Sejumlah warga mengungsi di Masjid At-Taqwa, Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12) akibat gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter.
Organisasi kemanusiaan lokal dan internasional mulai berdatangan ke Aceh pasca gempa dengan kekuatan 6,4 Skala Richter pada Rabu (7/12/2016). Kebutuhan yang utama untuk para korban gempa saat ini adalah air bersih, pakaian, obat-obatan, dan bahan makanan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut korban tewas mencapai 102 orang dan tidak tertutup kemungkinan angka tersebut terus bertambah. Dari jumlah itu, sebanyak 85 jenazah telah berhasil diidentifikasi.

"Satu orang hilang, 136 luka berat, dan 116 korban luka ringan," kata Sutopo kemarin seperti ditulis Kompas.com. Sementara itu, korban selamat dan menjadi pengungsi mencapai 11.142 jiwa. Mereka tersebar di 28 titik pos pengungsian atau tinggal di rumah kerabat. Jumlah rumah yang rusak lebih dari 10 ribu unit.

Fokus pencarian saat ini terutama di bawah reruntuhan bangunan. Relawan dan sedikitnya 1.500 tenaga pencari dikerahkan ke lokasi yang paling parah terkena gempa di ibukota Pidie Jaya, yaitu Meureudu.

Bantuan asing pun mulai berdatangan sejak kemarin. Pemerintah Singapura mengirimkan dua tenaga ahli ke Indonesia. Selama seminggu mereka akan menentukan bantuan apa yang paling penting di sana. Mercy Relief of Singapura juga memberikan bantuan tim ahli. Palang Merah Singapura mengirim bantuan senilai SIN$ 50 ribu yang langsung diterima oleh Palang Merah Indonesia.

Mercy Malaysia saat ini sedang bersiap memberangkatkan bantuan tenaga ahli medis. Norazam Abu Samah, arsitek dan anggota Mercy Malaysia, teringat kembali pengalamannya membantu gempa dan tsunami di Aceh pada 2004. Ia mengatakan, ketika itu sukarelawan mencoba mengeluarkan 20 orang yang terperangkap di Pasar Meureudu. "Banyak rumah, bangunan, dan masjid hancur, orang-orang terperangkap di dalamnya," kata Norazam dilansir dari The Star.

Sementara itu, pemerintah Australia dan Jepang juga telah menawarkan pertolongan untuk membantu para korban gempa. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop berharap pemerintah Indonesia dapat segera memastikan jumlah orang yang terkena dampak.

Menurut data Survey Geologi Amerika Serikat, gempa di Aceh dua hari lalu berpusat sekitar 19 kilometer di bagian tenggara Sigli dengan kedalaman 19 kilometer. Gempa ini tidak menyebabkan tsunami, namun cukup mengguncang area yang terkena dampaknya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...datang-ke-aceh

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Sari Roti di tengah hiruk pikuk aksi 212

- Tiga aksi, menggerus Rp78 miliar, mendulang 211 ton sampah

- Lokasi sidang Ahok akan dipindah, FPI siapkan laskar