15 Des 2016 | 11:02 WIB
JAKARTA (netralitas.com) – Banser NU membongkar penyebab Aksi Bela Islam III atau aksi 212 yang berlangsung damai dan tidak ada aksi teror dalam aksi tersebut. Para anggota Banser NU melakukan penyamaran dan bergabung dalam aksi 212 dengan tujuan membuat aksi tersebut tidak menjadi chaos atau kerusuhan.

“Sebetulnya sudah menjadi TO (target operasi) sebelumnya. Ceritanya bermula ketika parodi 212 digelar, kami berangkat bersama 3000 Banser dan Anshar kota Bandung untuk melebur dengan peserta aksi 212 dgn menggunakan setelan baju koko putih. Kami ditempatkan di beberapa titik penting bersama aparat kepolisian. Ada beberapa peristiwa yg memang tidak di upload ke media agar aksi "super damai" itu benar-benar kami buat damai sesuai desain sebelumnya,” tulis pengurus Banser dalam di akun media sosial Facebook, Rabu (14/12).

Hal itu diperkuat dengan data yang dimiliki Banser

1. Tertangkapnya pembawa 10 bendera khilafah ISIS

2. Tertangkapnya satu orang teroris asal Majalengka

3. Dan satu kantong penuh bahan peledak yang siap menghancurkan aksi "super damai" tersebut.

“Mulai tanggal 3-6 rapat khusus dan penggodokan informasi dimantapkan dan tanggal 7 dipastikan ada 3 orang "peserta aksi 212 adalah teroris" yang didanai dan sengaja akan membuat rusuh suasana aksi tersebut,” tulis akun tersebut. Tanggal 8 dipastikan lokasi kost-nya di Bekasi dan kemarin ini langsung ditangkap. Jadi peran Banser, Anshar dan Kader-kader Muda NU militanlah yang sebenarnya berjasa dalam membuat "aksi super damai 212" itu benar-benar damai.

Penulis : Sigit Wibowo
Editor : Sigit Wibowo (sigitwibowo@netralitas.com)

sumber: http://www.netralitas.com/nasional/r...12-berlangsung