudut ruangan, sepertinya tahunan tidak pernah dirawat (Pic disertakan). Kembali kekhawatiran kami bertambah, bahwa selama ini pelajaran TIK di SMAN 1 Cimunding, tidak tersampaikan dengan maksimal karena tidak didukung fasilitas memadai. Ada pertanyaan dihati, kok ini PC2 ga diurus? kemana org2 yg mengadakannya dahulu? Guru TIK selama ini ngajar ke Murid kaya gimana?
Akhirnya sebelum pamit ke Pa MA, ane sempat meminta ijin untuk meninjau ruang Lab yang nantinya akan diisi komputer, untuk keperluan estimasi kelayakan ruangan. Setelah pertemuan dengan Kepsek ane dan tim lanjut menuju ruangan LAB. Pikiran ane dari pada jauh-jauh dah sampai sini cuma basa-basi dengan Kepsek, sekalian aja tinjau ruangan LAB. Ngukur2 dsb.
Betapa terkejutnya ane ketika pintu ruangan LAB dibuka, kondisi penuh debu, komputer-kompter dimeja, sebagian perangkat dan kabel-kabel bertumpuk di sudut ruangan, sepertinya tahunan tidak pernah dirawat (Pic disertakan). Kembali kekhawatiran kami bertambah, bahwa selama ini pelajaran TIK di SMAN 1 Cimunding, tidak tersampaikan dengan maksimal karena tidak didukung fasilitas memadai. Ada pertanyaan dihati, kok ini PC2 ga diurus? kemana org2 yg mengadakannya dahulu? Guru TIK selama ini ngajar ke Murid kaya gimana?
Spoiler for Awas Quota = HD PIC LAB Berdebu:






Quote:
Setelah peninjauan ruangan LAB yang bikin miris tadi, ane dan Tim rehat sejenak di kantin sekolah. Sambil berbincang dengan salah seorang staf tata usaha (NA), didasari rasa kekhawatiran dan penasaran, ane berusaha mengorek informasi lebih jauh mengenai situasi sekolah ini. Infonya memang ada antipati dari Guru, staf, Wakasek lain kepada Bapak DS, karena segala program2 yg "basah" terkesan dikuasai oleh beliau. Bahkan untuk urusan Tralis ruang LAB pun, yg mengurusnya DS (Wakasek Kesiswaan), pikir ane ... lah Wakasek Sarpra ko malah ga dipake. Ngobrol ngalor-ngidul, berhubung hari mulai senja, ane & Tim pamit balik ke Ibukota.
Quote:
Tanggal 22 11 2016 Dua minggu setelah kepulangan dari Cimunding, ane ditelepon melalui HP saudara IR (teman), infonya IR sedang silaturahmi ke rumah Bapak TAG, kemudian ane dihubungakan dengan beliau. Disitu ane mendapat keterangan bahwa pembayaran dari pihak sekolah tidak bisa cash sesuai total anggaran yang disebutkan MA, ada pula permintaan dari TAG untuk pelunasan dari pihak sekolah secara kredit, bertambah lagi kecurigaan ane perihal dana hibah ini. Pada momen itu langsung ane sampaikan kekhawatiran tentang pengelolaan dana Hibah ini, namun TAG terkesan tetutup dan enggan mengklarifikasi detailnya (File rekaman telepon Call20.amr).
Quote:
Tanggal 28 11 2016 ane baru mendapat telepon dari DS, mustinya setelah rentang waktu yg cukup lama dari tanggal 7/11 lalu, pihak sekolah sudah mengkaji lebih lanjut proposal rev 1, ternyata dari obrolan via telepon, DS terkesan baru membuka isi proposal kami, dan menurut ane, Pa DS ini terkesan belum punya kapasitas yang memadai dalam hal pengadaan komputer, selain ga paham spek & merk, Pa DS ini seperti belum familiar tentang alur pengadaan barang, hal ini menyulitkan proses negosiasi, satu-satu poin didalam proposal ditawar seperti "ibu2 menawar ikan dan sayur dipasar", sampai perihal Jasa Rekanan pun ditanyakan detailnya, spontan ane pancing dengan kata “dari jasa rekanan itu ada gratifikasi ke pihak sekolah”, harapan ane DS keder dan menolak, tapi nyatanya tidak (File rekaman telepon Call24.amr). Pembicaraan berakhir ditutup dengan kata-kata "Terima Kasih". Kesimpulan ane pembicaraan barusan isinya nawar. 

