Hallo Gan, pernah merasa terpuruk, resah & gelisah, gundah gulana? Semua orang pasti pernah ya gan, nah dalam posisi tersebut pasti kita butuh guru spiritual, mentor ataupun motivator, hmmm itu yang menjadi ladang basah motivator, karena setiap orang pasti punya problem. Namun tanpa kita sadari banyak motivator-motivator tersebut kadang cuma indah banget omongannya saat itu, namun besok atau lusa atau seminggu setelahnya justru kita seolah mengalamai demotivasi, karena kenyataan tidak seindah omongan motivator tersebut. Nah, ane nemu buku lumayan bagus nih gan judulnya, “RETHINKING POSITIVE THINKINK Inside The New Science of Motivation” Penulisnya gabriele oettingen. Buku ini cukup menggemparkan gan, karena mencoba melahirkan pendekatan baru yang sangat revolusioner tentang teori motivasi. Buku ini juga mencoba quote and quote melawan pemahaman yang selama ini mungkin tidak begitu pas.

Jadi dikalangan motivator itu ada yang disebut namanya positive thinking, the power of positive thinking. orang diminta untuk positif mindset untuk berfikir positif, itu bagus menurut gabriel tapi itu tidak cukup. Bahkan dalam penelitian doi mengatakan bahwa motivator-motivator yang selalu meminta audiensnya untuk berfikir positif, untuk melakukan visualisasi positif, visualisasi tentang kesuksesan itu kadang-kadang justru membuat efek negatif. Maksudnya apa ya gan? Menurut doi, ketika mereka ikut seminar mereka teriak yel-yel “hidup sukses hidup sukses” membayangkan kesuksesan, membayangkan kekayaan, mereka seolah-olah mendapatkan bush, tapi tujuh hari setelah seminar itu biasanya justru mengalami demotivasi menurut penelitian doi. jadi orang-orang yang ikut seminar motivator-motivator ikut yel-yel atau memikirkan hal-hal yang indah-indah itu setelah satu bulan atau satu minggu malah mengalami demotivasi, karena kenyataan tidak seindah apa yang dikatakan oleh para motivator itu.

Jadi, motivasi motivator-motivator itu emang kadang-kadang tidak berbasis sains, mereka biasanya disebut psidios science atau sains abal-abal. Di belahan dunia ini tokoh-tokoh motivasi atau para motivator yang tidak berbasis sains itu banyak gan, banyak banget malah. misalnya sejenis motivator yang terkenal Antoni Robbin, motivator-motivator seperti itu lah, di Indonesia juga banyak gan, agan tau sendiri lah.. Ane gak perlu sebutkan namanya ya.. nanti kena kasus lagi. hehehe. Hampir semua motivator di Indonesia itu tidak berbasis sains gan.

Nah buku ini berbasis sains yang empirik, ditulis oleh guru besar psikologi, menurut penulis buku ini positive thinking hanya akan mendapatkan impack full atau menjadi will power full, kalo agan menggunakan pendekatan yang sudah doi teliti, namanya WO-OP.
Apa maksudnya dari WO-OP ini ya gan? mari kita bahas satu persatu:

W = WISH ;
Wish disini mungkin sama apa yang disampaikan motivator lainnya, apa keinginan agan? misalnya agan ingin makmur, agan ingin hidup sukses, agan ingin menjadi orang yang sehat, agan ingin menjadi orang yang kaya raya, atau misalnya agan ingin menjadi langsing. Jadi wish itu keinginan agan, itu penting juga, agan punya bayangan positif tentang masa depan agan. untuk masa depan, kuncinya agan juga perlu wish, jangan agan berpikiran masa depan, agan sudah pesimis, itu berbahaya. Jadi ketika agan berpikir masa depan itu agan harus optimis, agan punya wish, punya keinginan, apa harapannya. contohnya wish ane ingin berarti bagi orang lain, apa wish agan? Coba agan tuliskan

O = Outcome
Outcome itu apa hasil yang agan harapkan dari wish agan, contohnya tadi ya, ane ingin bisnis online ane sukses, tapi apa outcomenya atau hasil akhirnya, contoh realnya misalnya jualan ane laku 2000 unit dalam satu tahun. Jadi agan juga tuliskan outcome agan.

Dua ini yang sering diajarkan motivator, ini namanya positive thinking, jadi ketika agan berpikir wish, ketika agan berpikir outcome itu harus optimis juga ya gan. Outcomenya kalo bisa harus menantang atau chalenging. Misalnya dalam lima tahun reviewnew income ane naik tiga kali lipat misalnya. Itu namanya outcome. Jadi yang positif

Tapi ada elemen berikutnya gan dari WO-OP tadi yaitu 0 & P selanjutnya;

O = Obstacles
Jadi gabriel ini ketika melakukan survey, melakukan riset empirik menunjukkan bahwa dua elemen saja tidak cukup (wish + outcome). Dua diatas tadi yang hanya dipromosikan motivator wish sama outcome - wish sama outcome terus. Bayangan visualisasinya positif, seolah-olah agan di Eropa, seolah-olah punya mobil BMW, tapi itu tidak cukup, makanya judul bukuya Rethinking. Nah, apa yang membuat agan powerfull agan harus berfikir apa tantangannya, obstacles nya, kata gabriel, wish sama outcome tadi harus agan ikuti dengan agan mencoba memikirkan apa tantangannya, obstaclesnya apa. contohnya ane punya ambisi untuk berbagi ilmu, outcome nya ya bikin vlog misalnya, obstaclesnya ya waktunya, bahan-bahannya, harus cari bahan-bahan yang up to date. Tantangan-tantangan apa yang akan menghadang keinginan agan, itu obstaclesnya. Itu kunci, obstaclenya harus agan pikirkan juga. Bung gabriel juga mengatakan bahwa wish agan akan segera terwujud kalo agan segera memikirkan tantangan-tantangan di depan agan.
Selain W=Wish, O=Oitcome dan O=Obstacles Selanjutnya P gan

P = PLAN OF ACTION:
Tadi agan sudah berfikir obstacle, apa plan agan untuk menaklukan tantangan itu. Plan of action. Apa plan agan untuk meneleseaikan tantangan itu. contoh sederhana; ane punya keinginan (wish) untuk berbagi ilmu kepada banyak orang melalui vlog. Outcomenya ya ngevlog setiap minggu sekali rutin selama bertahun-tahun. Obstaclesnya ane harus meluangkan waktu yang bayak, mencari bahan yang bagus, dan ane harus meningkatkan menyampaikan pesan. Nah plan of actionnya apa? ya simple ane harus banyak membeli buku, mempelajari banyak buku, membaca banyak majalah, membaca informasi online, membaca website-website yang bagus, kemudian merenungkan isinya lalu ane sampaikan dalam vlog, itu namanya plan of action. Segera menyusun langkah dan mengeksekusinya gan.

Jadi itulah kata gabriele oettingen ketika agan mau positif thinking nya menjadi cetar membahana agan harus berfikir melalui kerangka WOOP tadi gan. Jangan berhenti di wish dan outcome, itu namanya berfikir indah atau ngalamun. Jadi selain berfikir indah-indah agan harus berfikir obstacles nya apa dan agan bikin plan, dan plan itu di eksekusi dengan penuh kegigihan dan berjibaku itu kata gabiel