selalolipopAvatar border
TS
selalolipop
Sebelas Terduga Teroris Siapkan Serangan Bom Natal di Sumut

(Foto : Istimewa)


06 Des 2016 | 14:19 WIB
TAPANULI UTARA (netralitas.com) – Sebelas orang terduga teroris mempersiapkan serangan bom dengan sasaran perayaan Hari Raya Natal di sejumlah Gereja di Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Rencana serangan bom dilakukan oleh para jihadis tercium oleh aparat kepolisian yang berhasil menangkap kesebelas orang tersebut.

Sepuluh dari terduga teroris telah ditangkap sedangkan satu orang dalam pengerjaran. Para teroris merencanakan serangan bom pada perayaan Hari Raya Natal pada 26 Desember 2016 di Dolok Sanggul yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

“Sepuluh orang ditangkap pada pukul 21.00 Wib di Balige. Satu lagi dalam pengejaran,” demikian informasi dari Polres Tapanuli Utara, Senin (6/12).

Berdasarkan informasi dari aparat keamanan Polres Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara kronologinya adalah sebagai berikut :

a. Pada 1 Deesember 2016, telah ditemukan 11 orang masyarakat mengontrak rumah milik Bendol Nababan yabg bukan penduduk Kecamatan Si borong-borong Kabupaten Tapanuli Utara di Dusun 1 Parhuling Keluarahan Pasar Siborong-borong (mereka diduga berasal dari Lampung) atas laporan pendeta gereja HKBP yang dekat dengan rumah yang dikontrak tersebut, karena merasa curiga dengan tidak tanduk atau kegiatan orang-orang tersebut yang kadang keluar rumah saat tengah malam.

b. Mendapatkan laporan tersebut Polsek Siborong-borong mendatangi rumah kontrakan dan membawa kesebelas orang tersebut ke kantor Polsek Siborong-borong dan dilakukan interogasi dan identitas kesebelas orang tersebut masing-masing sebegai berikut :

1. Syamsiri, umur 42 tahun, Islam, swasta, Banding Agung RT/RW 01/03 Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

2. Junaidi, 48 tahun, Islam, swasta, Banding Agung RT/RW 01/03 Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

3. Zarrudin, 49 tahun, Islam, swasta, Banding Agung RT/RW 01/01 Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

4. Erwinsyah, 21 tahun, Islam, belum bekerja, Jalan M Kholil Suka Negeri Jaya, Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

5. Fikri Irawan, 21 tahun, Islam, swasta, Jalan M Kholil Suka Negeri Jaya, Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

6. Suprizal, 22 tahun, Islam, swasta, Desa Sukabumi, Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

7. Daniel Saputra, 30 tahun, Islam, swasra, Desa Sukadamai, Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

8. Depi Irawan, 29 tahun, Islam, swasta, Desa Kejayaan, Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

9. Arip Riansyah, 24 tahun, Islam, Pekon Sukabumi, Talang Padang, Tanggamus, Lampung

10. Azmi Ardiansyah, 23 tahun, Islam, swasta, Padalarang, Talang Padang, Tanggamus, Lampung.

11. Wahyudi, 28 tahun, Islam, swasta, Kampung Gebang, Kelurahan Sangggiang Jaya, Kecamatan Piruk, Tangerang, Banten

Hasil interogasi kepada penanggung jawab kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka mengontrak rumah Bendol Nababan selama 1 bulan sebesar Rp 450.000,00 dan baru pindah dari Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dan kehadiran mereka di Kecamatan Siborong-borong yaitu bisnis atau berdagang alat rumah tangga dan alat pengaman dan penghemat kompor gas, bekerja sama dengan kepala dusun dan posyandu di desa yang mereka datangi dan cara mengumpulkan masyarakat dan melakukan simulasi guna memperkenalkan progam mereka.

c. Atas laporan pendeta tersebut beliau juga menemukan peta lokasi beberapa gereja yang ada di Kecamatan Siborong-borong lengkap dengan waktu kapan gereja tersebut melaksanakan kebaktian dan peta tersebut sudah diserakan kepada Kapolres Tapanuli Utara (Taput) dan Satuan intel sehingga timbul kecurigaan bahwa mereka berasal dari kelompok Islam radikal dan perlu mendapat perhatian.

d. Siap diinterogasi di Polsek Siborong-borong karena mereka mengganggap tidak ada masalah dan mungkin beranggapan hanya urusan bisnis kemudian oleh Polsek Siborong-borong mereka di serahkan kepada Lurah kelurahan Pasar Siborong-borong.

e. Namun pada 2 Desember2016, pukul 12.00 wib, saat dicek satuan intel kepolisian Polres Taput di rumah kontrakan tersebut ke 11 orang tersebut tidak ada lagi ditempat dan barang-barang yang sebelumnya ada di dalam rumah sudah dibawa tau kosong, dan warga yang dekat kontrakan saat ditanya tidak mengetahui kemana mereka pergi, namun saat ditanya waktu di Polsek bila tidak dibolehkan lagi tinggal dirumah tersebut kemana mereka akan pergi lalu dijawab " mungkin akan ke Tobasa atau ke Parapat"

f. Kenderaan yg mereka gunakan terdiri dari 2 mobil avanza dan 7 unit sepeda motor dan keseluruhan Nopol BE /Lampung.

g. Karena mereka langsung menghilang setelah keluar dari Polsek Siborong-borong kemudian dilakukan penelitian dan penyelidikan di wilayah Kecamatan Siborong-borong dan Kecamatan Tarutung namun sampai saat ini belum ditemukan, sehingga timbul kecurigaan mereka adalah kelompok radikal.

Penulis : Sigit Wibowo
Editor : Sigit Wibowo (sigitwibowo@netralitas.com)

sumber: http://www.netralitas.com/nusantara/...natal-di-sumut
0
2.2K
34
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan