Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adrian_tpiAvatar border
TS
adrian_tpi
Surat Terbuka Afi Nihaya Faradisa Untuk Guru yg sangat menyentuh hati..

Afi Nihaya Faradisa belakangan jadi perbincangan netizen. Tulisannya menuai pujian dan dibagi oleh banyak orang.

Siswi SMA Negeri 1 Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur yang bercita-cita menjadi guru ini dinilai inspiratif dengan menuangkan pemikirannya melalui status Facebook. Kalimat-kalimat yang diungkapkannya melalui tulisan sangat relevan dan menohok dengan kondisi sekarang.

Salah satu postingan yang sangat menyentuh hati adalah postingan tentang guru sekarang yang masih menggunakan hukuman fisik seperti cubitan, berlari dilapangan hingga membuat malu siswa dengan menempelkan daftar nilai dipapan pengumuman yang tidak perlu lagi ada untuk kondisi sekarang ini.
Berikut postingan Afi Nihaya Faradisa tersebut.

Saya adalah murid yang baru saja naik ke kelas 12 (kelas 3 SMA).
Tanpa mengurangi sedikitpun rasa hormat pada para "pendidik" sekaligus terlepas dari siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus wali murid mempolisikan guru yang ramai belakangan ini, ijinkan saya menyampaikan beberapa pandangan saya tentang 'rasa' dari pendidikan Indonesia.
.
Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan kekerasan. Ini sekolah umum yang membentuk mental siswa dengan pelajaran moral dan pendidikan, bukan sekolah militer yang membetuk mental dengan pendekatan fisik apapun bentuknya; entah pukulan, tamparan, bahkan cubitan sekalipun (apalagi jika sampai meninggalkan bekas).
Lihatlah produk pendidikan tradisional yang sangat kaku dan otoriter; membentuk mindset siswa bahwa segala sesuatu jalan keluarterbaiknya adalah KEKERASAN.
Punya anak nakal? Dikerasi.
Tim bola kesayangan kalah? Bentrok sana sini.
.
Lihatlah hasil didikan-didikan Anda, para guru. Siswa masuk tepat waktu bukan karena kesadaran, tapi karena takut HUKUMAN. Siswa berusaha mencapai nilai KKM bukan karena kesadaran, namun karena ancaman hukuman lari di lapangan atau takut menanggung malu karena daftar nilai terpampang.
Bukankah begitu kenyataannya?
Lihat saja jika para siswa melakukan pelanggaran terhadap aturan. Mereka merasa baik-baik saja, tidak ada perasaan bersalah selama mereka tahu mereka LUPUT DARI PENGAWASAN, selama mereka tahu mereka bebas dari beban hukuman.
Contoh saja, siswa berani menyontek ASAL TIDAK KETAHUAN.
Ujian nasional yang telah negara selenggarakan selama bertahun-tahun terbukti GAGAL, tidak pernah menjadi parameter kemampuan siswa yang sebenarnya karena tidak dipungkiri BANYAK KECURANGAN SANA-SINI.
Karakter patuh-karena-takut-hukuman-bukan-karena-kesadaran ini akan terbawa oleh siswa sampai mereka dewasa. Contohnya,
Orang-orang dengan santainya melanggar peraturan lalu lintas ASAL TIDAK KETAHUAN.
Politisi produk pendidikan Indonesia masih hobi korupsi ASAL TIDAK KETAHUAN.
See?
Jadi, hukuman fisik produk pendidikan Anda, guru-guru Indonesia, tidak terbukti EFEKTIF menumbuhkan kesadaran pada benak siswa dan malah sebaliknya.
.
Pak, Bu,
Apakah Anda hanya dibayar untuk duduk di meja guru lalu pulang setelah menjelaskan pelajaran? Pekerjaan 'pendidik' seharusnya tidak seenteng itu. Anda dituntut untuk kreatif menemukan cara BAGAIMANA caranya membentuk karakter siswa TANPA perlu hukuman fisik. Bisakah? Sangat bisa!
Saya tahu sekali bahwa Anda menghukum fisik siswa agar mereka patuh dan berdisiplin baik. Tapi, saya rasa hukuman fisik semacam itu malah menunjukkan bahwa guru Indonesia kurang kreativitas dalam meningkatkan karakter siswa selain pakai jalan tengah yang disebut HUKUMAN FISIK. Contohlah pendidikan negara-negara lain yang tidak mengandalkan hukuman fisik dalam membentuk karakter siswanya, tapi faktanya kualitas murid hasil didikan di sana JAUH LEBIH BAIK dibandingkan Indonesia yang notabene masih mengagung-agungkan hukuman fisik sebagai DALIH pembentukan mental dan karakter.
.
Dear our beloved teachers,
Anda mau tahu apa metode MENDIDIK SISWA TERBAIK DENGAN OUTPUT/HASIL YANG JUGA TELAH TERBUKTI BAIK DAN BERHASIL?
Oke. Sekarang, berhentilah mendongakkan kepala Anda.
Guru, sebagaimana halnya dengan siswa, sama-sama adalah manusia.
Kita semua -tanpa terkecuali- sangat sangat berpotensi untuk melakukan kesalahan.
So, kalau begitu kesalahan bukan hanya datang dari peserta didik, bukan? namun juga datang dari pendidik itu sendiri. Terimalah kritik saran dengan berlapang dada sebagaimana seperti yang selama ini juga kalian ajarkan pada kami.
Jadi, apa metode MENDIDIK SISWA TERBAIK DENGAN OUTPUT/HASIL YANG JUGA TELAH TERBUKTI BAIK DAN BERHASIL -tentunya tanpa mengandalkan hukuman fisik-?
Hanya satu: TELADAN.
Perbaiki kualitas kalian. Berikanlah kami contoh seperti apa ORANG YANG BERKARAKTER SESUNGGUHNYA.
Anda tidak bisa menaruh slogan di sekolah yang menuliskan berbagai kenakalan remaja seperti merokok dan sebagainya, jika kalian sendiri yang memenuhi udara sekolah dengan asap rokok itu.
Anda tidak bisa menyuruh kami untuk super disiplin jika ada satu saja dari kalian yang selalu datang telat, absen mengajar dengan berbagai alasan, atau ogah-ogahan mengulangi penjelasan jika ada bab yang belum kami pahami.
Tidak ada cara mendidik terbaik yang mengalahkan "menjadi teladan yang baik" pula.
An action speaks louder than thousand words.
Guru adalah ujung tombak kurikulum. Mau kurikulumnya dirombak terus sekian rupa, kalau tidak ada peningkatan yang berarti dari gurunya, lihatlah, semua itu terbukti sia-sia.
K13 katanya menjunjung tinggi moral, namun fakta di lapangan tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Masih begini-begini saja, kan?
.
Semoga kualitas pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan seiring tahun. Semoga menghasilkan lulusan-lulusan yang bukan hanya patuh di sekolah, namun juga berkarakter baik di rumah.
Bravo pengajar dan siswa Indonesia!
- Afi.
Diubah oleh adrian_tpi 12-12-2016 13:08
0
3.8K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan