- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Satu Korban Penyerangan Remaja di Bantul Meninggal Dunia


TS
satoe.djiwa
Satu Korban Penyerangan Remaja di Bantul Meninggal Dunia
Bantul - Salah seorang korban penyerangan yang terjadi di Bantul pada Senin (12/12) meninggal dunia. Korban bernama Adnan Wirawan Ardiyanta (16) meninggal tadi malam setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat luka tusuk di perutnya.
"Iya, satu korban meninggal tadi malam sekitar jam 19.30 WIB di RS Panti Rapih Yogyakarta. Penyebabnya luka tusuk di perut dan mengenai ginjalnya hingga tidak tertolong," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo kepada detikcom, Rabu (14/12/2016).
Anggaito mengatakan Adnan merupakan korban dengan luka terparah di antara korban lainnya. Lima korban luka lainnya saat ini menjalani rawat jalan.
"Rata-rata terluka sabetan benda tajam. Ada juga yang karena jatuh dari motor saat dikejar-kejar," imbuhnya.
Peristiwa ini berawal dari Adnan dan belasan temannya yang lain dalam perjalanan pulang dari berwisata di Gunungkidul. Saat melewati daerah Selopamioro, Imogiri, Bantul, rombongan ini berpapasan dengan rombongan pelajar lainnya.
"Menurut pengakuan dari salah seorang pelaku mereka tidak terima karena ada (dari rombongan Adnan) yang main-main gas, makanya menyerang," tutur Anggaito.
Namun keterangan ini masih terus didalami. Motif apa di baliknya juga masih dalam penyelidikan.
Rombongan Adnan kemudian dikejar oleh sekelompok remaja yang membawa senjata tajam berupa celurit dan pedang.
Polisi telah mengamankan 5 orang pelaku yang rata-rata masih berusia 16-17 tahun. "Tidak dari satu sekolah. Mereka mengaku juga di antara mereka (kelompok pelaku) tidak saling kenal. Hanya kenal beberapa saja," urainya.
Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan sebuah celurit dan tiga motor. Anggaito menjelaskan para pelaku melanggar Undang-undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 170 KUHP juncto Pasal 169 KUHP dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.
www.detik.com
generasi preman,
senggol dikit nyawa melayang
"Iya, satu korban meninggal tadi malam sekitar jam 19.30 WIB di RS Panti Rapih Yogyakarta. Penyebabnya luka tusuk di perut dan mengenai ginjalnya hingga tidak tertolong," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo kepada detikcom, Rabu (14/12/2016).
Anggaito mengatakan Adnan merupakan korban dengan luka terparah di antara korban lainnya. Lima korban luka lainnya saat ini menjalani rawat jalan.
"Rata-rata terluka sabetan benda tajam. Ada juga yang karena jatuh dari motor saat dikejar-kejar," imbuhnya.
Peristiwa ini berawal dari Adnan dan belasan temannya yang lain dalam perjalanan pulang dari berwisata di Gunungkidul. Saat melewati daerah Selopamioro, Imogiri, Bantul, rombongan ini berpapasan dengan rombongan pelajar lainnya.
"Menurut pengakuan dari salah seorang pelaku mereka tidak terima karena ada (dari rombongan Adnan) yang main-main gas, makanya menyerang," tutur Anggaito.
Namun keterangan ini masih terus didalami. Motif apa di baliknya juga masih dalam penyelidikan.
Rombongan Adnan kemudian dikejar oleh sekelompok remaja yang membawa senjata tajam berupa celurit dan pedang.
Polisi telah mengamankan 5 orang pelaku yang rata-rata masih berusia 16-17 tahun. "Tidak dari satu sekolah. Mereka mengaku juga di antara mereka (kelompok pelaku) tidak saling kenal. Hanya kenal beberapa saja," urainya.
Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan sebuah celurit dan tiga motor. Anggaito menjelaskan para pelaku melanggar Undang-undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 170 KUHP juncto Pasal 169 KUHP dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.
www.detik.com
generasi preman,
senggol dikit nyawa melayang
0
2.1K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan