act.idAvatar border
TS
act.id
Dayung Perahu, Kisah Pasukan "Dokter Apung" Pasca Banjir Karawang - Bekasi

KABUPATEN BEKASI - Sudah lewat dua minggu pasca banjir hebat menerjang deras kawasan pesisir sepanjang tepian laut utara Karawang – Bekasi. Dua minggu lalu, banjir sempat menggenangi area persawahan setinggi 2,5 meter, sampai masuk ke area pemukiman setinggi lebih dari 1,5 meter.

Melanjutkan upaya pemulihan pasca banjir, Tim Disaster Emergency Response (DER) - ACT kembali bertandang ke titik banjir sepanjang pesisir Karawang – Bekasi. Upaya kali ini berlanjut dengan kisah para “dokter apung”, melakukan pelayanan kesehatan pasca banjir di tiga titik selama tiga hari berturut-turut.

Tiga kali upaya pemulihan kesehatan ini berlangsung di Kampung Peting, Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Sabtu (10/12). Kemudian berlanjut Minggu (11/12), di kampung Kedung Bokor, Desa Harapan Jaya Kecamatan Muara Gembong, Bekasi. Terakhir di Kampung Balong rt. 05/02 desa teluk jaya. Kecamatan Pakis jaya Karawang, Selasa (13/12).

Pelayanan Kesehatan difokuskan jadi agenda utama pemulihan di titik-titik banjir Bekasi sampai Karawang. Banyak laporan dari warga yang mengabarkan, seusai banjir mereka harus menerima lagi cobaan berupa gangguan kesehatan. Keluhan itu meluas mulai dari batuk, sariawan, gatal-gatal, darah tinggi, pegal-pegal sampai gangguan pernapasan karena kelelahan.

“Ini merupakan wujud dari salah satu program pemulihan pasca banjir di bidang kesehatan. Karena banjir tidak hanya menyisakan kerusakan, tapi juga berakibat langsung pada menurunnya daya tahan masyarakat terhadap penyakit,” ujar Lukman Soleh salah satu tim DERM - ACT.

Sehari penuh layanan kesehatan di Kampung Peting, Pantai Bahagia, Muara Gembong Bekasi melibatkan tenaga medis dua orang dokter, satu apoteker, dan delapan relawan dengan penerima manfaat sampai dengan 90 orang.

Sementara itu di lokasi kedua, kampung Kedung Bokor, Desa Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi dilibatkan dua orang dokter, satu perawat, satu apoteker, dan enam relawan dengan penerima manfaat sebanyak 84 orang.

Kemudian di lokasi terakhir, Kampung Balong RT 05 RW 02 Desa Teluk Jaya, Kecamatan Pakis jaya, Karawang diisi oleh tiga dokter, satu perawat, satu apoteker dan tiga relawan dengan penerima manfaat sejumlah 87 orang.

Berdasarkan laporan di tiga lokasi pelayanan kesehatan, sampai dua pekan setelah banjir, luapan air memang sudah surut. Namun, terkadang bisa naik secara tiba-tiba jika air laut pasang atau ada air kiriman dari Bendungan Jati Luhur.

“Air kerap naik. Jika air laut pasang dan atau ada air kiriman dari bendungan jati luhur,” ujar Lukman.

Seperti yang dirasakan langsung oleh belasan punggawa tim medis yang dibawa oleh ACT, ketika mencoba menjangkau tiga titik lokasi banjir, seluruh jalan darat tidak bisa dilalui. Air laut pasang dan akhirnya banjir kembali menggenang di beberapa titik pesisir Karawang - Bekasi. Hanya lewat sungai satu-satunya jalan.

Dengan mendayung perahu, menggunakan perahu kecil milik nelayan pesisir, pasukan “dokter apung” tim recovery ACT itu melanjutkan perjalanan. Melewati sungai meliuk, melintasi rawa yang cukup dalam.

“Lama perjalanan sekitar satu setengah jam mendayung perahu. Lokasi tidak dapat terjangkau dengan mobil atau kendaraan darat lainnya, perahu ini satu-satunya kendaraan kita mencapai titik banjir,” pungkas Lukman berkisah. []

Penulis: Dessy Anggraeni
Editor: Shulhan Syamsur Rijal
Aksi Cepat Tanggap
0
1.7K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan