2. David Cheriton
Quote:
Cheriton adalah seorang profesor di Stanford University. Tapi ketika tidak mengajar di kelas, dia menginvestasikan uangnya di sejumlah perusahaan teknologi. Investasinya terbaik yang dilakukannya yaitu saat dia memberikan uang US$ 100 ribu ke dua muridnya yang membangun perusahaan pada 1998. Dari perusahaan bernama Google itu, dia mencetak miliaran dolar AS dari investasi tersebut.
Meski sudah jadi orang kaya, tapi dia menolak membeli rumah yang bear atau mobil bagus. Cheriton tetap tinggal di rumahnya yang sudah ditinggalinya selama 30 tahun. Kini kekayaannya mencapai US$ 3,3 miliar dan namanya masuk dalam daftar 500 orang terkaya versi Forbes 2016.
3. Ingvar Kamprad
Quote:
Pendiri IKEA ini mengawali bisnisnya saat berusia 17 tahun. Hingga kini usianya menginjak 89 tahun, kekayaannya mencapai US$ 3,3 miliar atau setara dengan Rp 431 triliun pada 2015.
Walaupun begitu, dia tetap hidup sederhana dengan makan di restoran sederhana, menawar saat berbelanja di pasar dan terbang dengan pesawat kelas ekonomi.
4. Chuck Feeney
Quote:
Pebisnis berdarah Irlandia-Amerika ini memang hanya memiliki harta US$ 2 juta, tapi selama 30 tahun terakhir dia menyumbangkan dana sekitar Rp 7,5 miliar. Feeney memang terkenal dermawan, uang yang disumbangkannya dipakai untuk mengembangkan ilmu pengertahuan, pendidikan dan kesehatan di AS, Irlandia dan empat negara lainnya. Pria kelahiran 1931 ini mencetak pundi-pundi uang dari Duty Free Shoppers Group.
Dia mengungkapkan, saat mulai bekerja dia hanya fokus bekerja keras, bukan untuk menjadi kaya raya. Itulah alasannya dia tak masalah menghabiskan uangnya untuk beramal. Feeney tetap hidup sederhana, tanpa pakaian mahal dan memesan wine murah saat sedang di restoran.
5. Azim Penji
Quote:
Azim Premji, pengusaha India yang memimpin Wipro Limited, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konsultan IT. Kini dia memiliki 75 persen saham dari perusahaan yang didirikan ayahnya dan masuk dalam daftar 100 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan US$ 17,4 miliar atau setara dengan Rp 227 triliun.
Meski begitu, Azim selalu hidup sederhana. Dia selalu terbang dengan pesawat kelas ekonomi dan masih mengendarai Honda City yang sudah dimilikinya selama 10 tahun terakhir. Dia mendonasikan lebih dari seperempat kekayaannya untuk orang miskin. Menurutnya, semakin banyak kita beramal semakin banyak uang yang akan dihasilkan.