Kecurigaan dan kerisauan mengenai dana hibah ortu siswa bertambah lagi, tapi ane tetap berusaha sopan dan santun dalam pembicaraan Telepon.
Quote:
Tanggal 2 12 2016 DS kembali mengubungi, menyampaikan pilihan dan kuantitas spek hasil rembukan dengan Kepsek (MA), beliau meminta rincian total harga berdasar pilihan spek di Proposal, segera ane menyiapkan hasil kalkulasi rincian total anggaran. Untuk mempermudah proses analisa kalkulasi, sempat ane usul agar data ini di email ke temen ane (IR) yg lebih mengerti spek dan merk, tp DS malah mengaarahkan, emailnya langsung saja ke die. (File rekaman telepon Call27.amr). 

Quote:
Tanggal 5 12 2016 Tiga hari setelah ane memberikan kalkulasi Pasca Pengadaan, DS baru menghubungi kembali, langsung menanyakan perihal apa itu UPS (yg tercantum di kalkulasi),
disini ane menjelaskan dengan sabar, anggap aje Lulung Lunggana dah...
Kepada DS ane pun bertanya kiranya kapan proses pencairan bisa dilakukan, menimbang data rekening perusahaan sudah ane berikan, bukti-bukti pengadaan yg sudah kami lakukan di situs LPSE pun kiranya sudah cukup untuk memberikan kepercayaan, eh... beliau berkilah bahwa ruang LAB masih dalam proses pemasangan Tralis pengaman. Kemudian kembali perihal masalah jasa rekanan ditanyakan lagi, pertanyaan kali ini seperti mengarahkan kami bahwa seluruh jasa rekanan tersebut harus kembali ke pihak-pihak sekolah. Ane sudah berusaha menjelaskan secara sopan perihal jasa rekanan ini, tetapi DS mengaskan bahwa di pihak Sekolah ada Ketua Komite, Kepala Sekolah, dsb. (mungkin maksudnya jatah mereka musti banyak).
Ada pula kata-kata DS yang mengindikasikan pengarahan opini bahwa nominal yg ditransfer dibedakan (lebih) dengan Nota penerimaan. Seumur-umur ngurus2 pengadaan, baru kali ini ada yg minta jasa rekanan musti dijabarkan (menit ke 7.09 file rec telepon Call28).




Quote:
Update hari ini, ane dapet kabar dari temen ane IR. Bahwa Pihak Sekolah SMAN 1 Cimunding sudah menghubungi tim pengadaan lain dari kota Ciekebon.
Berarti Fix ini mah PHP euy
Detail Spek yang mereka pesan ke ane
Core i3 30PC + 30 UPS
Core i5 Server + UPS
6 Infocus + Layar
Jaringan Wireless
Spek yang terpasang sekarang disana
Core2Duo 30 unit tanpa UPS maupun Stabilizer,
Jaringan Kabel
LCD 30 inch
Dari lobi-lobi yang terkesan berbelit-belit dan endingnya PHP begini, ane sebagai pihak penyedia barang bisa mencium upaya KKN yg ingin dilakukan pihak-pihak tersebut, hitungan kasar ane dari setengah jumlah murid saja, klo 350 orang setor dana 800rb, total sudah 280jt. Sedangkan perkiraan biaya pengadaan sekarang dengan spek 30 unit Core2Duo, taruh lah 150jt. Sisanya kemana ?


Detail Spek yang mereka pesan ke ane
Core i3 30PC + 30 UPS
Core i5 Server + UPS
6 Infocus + Layar
Jaringan Wireless
Spek yang terpasang sekarang disana
Core2Duo 30 unit tanpa UPS maupun Stabilizer,
Jaringan Kabel
LCD 30 inch
Quote:
Dari pengalaman bikin HPS (Estimasi Harga Pengadaan) ane super curiga sama pihak-pihak sekolah, jelas barang yang mereka belanjakan itu murah. Pertanyaan ane, apakah harga yang mereka tulis di Nota murah juga ? atau lobi-lobi markup yg mereka coba sampaikan ke ane, dilaksanakan juga oleh Tim pengadaan lain ? semoga dana Hibah itu terpakai dengan layak dan tepat.
Dari lobi-lobi yang terkesan berbelit-belit dan endingnya PHP begini, ane sebagai pihak penyedia barang bisa mencium upaya KKN yg ingin dilakukan pihak-pihak tersebut, hitungan kasar ane dari setengah jumlah murid saja, klo 350 orang setor dana 800rb, total sudah 280jt. Sedangkan perkiraan biaya pengadaan sekarang dengan spek 30 unit Core2Duo, taruh lah 150jt. Sisanya kemana ?
Tulisan ini ane buat sebagai usaha terakhir agar dana Hibah ini, tidak jatuh ke tangan oknum2 yang mencari keuntungan pribadi melebihi kelayakannya.

Diubah oleh Dewagim 21-12-2016 15:04
0
3.6K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan