- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesia Juara Piala AFF 2016? Mungkin ini Jalannya.


TS
ontu
Indonesia Juara Piala AFF 2016? Mungkin ini Jalannya.

Spoiler for Boaz Solossa:
Masih ingat AFF 2004, saat itu adalah penampilan pertama Boaz Solossa di piala AFF bersama Timnas Indonesia. Peter White sebagai pelatih Timnas saat itu begitu mengagumi pemain 17 tahun ini, Peter juga sempat berujar Boaz akan jadi pemain besar di masa depan.
Bengal, indisipliner lumrah bagi pesepakbola asal Papua. Tapi Papua memang Mutiara yang tak sehitam kulit mereka. Sebengal dan seburuk apapun mereka, kalau diasah dan dibesarkan hatinya, mutiara yang indah akan semakin indah layaknya penampilan Boaz Solossa
Quote:

Boleh jadi ts masih terlalu muda dan bisa saja ts alpa. Tapi AFF 2010, Sea Games 2011 dan AFF Youth Championship 2013 bagi ts adalah penampilan terbaik Timnas Indonesia yang pernah ts amati.
Ts berani mengatakan ketiga edisi (Timnas) ini harusnya juara. Tapi apa mau dikata, Timnas hanya berhasil di AFF Youth Championship 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur saja.
Perak di Sea Games 2011 sedikit bisa dimaklumi. Sebab, diperebutan medali emas, Timnas memang sedikit kurang beruntung di partai yang harus diselesaikan lewat drama adu finalti. Yang masih menyisakan kontroversi adalah AFF Suzuki Cup 2010.
Di AFF 2010, Timnas tampil sangat meyakinkan, dimulai dari babak penyisihan hingga menapaki semifinal. Bahkan, difase grup A yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Indonesia mampu menggulung Malaysia 5-1 dan memulangkan Thailand dengan skor 2-1 di laga pamungkas grup A dan lolos dengan poin maksimal untuk kemudian bertemu Filipina yang menjadi runner up grup B.
Di semifinal, Filipina harus menjamu Indonesia di kandang Indonesia sendiri (GBK) karena tak satupun stadion di Filipina yang layak menggelar pertandingan AFF. Leg pertama dan kedua pun dimenangi Indonesia dengan agregat skor 2-0, dimana kedua gol diciptakan pemain naturalisasi pertama Indonesia, Christian Gonzales.
Di final AFF 2010, Timnas kembali bertemu Malaysia yang notabene berhasil dipermak di fase grup. Logikanya, Indonesia yang sangat superior atas Malaysia di fase grup dengan materi dan komposisi yang sama di masing-masing tim, minimal Indonesia akan dengan mudah menahan imbang Malaysia di KL. Tapi yang terjadi dilapangan justru sebaliknya, tak ada semangat juang, determinasi tinggi yang ditunjukkan di fase grup pun hilang entah kemana. Dan akhirnya Indonesia harus takluk 3 gol tanpa balas dihadapan publik Malaysia.
Leg kedua di Gelora Bung Karno terkesan hanya formalitas semata. Sebab, dengan kondisi tim yang tak lagi punya semangat juang, Indonesia pun harus mencetak minimal 4 gol ke gawang Malaysia dengan catatan tanpa kebobolan jika ingin juara.
Mimpi tinggal mimpi saat Safi Sali berhasil membobol gawang Markus Harison di menit-menit awal pertandingan yang membuat pertandingan itupun semakin berat bagi Indonesia.
Bebeberapa asumsi muncul terkait pertandingan itu, dan mafia bola pun jadi topik yang hangat diperbincangkan saat itu. Asumsi yang mengaitkan pertandingan tersebut dengan mafia bola memang sangat masuk akal. Jika misalnya sebuah turnamen olahraga menyediakan hadiah Rp 1 juta bagi sang juara, dan lawan yang akan dihadapi di partai final bersedia membayar Rp 20 juta agar dimudahkan jadi juara, mungkin finalis lain akan berpikir ulang menjuarai turnamen tersebut.
Tapi toh siapa saja belum bisa/mampu membuktikan asumsi tersebut. Biarlah kontroversi tetap jadi kontroversi, hingga suatu saat nanti asumsi tersebut menemukan jawaban.
Perjalanan Timnas di AFF 2016 ini sedikit mirip dengan Malaysia yang menjuarai AFF 2010, dimana Indonesia dikalahkan Thailand di pertandingan pertama fase grup dan lolos dramatis ke semifinal setelah Thailand menang atas Filipina, dan kemudian Thailand pun kembali bertemu Indonesia di partai puncak.
Sebelum final antara Indonesia vs Thailand terjadi 14 dan 17 Desember mendatang kita memang hanya bisa berandai-andai, Indonesia akan menang atas Thailand di kandang Indonesia sebagaimana Malaysia menang atas Indonesia di Bukit Jalil 2010 lalu. Jika pun Thailand berhasil mengalahkan Indonesia di leg kedua di Rajamangala nanti, kita juga sangat berharap agar Thailand tidak mampu membalikkan agregat gol sebagaimana juga yang terjadi di GBK 2010 lalu.
Malaysia tampil di AFF 2010 sebagai tim medioker, begitu juga dengan Indonesia di AFF 2016 ini. Malaysia hanya mampu mengumpulkan 4 poin di fase grup dan lolos sebagai runner up dan di final bertemu juara grup yang berhasil sempurna di grup A, demikian juga Indonesia saat ini.
Dan yang paling diharapkan pada akhirnya adalah, Malaysia mampu mengalahkan Indonesia di AFF 2010 dan menjadi juara baru di Asean, begitu pun dengan Indonesia.
Quote:

NURDIN KHALID... Sosok Ketua Umum PSSI ke-13 yang menjabat sejak 2003 hingga tahun 2011 silam sebelum akhinya digantikan Djohar Arifin.
Sejak saat itu, Nurdin juga disebut-sebut pemeran Antagonis di sepakbola Indonesia, dimana di masa beliau menjabat Ketum PSSI, marak terjadi pengaturan skor di sepakbola Indonesia pun dengan memimpin PSSI dari balik jeruji besi 2007 silam.
Indonesia melewati 4 edisi piala AFF di masa beliau memimpin PSSI, dan tidak sekali pun Indonesia absen di event 2 tahunan ini.
Di era beliau, Timnas Indonesia sudah bertemu sebanyak 3 kali dengan Thailand di AFF yang menjadi lawan Indonesia di final di edisi ini, yakni kalah 2 (semifinal leg I dan II AFF 2008) dan menang 1 kali (penyisihan AFF 2010).
Memang bukan hal yang mustahil Indonesia akan mengalahkan Thailand di final nanti. Namun, superioritas Thailand di Asean beberapa tahun belakangan ini, misi menjuarai AFF untuk pertama kalinya menjadi sedikit mustahil bagi Indonesia.
Tidak dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara sepakbola. Meski Indonesia belum berprestasi di cabang olahraga terpopuler di dunia, namun animo penggemar sepakbola di negeri ini menjadi alasan yang mengharuskan piala AFF parkir di markas PSSI sekalipun hanya buat 2 tahun kedepan.
Jika benar Nurdin Khalid dalang pengaturan skor di Indonesia (terlebih final AFF 2010 yang lalu), tentu Nurdin Khalid dan mungkin kroninya mampu menjadikan Indonesia juara AFF 2016 ini dan tidak akan ada masalah dengan itu. Final piala AFF 2016. Akan jadi masalah jika Thailand juara (lagi) tahu ini, maka pastinya bandar judi di Malaysia dan Singapura akan kalah banyak dengan banyaknya pertaruh yang memasang untuk kemenangan Thailand.
Perjuangan anak-anak Garuda melewati fase grup A dan semifinal melawan Vietnam kemaren tidak perlu diragukan lagi, dan tidak akan ada satu suara pun yang mengatakan Indonesia juara tanpa perjuangan, baik di negeri sendiri maupun di negara lain.
Tak perlu anti mafia sepakbola (judi), mereka ada dimana-mana bahkan di negara teraman sekalipun dibelahan dunia. Mafia melibatkan banyak orang dan bisnis yang sangat besar pula, jadi mustahil menghentikan prakteknya dimana saja.
Reader bijak ninggalin jejak
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 9 suara
Mampukah Indonesia juara AFF 2016?
Ya
78%
Nggak
22%
Diubah oleh ontu 13-12-2016 02:55
0
3.5K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan