- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
REBORN : Terlahir Kembali (70 % Real + 30% Fiction)


TS
prsdmn
REBORN : Terlahir Kembali (70 % Real + 30% Fiction)

Sebelumnya saya mohon ijin kepada para sepuh, penghuni, dan momod di forum SFTTH ini. Ini cerita pertama saya tentang lika liku ,hal hal diluar nalar, dan fantasi yang ada di hidup saya. So, ready to ride ?
Quote:
Spoiler for Deskripsi:
Seorang anak manusia mengutuk dan membenci dirinya sendiri, mendapat perlakuan istimewa dari zat pencipta yang bernama Tuhan.
Tuhan mengirimkan suatu mahluk dari jarak bermiliar-miliar tahun cahaya ke bumi untuk membantu anak manusia ini.
Mahluk cerdas itu memberinya alat untuk merekayasa gelombang otak manusia sehingga menjadi kenyataan bernama BER (Brainwave Eternal Reality).
Partikel - partikel di alam semesta seakan berkontraksi dengan anak manusia itu yang bernama Abiyogga prawata.
Akankah alat itu mengubah hidupnya ?
Akankah dia menjadi manusia yang sempurna ?
Tuhan mengirimkan suatu mahluk dari jarak bermiliar-miliar tahun cahaya ke bumi untuk membantu anak manusia ini.
Mahluk cerdas itu memberinya alat untuk merekayasa gelombang otak manusia sehingga menjadi kenyataan bernama BER (Brainwave Eternal Reality).
Partikel - partikel di alam semesta seakan berkontraksi dengan anak manusia itu yang bernama Abiyogga prawata.
Akankah alat itu mengubah hidupnya ?
Akankah dia menjadi manusia yang sempurna ?
Quote:
Spoiler for FAQ:
Kaskuser : Apa Kabar ?
Ane : Alhamdulillah Baik
Kaskuser : Nama asli ente siapa ?
Ane : Rahasia
Kaskuser : Real atau Hoax nih ?
Anda : Terserah mau anda mau menilai apa
Kaskuser : kalo dipersentasekan kira-kira ?
Ane : 70% Real, 30% Fantasi
Kaskuser : Buktinya apa ?
Ane : Cerita saya
Kaskuser : Jadinya yang fiksi itu yang mana ?
Ane : Ayo ditebak dong, hal hal yang diluar nalar juga ada yang real loh
Kaskuser : Alien itu ada ?
Ane : The short answer is yes.
Vastness of the universe is truly beyond human comprehension. The sun and planets of our solar system, along with two hundred billion other stars, comprises our galaxy and our local heaven "The Milky Way." At the edge of Milky way galaxy our sun is just like a tiny speck when compared to the size of the galaxy. "The Milky Way," is one hundred and fifty thousand light years across. This means that traveling at the speed of light, it would take one hundred and fifty thousand years to go from one side of Milky Way to the other. The galaxies on the average are separated from each other by about ten million light years. There are about 500 hundred billion or more such galaxies in the truly gigantic universe. The above raises the possibility of trillions of earth like planets with intelligent life in the incredibly vast universe.
Ane : Alhamdulillah Baik
Kaskuser : Nama asli ente siapa ?
Ane : Rahasia
Kaskuser : Real atau Hoax nih ?
Anda : Terserah mau anda mau menilai apa
Kaskuser : kalo dipersentasekan kira-kira ?
Ane : 70% Real, 30% Fantasi
Kaskuser : Buktinya apa ?
Ane : Cerita saya
Kaskuser : Jadinya yang fiksi itu yang mana ?
Ane : Ayo ditebak dong, hal hal yang diluar nalar juga ada yang real loh
Kaskuser : Alien itu ada ?
Ane : The short answer is yes.
Vastness of the universe is truly beyond human comprehension. The sun and planets of our solar system, along with two hundred billion other stars, comprises our galaxy and our local heaven "The Milky Way." At the edge of Milky way galaxy our sun is just like a tiny speck when compared to the size of the galaxy. "The Milky Way," is one hundred and fifty thousand light years across. This means that traveling at the speed of light, it would take one hundred and fifty thousand years to go from one side of Milky Way to the other. The galaxies on the average are separated from each other by about ten million light years. There are about 500 hundred billion or more such galaxies in the truly gigantic universe. The above raises the possibility of trillions of earth like planets with intelligent life in the incredibly vast universe.
Prologue
Quote:
Aku adalah jiwa dan raga yang gagal dibentuk oleh suatu zat bernama tuhan. Aku dinamakan Abiyoga Prawata, itu berarti gunung yang mempunyai banyak kelebihan. Nama tersebut tidak menyatu kedalam jiwa dan raga milikku, nama itu terus memukul dan menendang setiap organ dalam tubuhku, memberontak dalam tubuhku, nama itu pun kehilangan arti. Aku terus mengalami kegagalan dan ketidaksenangan akan dunia ini. Aku sering bertanya apakah tuhan menciptakan ku dari tanah nan jauh disana yang tidak berguna, sehingga tanah itu tidak mempunyai unsur hara apapun atau mungkin aku diciptakan dari sperma cacat yang terlunta-lunta, berkelahi dengan sperma lain, terus menerus menabrak dinding rahim, dan dengan keberuntungannya sperma cacat itu masuk ke dalam sel telur ibuku ? Aku mengutuk diriku sendiri, manusia tidak berguna apakah yang telah diciptakan oleh tuhan ? Di suatu malam zat bernama tuhan itu memberikan cahaya kepadaku mengutus seorang mahluk yang tempat tinggalnya bermiliar-miliar tahun cahaya dan diberikannya aku sebuah alat bernama BER (Brainwave Eternal Reality). Seketika semua hal itu sirna, lenyap, tak berbekas, 1 triliun neuron sel otak ku mulai bekerja membentuk jaringan-jaringan menjadikan aku sebagai manusia yang sempurna. Aku dilahirkan kembali oleh tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang.
CHILDHOOD - PART 1
Quote:
Suara itu terus mendenging dan terus menyiksa telingaku, bagai deru kereta api melintas yang sedang aku dengar, tidak lain dan tidak bukan itu adalah suara dengkur ibuku. Ketika ibuku sedang lelah-lelahnya, dia pasti akan mendengkur, bahkan dengkuran itu bisa menggetarkan seluruh tembok rumah. Rasanya diriku ini ingin menyumpal mulut ibuku dengan sebuah sarung bantal tapi apalah yang bisa diperbuat, alih alih ingin tidur nyeyak nanti malah aku akan berakhir dengan mendapatkan label “maling kundang” di atas kepalaku dan juga memar merah di pahaku. Jadi aku lanjutkan saja tidurku dibawah dengan kasur lipat yang berada persis dibawah kasur ibuku dan berusaha untuk menutupi kupingku.
Panasnya Jakarta inilah yang menyebabkan aku tidur dibawah lantai, bahkan diriku ini sampai sekarang sangat menyukai tidur dilantai dan pastinya ibuku sangat bermasalah dengan itu jikalau aku tidak memakai kasur lipat. Ibuku adalah orang yang sangat disiplin, pekerja keras, dan sangat menyayangi anak-anaknya, ya walaupun sedikit menjengkelkan.
“Abi, bangun sudah jam 3 ini, ayo pergi ngaji !!!” bentak ibuku ditengah tengah lubang kupingku
“Ahhh maaa, sebentar lagi..”
“Ayo cepaaaat” dijewernya kuping kecilku ini olehnya
“Iyaaaa”
Dengan lugas aku pergi ke kamar mandi dengan sebuah gayung berwarna merah muda menyala ditanganku dan aku mulai mengambil air untuk membasahi seluruh badanku. Malas, ya itulah yang kurasakan, rasa itu bisa menjerumuskan manusia kedalam jurang tingkatan sosial yang rendah. Bukannya aku tidak suka pergi mengaji ataupun merasa lelah dalam perjalanan menuju pengajianku, tapi aku malas bertemu orang-orang yang selalu mencela dan mencemooh diriku.
“Gitong.. Beliin gua juga dong..” teriak salah satu anak berbadan tinggi dengan alis mata tebal seperti ulat bulu yang menempel di matanya.
“Iyeee nih nihh, satu aja”
“Dua ahhh, sini !” direbut dengan paksa jajananku
“Ahhh elahh, nihh !”gumamku
Gitong adalah akronim dari gigi tonggos, tidak ada yang tahu sebenarnya orang yang pertama membuat dan pertama menyebut diriku dengan nama ini. Gigiku ini lebih maju 0.38 cm dari manusia normal kebanyakan, gigi tonggos sudah menjadi trademarkdiriku sejak kecil. Nama ini terus menyebar bagai api yang membakar sebuah daun dan terus merambat melalui ranting-ranting sehingga satu pohon bahkan satu hutan pun bisa terbakar, ya itulah wilayah ini, sehingga hampir semua anak-anak diusiaku memanggilku dengan sebutan ini.
