FAJAR.CO.ID, SAMARINDA- Apa yang dialami wanita bernama Siti Azizah (54) sungguh menyakitkan. Berharap bahagia dengan menikah lagi setelah ditinggal suami pertamanya yang wafat 13 tahun lalu hanya impian. Impian itu buyar setelah dia menikah dengan pria bernama Hr (72). Pasalnya bukan bahagia yang didapat, namun justru penyiksaanlah yang diraihnya. Bertahun-tahun hidup mendampingi Hr, bukannya kasih sayang, wanita ini justru sering dianiaya.

Puncaknya yang terjadi, Selasa (29/11) pukul 16.30 Wita. Tak hanya disiksa, nenek dua cucu itu dipaksa untuk menenggak air kencing suaminya. Namun paksaan meminum air kencing yang berujung penganiayaan itu baru dilaporkan secara resmi di Polsekta Samarinda Ilir, Senin (5/12) kemarin. Sejak menikah dengan Hr perlakuan kasar memang kerap diterima Siti.

Tapi kekerasan yang dilakukan Hr itu masih bisa ditolelir Siti karena ketika itu pasangan tua tersebut masih mengontrak rumah di Jalan Lambung Mangkurat, Kelurahan Pelita, Samarinda Ilir tak jauh dari rumah salah seorang anak Siti. Namun lama kelamaan kekerasan yang diterima Siti semakin hari bertambah parah. Siti pun tak tahan dan akhirnya mengadu pada anaknya yang kemudian mengantarkan ibunya mengadu ke kantor polisi.

“Dia (Hr, Red) dulu juga pernah dipenjara karena kasus seperti ini (KDRT). Dia sempat dipenjara setahun lebih. Karena saya pikir dia sudah berubah, jadi kami kembali rujuk,” tutur Siti.
Ketika rujuk, awalnya Hr bersikap baik dengan Siti. Rumah tangga mereka kembali harmonis, namun itu hanya sementara karena setelah pindah rumah di kawasan Perumahan PKL Blok D, RT 22, Kelurahan Sungai Kapih, Sambutan. Hr kembali beringas dan suka menghajar Siti.

“Beberapa hari terakhir ini dia jarang pulang. Waktu kejadian (Selasa lalu, Red) dia baru pulang, saya curiga dia mabuk,” ujar Siti. Kecurigaan Siti bukan tanpa alasan. Ketika pulang Hr tampak sempoyongan dan tanpa alasan jelas langsung memarahi dan memaki-maki Siti. “Dia paksa saya minum air kencingnya. Karena saya tidak mau, air kencing itu disiramkan ke kepala saya,” tutur Siti.

Perlakuan lebih kasar bahkan diterima Siti. Usai menyiramkan air kencingnya, Hr mencubit seluruh bagian tubuh Siti hingga melepuh. Salah satu bagian sensitif yang dicubit hingga melepuh yakni di kedua payudara Siti. “Waktu di visum tadi kata dokter kemaluan saya juga lecet karena waktu itu juga diinjak,” aku Siti.

Meski diperlakukan kasar oleh suaminya selama ini, Siti berusaha bersabar, ia coba menyembunyikan siksaan yang dialaminya itu dari anaknya. “Mertua saya ini kalau ada apa-apa jarang mau ngomong. Seperti habis dipukuli bapak malam itu, mertua saya ini tidak mau ngomong. Padahal ketika itu kami datang ke rumah. Karena hari ini baru cerita, makanya saya ajak ke sini (Polsek Ilir,Red),” kata seorang wanita yang mengaku sebagai menantu Siti.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Setyobudi Dwi Putro, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Yovan Fatika mengatakan, tindakan awal yang dilakukan jajarannya dalam menyelidiki kasus KDRT itu yakni menerima laporan Siti dan memintakan dilakukan visum di RSUD AW Sjahranie. “Kami juga mintai keterangan terkait peristiwa KDRT itu dan mencari keberadaan suaminya (Hr, Red),” pungkasnya.(oke/agi)

http://fajar.co.id/2016/12/07/oalaa-...a-sampai-luka/

Suami biadab neh.. aneh Istrinya kok mau maunya rujuk.. bener kata pepatah.. cinta itu buta