Kenalkan, nama saya Ami Melanrosa. Hampir 5 tahun ini saya bekerja di MetroTV, salah satu stasiun televisi berita yg ada di Indonesia. Saat saya memutuskan bekerja disini, bukan sekedar faktor ekonomi yg menjadi pertimbangan, namun saya merasa bisa menghasilkan karya positif di tempat ini.

Sejak awal saya bekerja, saya sudah banyak mendengar dan membaca tudingan – tudingan miring tentang Metro TV, utamanya mengenai TV Anti Islam dan lain - lain. Bagi saya yg bekerja langsung di dalamnya, saya berusaha mengklarifikasi pada orang – orang terpercaya di Metro TV dan Alhamdulillah saya mendapat jawaban yang menenangkan hati saya.

Yang ingin saya ceritakan disini, sejak awal saya yg konsisten berbusana islami dengan rok panjang dan jilbab panjang, diterima di kantor ini. Dan meski saya sebagai jurnalis tidak boleh berpartai, namun keberpihakan saya pribadi pada salah satu partai islam yg terang - terangan saya ungkapkan, sama sekali tidak mempengaruhi penugasan saya di berbagai program. Bahkan di awal saya bekerja, saya justru ditugaskan untuk membuat segmen khusus 'Java Overland' yg ditayangkan selama bulan Ramadan di 2 program dan berisi dakwah Islami para santri dan ulama yg tak pernah diberitakan media, tak ada arahan atau larangan dari para pimpinan, dan Alhamdulillah program tersebur justru diapresiasi.

Pada Ramadhan tahun lalu, saya juga diamanahi untuk membuat berbagai program selama Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Semuanya alhamdulillah berisi dakwah dan kebaikan Islam. Di penghujung Ramadhan, saya live-kan para penghafal Al Quran di negeri ini, yang terdiri dari anak muda, artis dan bahkan seorang tuna netra. Tema besarnya adalah mengajak seluruh umat Islam untuk senantiasa mencintai Al Quran.



Dan saat ini saya memegang program Morning Show di Metro TV, Alhamdulillah, program tersebut selalu konsisten dalam menyebarkan informasi dan dialog yg mengandung nilai – nilai kebaikan sekaligus menginspirasi banyak orang untuk berbuat positif dan lebih baik.

Kenapa saya harus membuat tulisan ini? Sungguh sedih saya melihat teman - teman saya yang kerap disebut penipu dan kafir saat meliput aksi damai 212. Tahukah anda siapakah yang sedang mereka cerca? bahkan salah satu reporter yg mereka sebut kafir itu adalah seorang yg baru saja menunaikan ibadah haji? Dan semangatnya untuk memberitakan hal - hal positif di negeri ini sungguh saya bisa saksikan setiap hari. Terkait data yg ia sebutkan di laporan live, silakan hubungi saya langsung untuk penjelasannya.

Kalaupun tempat saya bekerja ada keberpihakan pada partai atau golongan tertentu, ya itu benar. Namun secara kebijakan redaksi, kami tetap diarahkan memegang teguh prinsip dan kaidah jurnalistik. Satu syaratnya, semua program harus membuat masyarakat menjadi lebih baik, jangan ada yg membodohi apalagi menyebar kerusakan dan kejahatan. Bukan berita yg sekedar menyampaikan peristiwa tanpa diberi konteks dan dimaknai. Apakah stasiun TV lain bebas dari kepentingan politik? Silahkan anda menilainya sendiri.



Lalu, mengapa saya masih bertahan di Metro TV? Itu karena saya merasa masih bisa berkarya menebar kebaikan bagi pemirsa saya, insya Allah.

Jadi, saya hanya bisa berdoa semoga saya tetap istoqomah dengan prinsip yang saya pegang selama ini. Jika suatu hari nanti saya melihat tempat ini membatasi saya untuk berkarya sesuai dengan prinsip saya tersebut, saya pastikan akan langsung angkat kaki dan hijrah mencari tempat lain untuk berkarya.

Melalui tulisan ini saya hanya ingin menyapa para penyebar fitnah, Ayolah nonton langsung TV yg katanya kafir dan anti Islam itu. Di TV yang anda sebut kafir dan anti Islam itu, pernah ada lantunan Al Quran di dalamnya lho, ada dakwah dan informasi yang Islami. Dan selalu akan saya hadirkan untuk anda. Ada juga informasi yang menginspirasi dan menyebar kebaikan di berbagai program lainnya di TV yg anda sebut kafir itu (sekalian promosi lah, hehehe). Ayo, tonton, pahami dan nilailah dengan hati nurani anda.

Ami Melanrosa
Produser Selamat Pagi Indonesia, Metro TV