- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Danau Sentarum, Surga yang Tersembunyi di Pulau Borneo


TS
satriadka
Danau Sentarum, Surga yang Tersembunyi di Pulau Borneo
Quote:

Tak ada yang mengelak atau protes bilamana Sentarum, sebuah danau yang juga jadi kawasan Taman Nasional disebut sebagai surga dunia. Jika surga digambarkan dengan keindahan dan kekayaan alam ciptaan Tuhan, mungkin Danau Sentarum yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat adalah bagian dari penggambaran itu.
Danau Sentarum sebenarnya terdiri dari 20 danau kecil. Mereka termasuk dalam bagian ekosistem lahan basah yang disebut dengan Danau-danau Kapuas. Danau-danau Kapuas terletak di suatu lembah di daerah yang meliputi luas kira-kira 6.500 kilometer persegi yang terkurung oleh deretan pegunungan Kapuas Hulu di sebelah utara, Pegunungan Muller di sebelah timur, Dataran Tinggi Madi di sebelah selatan, dan Pegunungan Kalingkang di sebelah barat.
Selama lebih kurang 9-10 bulan dalam setahun, Danau Sentarum selalu dipenuhi air sedalam 6-14 meter. Warna airnya hitam sebagai akibat dari reaksi kimiawi tannin yang berasal dari gambut di sekitar danau. Dalam keadaan ini volume airnya kira-kira mencapai 16 triliun meter kubik, sementara dua hingga tiga bulan sisanya, air menyurut hingga menyisakan tanah basah. Biasanya fenomena ini terjadi pada musim kemarau panjang sekitar bulan Juli hingga September.
Danau Sentarum sebenarnya terdiri dari 20 danau kecil. Mereka termasuk dalam bagian ekosistem lahan basah yang disebut dengan Danau-danau Kapuas. Danau-danau Kapuas terletak di suatu lembah di daerah yang meliputi luas kira-kira 6.500 kilometer persegi yang terkurung oleh deretan pegunungan Kapuas Hulu di sebelah utara, Pegunungan Muller di sebelah timur, Dataran Tinggi Madi di sebelah selatan, dan Pegunungan Kalingkang di sebelah barat.
Selama lebih kurang 9-10 bulan dalam setahun, Danau Sentarum selalu dipenuhi air sedalam 6-14 meter. Warna airnya hitam sebagai akibat dari reaksi kimiawi tannin yang berasal dari gambut di sekitar danau. Dalam keadaan ini volume airnya kira-kira mencapai 16 triliun meter kubik, sementara dua hingga tiga bulan sisanya, air menyurut hingga menyisakan tanah basah. Biasanya fenomena ini terjadi pada musim kemarau panjang sekitar bulan Juli hingga September.

Selama periode hujan lebat dalam musim hujan, air di bagian hulu sungai Kapuas akan naik dan masuk ke danau melalui sungai Tawang yang menghubungkan antara danau dengan sungai Kapuas dan membentuk danau sementara. Dalam puncaknya ditaksir air mengalir 1.000 meter kubik per detik dan menaikkan muka air danau hingga 10-12 meter dari batas ketinggiannya di musim kemarau. Inilah yang membuat Danau Sentarum jadi salah satu tipe ekosistem hamparan banjir paling luas yang langka se-Asia Tenggara.
Sejak 1999, kawasan Danau Sentarum ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional dengan luas lebih kurang 132.000 hektare. Sebelumnya pada 1994 Danau Sentarum ditetapkan sebagai lokasi situs Ramsar. Konvensi Ramsar merupakan konvensi untuk melindungi kawasan-kawasan lahan basah yang berlaku secara internasional, dimana Indonesia sudah meratifikasi perjanjian ini sejak 1991.
Sejak 1999, kawasan Danau Sentarum ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional dengan luas lebih kurang 132.000 hektare. Sebelumnya pada 1994 Danau Sentarum ditetapkan sebagai lokasi situs Ramsar. Konvensi Ramsar merupakan konvensi untuk melindungi kawasan-kawasan lahan basah yang berlaku secara internasional, dimana Indonesia sudah meratifikasi perjanjian ini sejak 1991.

Sebelum menjadi lokasi situs Ramsar dan Taman Nasional, Danau Sentarum terlebih dulu dikenal sebagai kawasan Suaka Alam melalui Surat Keputusan Nomor 757/Kpts/Um/10/1982 dengan luasnya saat itu mencapai 80.000 hekatre.

Sejak saat itu hingga kini Danau Sentarum menjadi tempat hidup dan berkembang biak berbagai satwa yang dilindungi. Lebih dari 250 jenis ikan air tawar hidup di sini. Mereka terbagi dalam 120 spesies dan 40 famili. Ikan Siluk Merah atau Arwana Merah (Scleropages formosus) jadi merupakan jenis hias yang terbaik. Warna uniknya akibat dari pengaruh warna air danau yang khas. Nilai ikan ini sangat tinggi dan sudah menembus pasar internasional.
Selain Arwana ikan lain yang hidup dan berkembang biak adalah Toman, Jelawat, Patin Lais dan Belida. Ikan-ikan itulah yang menjadi tangkapan dan konsumsi para nelayan yang hidup di atas permukaan Danau Sentarum. Mayoritas dari mereka berasal dari suku Melayu yang keberadaannya dapat dirunut hingga awal abad ke 18. Mereka umumnya tinggal di rumah jangkung (rumah yang dibangun di atas tiang kayu tinggi) dan rumah lanting (rumah terapung).
Selain Arwana ikan lain yang hidup dan berkembang biak adalah Toman, Jelawat, Patin Lais dan Belida. Ikan-ikan itulah yang menjadi tangkapan dan konsumsi para nelayan yang hidup di atas permukaan Danau Sentarum. Mayoritas dari mereka berasal dari suku Melayu yang keberadaannya dapat dirunut hingga awal abad ke 18. Mereka umumnya tinggal di rumah jangkung (rumah yang dibangun di atas tiang kayu tinggi) dan rumah lanting (rumah terapung).

Foto: dreamindonesia.me
Selain ikan, Danau Sentarum juga jadi rumah bagi 23 jenis mamalia endemik, 31 jenis reptil, dan 310 jenis burung. Pada musim kemarau, burung-burung pemakan ikan bermigrasi ke wilayah ini untuk mencari makan. Burung-burung pencari ikan diantaranya dari famili Alcedinidae seperti Raja Udang, serta berbagai spesies langka dari famili Bucerotidae (rangkong) dan famili Ciconiidae (bangau).
Lalu bagaimana dengan vegetasi? Sejak penelitian botani yang dilakukan oleh Beccari di Danau Sentarum pada tahun 1867 hingga Giesen (1987) telah dapat diidentifikasikan lebih dari 504 jenis spesies tumbuhan yang dibagi dalam 99 famili, diantaranya tiga famili terbesar berasal dari Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae, Rubiaceae.
Lalu bagaimana dengan vegetasi? Sejak penelitian botani yang dilakukan oleh Beccari di Danau Sentarum pada tahun 1867 hingga Giesen (1987) telah dapat diidentifikasikan lebih dari 504 jenis spesies tumbuhan yang dibagi dalam 99 famili, diantaranya tiga famili terbesar berasal dari Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae, Rubiaceae.

Foto: kidsnesia.com
Meskipun menyimpan berjuta keindahan dan kekayaan alam, tak mudah bagi wisatawan lokal, terutama mereka yang tinggal di Jakarta untuk bisa ke tempat ini. Selain medan yang berat dan panjang, ongkos perjalanan ke tempat ini terbilang cukup mahal.

Berdasarkan hitungan tim redaksi ahloo, biaya perjalanan dari Jakarta hingga tiba di lokasi tujuan Danau Sentarum sekitar Rp 5 juta per orang. Biaya itu belum termasuk penginapan yang mencapai Rp 100 ribu per malamnya. Namun biaya perjalanan bisa berkurang apabila kamu melalui jalur darat ketika melalui rute Pontianak menuju Lanjak. Namun konsekuensinya, waktu perjalanan akan jauh lebih lama.
Quote:
Ini tambahan untuk Infografisnya GanSis

Quote:
0
28.2K
Kutip
210
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan