Pasti Ini Alasan Orang Indonesia Banyak Main Dota 2
TS
aragorn3110
Pasti Ini Alasan Orang Indonesia Banyak Main Dota 2
Thread ini dipersembahkan oleh:
Di Indonesia Dota 2 dan game-game sejenisnya sangat populer, dan popularitasnya semakin meningkat pula dengan menjamurnya pertandingan eSports. Tapi dibanding game eSports lain, Dota 2 jauh lebih populer. Kira-kira, hal atau faktor apa saja kah yang mempengaruhi popularitas Dota 2 di Indonesia?
Saya, selaku total noob dalam dua dunia: eSports dan Dota 2, akan membuat analisis singkat dan tidak mendalam akan hubungan gamer Indonesia dan mengapa mereka (kita?) menggandrungi sekali game garapan Valve ini. Sekali lagi, ini hanya opini saya, jadi kalau kamu merasa ada yang aneh jangan heran dan silakan sampaikan pendapatmu di kolom komentar.
Spoiler for No 1 nya ini pasti:
1. Gratis Gamenya
Menurut saya, ini merupakan faktor utama dari kepopuleran Dota 2. Cukup bikin akun Steam, buka tab Game Library, pilih Dota 2, klik Install, tunggu selesai download, dan langsung main deh. Tidak perlu keluar uang lebih.
Microtransaction dalam game juga bukan masalah besar, karena konten-konten tambahan yang diberikan oleh Valve melalui Dota 2 Store juga hanyalah item-item kosmetik untuk Equipment, Courier, dan Announcer saja. Atau sekedar tiket untuk berpartisipasi/mendukung jalannya suatu kompetisi. Kalau kamu tidak peduli dengan semua itu, semua drop item malah bisa kamu jual untuk mendapatkan Steam Wallet. Lumayan, kan?
Spoiler for Ini yang ke 2 nih:
2. Tidak Butuh Spec Besar
Faktor gratisnya kemudian didukung dengan spesifikasi yang tidak berat. Sama seperti memainkan Warcraft 3 dengan mod DoTA sekarang-sekarang ini, kamu nggak perlu punya PC yang bagus-bagus amat buat bisa mainin Dota 2.
Keuntungan yang jelas kamu bisa dapat dari memainkan game ringan jelas adalah kamu bisa meng-install-nya di mana saja. Lalu sering-sering main game yang enteng juga bikin kamu nggak begitu mengejar rilis game-game baru, jadi kamu bisa menabung untuk keperluan lainnya.
Baik dari sisi gratis dan nggak perlu spec berat maupun veteran dari DoTA Warcraft, banyak gamer yang memainkan Dota 2. Dan komunitas Dota 2 itu besar, dengan terdapat setidaknya 87 juta pemain Dota 2 dari seluruh dunia, yang mana sekitar 7 jutanya adalah pemain asal Indonesia. Tambah dua juta pengguna lagi, maka total pemain Indonesia Dota 2 bisa menggantikan penduduk Jakarta!
Oleh karena jumlah pemainnya yang bejibun itu, tidaklah sulit untuk menemukan lawan main baik secara online maupun offline. Begitu pula mencari teman diskusi. Kalau kamu kesulitan memulai percakapan dan ingin memecah keheningan dengan seseorang yang punya tampang “gamer”, coba saja tanya apakah dia main Dota 2 atau tidak.
Spoiler for yang ke 4:
4. Mengutamakan Kerjasama
Tidak seperti game multiplayer macam Call of Duty atau Point Blank, dimana satu pemain yang jago (atau bersenjata bagus) bisa mengubah jalannya pertandingan dengan sangat cepat dan mendominasi permainan, dalam Dota 2 perlu kerjasama dan sinkronisasi tim yang baik untuk bisa menguasai tim lawan.
Maka dari itu, di Indonesia Dota 2 sangat populer, karena filosofi tersebut tentunya sangat cocok untuk orang Indonesia dengan eratnya budaya gotong-royong.
Spoiler for No Hardfeeling yahhh, nih no 5:
5. Seenggaknya Bukan LOL
League of Legends, walau keluar empat tahun lebih dulu dari Dota 2, tetap tidak sepopuler rivalnya ini. Saya rasa karena mereka menggunakan sistem rotasi hero bagi mereka yang tidak mau keluar uang untuk membelinya. Mekanika dan hero Dota 2 juga lebih dekat dengan DoTA lama karena dikembangkan oleh Icefrog, modder asli DoTA, sehingga lebih familiar. Jadi di Indonesia Dota 2 (dan DoTA) akhirnya masih tetap mendominasi sebagai game warnet dan online terpopuler dewasa ini.
Lagipula, siapa yang cukup “cerdas” menamai game mereka jadi punya akronim “LOL”, seperti singkatan dari “laugh out loud”? Mungkin maksudnya game ini mengundang tawa miris kalau kalah terus disalah-salahin sama teman satu tim.
Begitulah kira-kira menurut ane alasan kenapa orang Indonesia main Dota 2 jangan di yak, cukup kasih