Polisi mengklarifikasi pemberitaan pembubaran Kebaktian Kebangunan Rohani Natal di Sabuga, Bandung, Jawa Barat oleh Pembela Ahlul Sunnah dan Dewan Dakwah Islam, kemarin.

"Bukan dibubarkan tetapi dihentikan karena tidak memenuhi syarat dan dilanjutkan pada hari berikutnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Mabes Polri hari ini.

Lokasi KKR Natal di Gedung Sabuga yang dipimpin Pendeta Stephen Tong didatangi sejumlah orang yang menolak kegiatan Natal digelar di tempat umum. Alasan mereka, seharusnya, digelar di gereja.

Rikwanto belum bisa menjelaskan secara rinci soal kejadian di Bandung itu. "Saya belum dapat detilnya," kata dia.

Menurutnya, kemarin memang terdapat jadwal kebaktian di Gedung Sabuga. "Itu dilakukan dua kali pada sore hari. Pertama pukul 15.00-17.00 WIB. Kedua pukul 19.00 WIB. Di situ masalah mulai muncul," katanya.

Dia menjelaskan, belum terjadi insiden apapun antara jemaat dan sejumlah orang dari PAS karena Polres Bandung memediasi mereka.

"Hasilnya disepakati kegiatan malam itu dihentikan karena syarat administatif," kata dia. DIHENTIKAN

disepakati untuk Dihentikan krn tidak memenuhi syarat administratif