Salah satunya adalah jagoan di pengajianku yang telah merebut jajanananku ini mempunyai nama panggilan yaitu “kutek” sejarah yang terkandung dari nama ini sampai sekarangpun aku tidak tahu kenapa dia bisa dipanggil seperti itu. Entah dulu sewaktu kecil dia sering memakai kutek kakaknya atau mungkin dahulu dia menjadikan kutek sebagai makanan pokok, dicampur dengan nasi, only god knows. Dia dengan gengnya sering mencemoohku dengan kata-kata yang berhubungan tentang gigi, apapun itu mulai dari gigi motor, gigi sepeda, pokoknya kata yang mempunyai gigi dikaitkan denganku. Aku hanya pasrah dan menangis saja terhadap ocehan mereka. Setelah kejadian itu pasti aku mengadu ke wonder woman ku yang tak lain dan tak bukan adalah ibuku. Dengan mata yang melotot dan suara agak tinggi melengking ibuku mengomeli mereka, aku hanya menahan tawa saja dibelakang ibuku. Mengingat kejadian 10 tahun yang lalu itu sering membuatku tertawa geli.
Panasnya Jakarta inilah yang menyebabkan aku tidur dibawah lantai, bahkan diriku ini sampai sekarang sangat menyukai tidur dilantai dan pastinya ibuku sangat bermasalah dengan itu jikalau aku tidak memakai kasur lipat. Ibuku adalah orang yang sangat disiplin, pekerja keras, dan sangat menyayangi anak-anaknya, ya walaupun sedikit menjengkelkan.
“Abi, bangun sudah jam 3 ini, ayo pergi ngaji !!!” bentak ibuku ditengah tengah lubang kupingku
“Ahhh maaa, sebentar lagi..”
“Ayo cepaaaat” dijewernya kuping kecilku ini olehnya
“Iyaaaa”
Dengan lugas aku pergi ke kamar mandi dengan sebuah gayung berwarna merah muda menyala ditanganku dan aku mulai mengambil air untuk membasahi seluruh badanku. Malas, ya itulah yang kurasakan, rasa itu bisa menjerumuskan manusia kedalam jurang tingkatan sosial yang rendah. Bukannya aku tidak suka pergi mengaji ataupun merasa lelah dalam perjalanan menuju pengajianku, tapi aku malas bertemu orang-orang yang selalu mencela dan mencemooh diriku.
“Gitong.. Beliin gua juga dong..” teriak salah satu anak berbadan tinggi dengan alis mata tebal seperti ulat bulu yang menempel di matanya.
“Iyeee nih nihh, satu aja”
“Dua ahhh, sini !” direbut dengan paksa jajananku
“Ahhh elahh, nihh !”gumamku
Gitong adalah akronim dari gigi tonggos, tidak ada yang tahu sebenarnya orang yang pertama membuat dan pertama menyebut diriku dengan nama ini. Gigiku ini lebih maju 0.38 cm dari manusia normal kebanyakan, gigi tonggos sudah menjadi trademarkdiriku sejak kecil. Nama ini terus menyebar bagai api yang membakar sebuah daun dan terus merambat melalui ranting-ranting sehingga satu pohon bahkan satu hutan pun bisa terbakar, ya itulah wilayah ini, sehingga hampir semua anak-anak diusiaku memanggilku dengan sebutan ini.
Salah satunya adalah jagoan di pengajianku yang telah merebut jajanananku ini mempunyai nama panggilan yaitu “kutek” sejarah yang terkandung dari nama ini sampai sekarangpun aku tidak tahu kenapa dia bisa dipanggil seperti itu. Entah dulu sewaktu kecil dia sering memakai kutek kakaknya atau mungkin dahulu dia menjadikan kutek sebagai makanan pokok, dicampur dengan nasi, only god knows. Dia dengan gengnya sering mencemoohku dengan kata-kata yang berhubungan tentang gigi, apapun itu mulai dari gigi motor, gigi sepeda, pokoknya kata yang mempunyai gigi dikaitkan denganku. Aku hanya pasrah dan menangis saja terhadap ocehan mereka. Setelah kejadian itu pasti aku mengadu ke wonder woman ku yang tak lain dan tak bukan adalah ibuku. Dengan mata yang melotot dan suara agak tinggi melengking ibuku mengomeli mereka, aku hanya menahan tawa saja dibelakang ibuku. Mengingat kejadian 10 tahun yang lalu itu sering membuatku tertawa geli.
Spoiler for Upadate Index:
Update Index (Part 3.5 Updated)
1. CHILDHOOD - PART 1
2. TIME SKIP - PART 2
3. UNDEFINED PLACE - PART 3
4. NEW HOPE - PART 3.5
1. CHILDHOOD - PART 1
2. TIME SKIP - PART 2
3. UNDEFINED PLACE - PART 3
4. NEW HOPE - PART 3.5
Diubah oleh prsdmn 28-11-2016 08:21


anasabila memberi reputasi
1
11.8K
Kutip
74
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan