Di akhir tahun biasanya banyak undangan nikah berdatangan. Kadang suka sebel sendiri, selain harus nyiapin budget tambahan buat ngamplop, agan juga harus siapin “pendamping” biar nggak malu datang sendirian ke undangan. Berasa serba salah, kalau datang sendirian dikira jones. Kalau datang berdua sama pacar, pasti ditanya
“kapan nyusul? Keduluan mulu!”
Bikin mood down kalau dapet pertanyaan kayak gitu. Ditambah lagi pas kita bisa ngeliat dan merasakan kebahagiaan yang terpancar dari mata si pengantin, yang terlintas
“Kapan gue bisa ada di pelaminan?”
Quote:
Sebenarnya, menikah adalah sebuah kesiapan bukan perlombaan. Ketika kamu menikah hanya karena tuntutan, justru akan membuat pernikahanmu menjadi tidak bahagia. Karena di dalam hubungan pernikahan, dibutuhkan orang yang tepat dan alasan yang tepat pula. Jika pernikahanmu diawali dengan alasan yang salah, bisa jadi pernikahan yang kamu idam-idamkan hanya sebagai pembuktian belaka, “akhirnya aku laku juga.”
Nah, supaya agan terhindar dari pernikahan yang tidak membahagiakan, perlu dikoreksi dulu nih alasan apa yang menjadi dasar agan mau menikah dengan doi.
Biasanya ini nih alasan yang paling banyak ditemui sebagai alasan pernikahan yang salah.
Quote:
Dikejar Umur
Biasanya orang ini terlalu sibuk mengejar karir di masa mudanya sampai-sampai lupa untuk mencari pasangan hidup. Pada awalnya orang ini asik dan acuh dengan kehidupan cintanya, namun tanpa disadari waktu berlalu sangat cepat hingga suatu saat ia tersadar bahwa usianya saat ini sudah memasuki ambang batasnya.
Quote:
Takut Ngejones Sendirian
Orang ini sering kali melihat satu per satu sahabat-sahabatnya melepas masa lajang. Sehingga ia tidak memiliki teman main yang enak untuk diajak touring atau sekadar hang out di waktu senggang. Mereka yang sudah menikah mulai sibuk dnegan kehidupan barunya sementara kamu masih juga belum menemukan pendamping. Karena merasa muak dengan keadaan seperti itu, akhirnya kamu memutuskan untuk mencari sembarang orang untuk dapat menghilangkan ke-ngenes-an.
Quote:
Balas Dendam pada Mantan
Kalau kamu merasa nyesek waktu datang ke acara pernikahan mantan, hati-hati karena kamu bisa saja mulai berambisi untuk membalas dendam. Biasanya orang ini adalah orang yang hubungannya belum selesai dengan mantan namun sudah ditinggal nikah dengan orang lain. Jangan sampai kamu menjadikan pernikahan sebagai sarana pembuktian pada mantan kalau kamu sekarang sudah bisa hidup tanpa mantan yang sudah mendahului mu menikah.
Quote:
Mengejar Materi
Di zaman seperti sekarang ini, siapa orang yang tidak tergiur dengan harta? Harapan untuk hidup di dalam pernikahan yang mapan pasti akan menggiurkan semua orang. Hati-hati karena anggapan setelah menikah “kehidupan ekonomi akan terjamin” tidak selalu tepat. Pernikahan yang didasari dengan harta sangatlah rapuh, terutama jika suatu saat tidak ada lagi kekayaan.
Quote:
Kasihan
Alasan mengasihani pasangan yang sudah banyak berkorban seringkali membuat hatimu luluh. Tanpa berpikir panjang ia melanjutkan hubungannya ke arah yang lebih serius karena merasa “kasihan, dia udah banyak berkorban buat aku.” Padahal rasa kasihan ini bisa saja hilang ketika kamu mulai menghadapi kenyataan rumah tangga. Lebih lagi kalau orang yang tadinya banyak berkorban ini berubah menjadi menyebalkan dan menuntut balik pengorbanan yang telah ia berikan.
Quote:
Nggak Betah di Rumah
Karena tidak tahan melihat dan mendengar pertengkaran yang selalu terjadi di rumah, ia berusaha untuk secepat mungkin keluar rumah. Padahal setelah berumah tangga pun kamu juga pasti akan menemui masalah, malah orang yang kamu hadapi adalah orang yang kebiasaannya berbeda denganmu. Kalau alasan ini menjadi dasar untuk menikah, maka kamu tidak akan benar-benar bisa keluar dari setiap masalah, karena kamu selalu berusaha lari dari masalah.
Quote:
Gue Normal
Orang ini biasanya adalah korban bully-an dari teman-temannya yang menuduhnya suka sesama jenis. Padahal sebenarnya kalau kamu tidak ingin diejek seperti itu, cukup jangan berperilaku seperti apa yang mereka katakan. Keluarlah dari lingkungan yang suka mem-bully kamu. Selebihnya, jangan sampai perkataan orang-orang itu menjadi kenyataan karena kamu menerima ejekan mereka.
Pada dasarnya kapan dan dengan siapa agan menikah nanti, semuanya adalah keputusan agan. Menikah adalah ibadah dan rentang waktunya pun bisa sampai seumur hidup. Jangan pernah lakukan pernikahan kalau agan tidak “terpanggil” untuk menikah. Jalanilah hidupmu dengan bahagia, dan menikahlah dengan alasan yang tepat!
>> di sini sumber mantepnya <<
makasih dah mampir