MESKI punya pondok pesantren, kelakuan ustadz Idris, 50, belum jaminan mutu. Buktinya, ketemu pasien cantik masih berubah juga ukuran celananya. Akibatnya, Ny. Saminah, 40, setelah diberi pil warna hitam pasrah saja digauli bak istri sendiri. Enak bagi oknum ustadz ini, tapi enek bagi Kadir, 44 suami pasien.

Punya ponpes, berarti dia sengaja buka kelas agama untuk mendidik dan mengajar santri. Tentunya dia sudah mumpuni ilmu agama, dan bijak dalam perilaku. Tindak tanduk sehari-hari pasti menjadi panutan masyarakat sekitarnya, bahkan tentunya dimintai “fatwa” oleh penduduknya yang sedang dililit masalah. Sukur-sukur menjadi ustadz yang sejuk, yang tidak mudah terbakar emosi ketika dengar isyu yang belum tentu benar.

Tapi ternyata ustadz Idris dari kota Semarang itu meleset dari citranya selama ini. Dia bukan ustadz sejuk, tapi malah “panas”. Buktinya melihat salah satu pasiennya nampak cantik dan seksi menggiurkan, oknum ustadz ini langsung membayangkan “adegan panas” bersama wanita itu. Memang sukses, tapi akhirnya malah menimbulkan ekses yang akan mengancam citra dia punya ponpes.

Di samping jadi ustadz, Idris memang punya keahlian mengobati berbagai penyakit. Maka yang datang bukan hanya para santri pencari ilmu agama, tapi juga pencari kesembuhan.

Dari sekian pasiennya tersebut, terdaftar nama Ny. Saminah, istri Kadir, seorang buruh warga Kelurahan Karanggeneng, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Perempuan ini sudah lama menderita penyakit di seputar perutnya, yang tak kunjung sembuh. Demi menghemat anggaran, Kadir sengaja membawa istrinya ke ustadz Idris, yang selama ini tak pernah pasang tarif dalam mengobati pasiennya. Seberapa saja pemberian pasien, diterima, Bahkan kadang-kadang, justru ustadz Idris yang memberinya uang, karena pasien dobel miskin. Ya miskin kesehatan, ya miskin harta.

Ternyata pasien yang bernama Saminah ini lain. Meski miskin harta, tapi kaya akan nilai plus dalam tubuhnya. Selain cantik, bodinya juga masih nampak seksi menggiurkan dalam usia kepala empat. Orang Semarang bilang: sekel nan cemekel alias enak digerayangi.

Nah, melihat pasien yang nyata benar bedanya tersebut, ukuran celana Idris langsung berubah.

Setelah suaminya pulang, Saminah dibawa Idris ke kamar terapinya. Dia diberi pil berwarna hitam mirip wibert, setelah ditelan mendadak pasien itu menurut apa saja kata uztadz. Lalu Idris kemudian mengatakan bahwa status Saminah sudah “sinilah namlud” alias sudah sah untuk digauli. Maka bagaikan kerbau dicocok hidungnya, akhirnya Saminah betul-betul bertekuk lutut dan berbuka paha untuk melayani nafsu okbum ustadz yang satu ini.

Sembuhkah penyakitnya, belum ada keterangan lebih jauh. Yang pasti setelah jampi-jampi pil hitam iyu luntur pengaruhnya, dia baru sadar bahwa apa yang dilakukan bersama ustdaz Idris tidak benar, sudah bisa masuk kategori perzinaan. Dia mengadu pada suami, dan Kadir segera melapor ke Polres Semarang. Oknum ustadz yang panas dan suka adegan panas itu mengakui terus terang perbuatannya.

Kata setan, Saminah memang enak digauli dan perlu. (JPNN/Gunarso TS)

Pesan Moral :
Berobatlah ke Dokter, jangan Dukun, Paranormal, Orang Pintar, Guru Spiritual, krn sekarang banyak yg MODUS

Mari jadikan hidup kita lebih "BERARTI"
Karena Hidup hanya SEKALI kawan

Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting




Sumber :
OM TAMPAN