

TS
andaruanfasi
RPTRA Tanpa APBD

Siang agan2


Pemprov DKI Jakarta semasa kepemimpinan Basuki-Djarot banyak melakukan berbagai terobosan pembangunan. Salah satunya adalah pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), yang menjadi andalan dalam program Basuki-Djarot. Pasangan petahana ini pun melakukan metode baru pembangunan dengan menggandeng pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Basuki Tjahja Purnama, kebijakan pemprov DKI Jakarta menggandeng pihak swasta didasari berbagai alasan. "Kenapa saya memilih CSR? Karena mereka enggak berani curangin mutu. Harga juga baik. Kalau pengembang, mereka pakai jasa penilai. Kalau nilainya tidak baik, akan dicoret," ujar Basuki di lokasi, Jalan Kepanduan II, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (17/12/2016).
Menurutnya, jika pembangunan dilakukan oleh pihak pemerintah kadang memiliki kualitas yang tidak maksimal. Meski konsultan turut disertakan dalam pembangunan, Basuki merasa dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat lain seperti untuk sumber dana pelayanan masyarakat.
Pemprov DKI juga menawarkan konsep yang berbeda dalam pembangunan RPTRA. Fasilitas yang terdapat di dalam RPTRA didorong untuk dapat memenuhi 31 Indikator kota layak anak yang ditetapkan Kementarian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPA).
Pemprov juga tidak membangun taman di lokasi-lokasi strategis seperti di Surabaya dan Bandung, dia justru mendorong taman RPTRA dibangun dekat dengan permukiman warga, terutama warga miskin. Sehingga RPTRA dapat berperan sebagai community center bagi masyarakat sekitar.
Proses pembangunan RPTRA juga melibatkan masyarakat sekitar. Bahkan perawatan taman juga dilakukan oleh masyarakat di sekitar RPTRA dan dikoordinir oleh ibu-ibu PKK. Sederhananya, RPTRA memosisikan warga sebagai pemilik dan pengelola taman, bukan sekadar penikmat taman.
sumur 1
sumur 2


anasabila memberi reputasi
1
793
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan