Venezuela yang dikenal kaya akan minyak buminya saat ini mengalami krisis ekonomi yang sangat parah dengan inflasi yang melebihi angka tiga digit dan hancurnya nilai mata uang negara itu.
Jutaan rakyat Venezuela mengalami kelaparan di tengah kelangkaan bahan makanan, kebutuhan pokok dan obat-obatan.
Warga Venezuela terpaksa membeli makanan dan obat-obatan di Kolombia karena kehidupan sehari-hari di negara itu semakin memburuk, sejak anjloknya harga minya dunia yang terjun bebas sejak 2014.
Venezuela berada di tahun ketiga resesi. Ekonominya diperkirakan mengalami kontraksi 10% tahun ini, menurut Dana Moneter Internasional (IMF). Bahkan, IMF memperkirakan Venezuela akan berada dalam resesi sampai setidaknya pada 2019.Sementara ekonomi menyusut, harga barang meroket. Tahun ini, inflasi diperkirakan akan meningkat 475%, menurut IMF.
Nilai mata uang Venezuela telah anjlok. USD1 setara dengan 100 bolivar tepat dua tahun yang lalu. Namun, hari ini, nilai tukar bolivar mencapai 1.262 bolivar per USD. Tahun pengeluaran pemerintah yang berlebihan pada program-program kesejahteraan, fasilitas kurang berhasil dan peternakan bobrok mengatur panggung untuk krisis.
2. Harga Minyak Jatuh
Spoiler for Harga Minyak Jatuh Bro!:
Venezuela benar-benar buruk ketika harga minyak mulai terjun pada 2014 lalu. Pasalnya, Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia dan 95% pendapatannya berasal dari ekspor minyak. Harga minyak lebih dari USD100 per barel pada 2014. Namun, saat ini, minyak berkisar USD50 per barel, setelah jatuh di level terendah USD26 awal tahun ini.
Venezuela telah abai dengan pemeliharaan fasilitas minyak, produksi telah turun ke level terendah dalam 13 tahun. Perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA, belum membayar perusahaan yang membantu mengekstrak minyak, seperti Schlumberger (SLB). Pada musim semi, Schlumberger dan perusahaan lain secara dramatis mengurangi operasi dengan PDVSA karena tagihan yang belum dibayar.
3. Kekurangan Pangan dan Rumah Sakit yang Rusak
Spoiler for Duh Perihatin Kondisinya begini gan:
Kekurangan pangan Venezuela menjadi sangat parah tahun ini. Masyarakat Venezuela bahkan harus mencari bahan dasar seperti susu, telur, tepung, sabun dan kertas toilet di luar negaranya. Meskipun pendapatan minyak dan nilai mata uang jatuh, pemerintah terus melakukan kontrol harga yang ketat atas barang yang dijual di supermarket. Ini memaksa importir makanan untuk menghentikan membawa segala sesuatu karena mereka akan memperoleh kerugian besar.
Namun, baru-baru ini pemerintah berhenti melakukan kontrol harga, dan makanan telah kembali ke supermarket. Sayangnya, harga makanan yang diberikan terlampau tinggi. Selain itu, Venezuela juga berburu penisilin dan obat lainnya di apotek di mana-mana. Rumah sakit umum negara ini telah rusak, menyebabkan orang bahkan bayi mati karena kelangkaan perawatan medis.
4. Kehabisan Uang Tunai dan Emas
Spoiler for Kehabisan Uang Kasian:
Venezuela kehabisan uang tunai dengan cepat. Negara itu tidak memiliki cukup uang untuk membayar tagihan jangka panjang. Venezuela tercatat memiliki utang USD15 miliar hingga akhir 2017. Padahal, bank sentral bangsa ini hanya memiliki USD11,8 miliar.
Pada saat yang sama, satu-satunya sumber kas lain Venezuela, PDVSA, memompa lebih sedikit minyak dan mempertaruhkan default. Sebagian besar cadangan Venezuela dalam bentuk emas. Jadi, untuk melakukan pembayaran utang tahun ini, Venezuela telah mengirimkan emas batangan ke Swiss.
Sebelumnya, China diandalkan untuk menyelamatkan Venezuela dan meminjamkannya miliaran dolar. Tetapi negeri Tirai Bambu itu telah berhenti memberikan sejumlah pinjaman untuk Venezuela.