Kaskus

Story

sylvia0203Avatar border
TS
sylvia0203
2 0 1 7 (Zombie Apocalypse Story)
Bismillah

-Kalau ada kesamaan kisah, latar, nama atau tempat, insyaAllah murni ketidaksengajaan atau sekedar bahan inspirasi

-Dibuat karena belakangan ini ane keseringan nonton film zombie

-masukan tentang kekurangan sangat diapresiasi karena ane lagi dan masih belajar

-Semoga bisa sampai selesai



Prologue



Harapan,

Harapan adalah sebuah kalimat emosional.
Harapan adalah keinginan dihati kita saat menantikan hal-hal baik untuk menyapa.
Orang sakit berharap untuk kesembuhan.
Orang kelaparan berharap untuk bisa makan.
Orang miskin berharap agar bisa sukses.

Harapan adalah kalimat yang tidak lagi memiliki arti sekarang. Harapan adalah apa-apa yang bumi ini butuhkan, namun terlupakan.

Harapan sudah tidak ada lagi.

Bumi memasuki jam-jam terkelamnya, dan harapan pergi meninggalkan, menyisakan manusia menangis menunggu pertolongan. Meninggalkan manusia tanpa perlawanan. Terlalu banyak manusia yang telah kehilangan hak-nya untuk hidup. Mendorong yang tersisa untuk pasrah menyerahkan diri kepada kegelapan yang pada zaman dulu sering dieluh-eluhkan. Kematian. Kemanusiaan telah hilang dan yang tersisa hanyalah badan badan tanpa jiwa.

Harapan adalah sesuatu yang kuat, tapi hilangnya harapan adalah sesuatu yang jauh lebih kuat.

Bumi kita tidak bisa hidup tanpa harapan. Tapi seiring berlalunya hari, aku tidak bisa melihat bahwa harapan itu akan kembali.

Mungkin bumi memang harus menderita sekarang,

bersama dengan manusia manusia yang masih berpijak kepadanya.

šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ šŸ’ 

Kurang lebih sepuluh tahun yang lalu, di penghujung Desember 2017. Pagi itu, aku sudah berada didalam pesawat yang sebentar lagi akan membawa-ku ke Singapura, lama perjalanan dari Soekarno-Hatta ke Changi mungkin hanya satu jam lebih. Satu jam lebih yang kemudian akan menjadi awal hidup baru-ku. Aku telah diterima bekerja disalah satu perusahaan swasta besar disana. Aku rasa mungkin ini waktunya untukku meninggalkan jakarta dan kehidupanku disini sebelumnya. Mungkin lebay, tapi saat itu aku menatap ke jendela dan mulai meminta langit mendung dipagi itu sebagai saksi lembaran kehidupanku yang baru. Dan langit seperti menyetujui, atau entah sedang menangisi aku? butiran butiran air mulai turun berbalapan, seperti sedang terjun, saling mencemooh siapa dahulu yang bisa mencapai dasar. Aku tersenyum.

Perkenalkan, namaku Lita, usiaku 22 tahun, beberapa minggu lagi 23. Aku wanita penyuka hujan. Hadirnya entah mengapa selalu memberi sedikit ketenangan. Hujan pagi itu bagiku-pun tiada beda. Aku terus memandangi kearah luar, melihat beberapa orang berlari menghindari derasnya air yang memaksa bersentuhan, masuk dan meresap melalui pori-pori.

Seorang bapak dengan jas hitamnya yang sudah kuyub memasuki pesawat. Entah kenapa bau acid langsung menyapa penghirupanku. Ia kemudian tersenyum simpul, basa basi permintaan maaf kepada penumpang lain. Membuka jas-nya yang basah itu lalu memasukannya ke paperbag yang ia bawa. Tak lama, pemberitahuan kalau pesawat akan berangkat-pun terdengar.


Okay, mungkin akan ku tarik lagi ucapanku tentang awal yang lebih baik. Tidak. Tidak saat ini. Saat pesawat mulai take-off perutku terasa seperti meluruh, memaksa mengeluarkan apa-apa yang aku makan tadi pagi. Ah. Aku selalu benci saat seperti ini. Penumpang pria disamping tempat duduk-ku sedang lelap-lelapnya tertidur, dengan headset menyumpali telinga-nya. Beberapa kali ku bilang permisi, ia tidak terbangun juga. Kukeraskan sekali lagi dengan tepukan di pundak.

"Misi, mas mau lewat!"

"Hmm..." Ucap pria itu membuka sebelah matanya sambil nyengir. The hell?

"Jadi dari tadi udah bangun? Tau kalo saya lagi bangunin kamu?"

"Jangan galak-galak mba masih pagi. Tadi saya mau geser, tapi nunggu inspirasi dulu" Ujar pria itu cengengesan. Ya tuhan. Salah apa aku sampai bisa bertemu orang se menyebalkan ini?

"Mas bisa ngehar-" ucapanku terhenti karena terdengar suara erangan. Dari sana. Dari bapak-bapak berjas hitam yang datang dengan basah kuyup tadi. Kepalanya mendongak keatas. Dan kulihat beberapa orang pramugari mengelilingi-nya, bingung harus bertindak apa selain bertanya 'Apa anda baik-baik saja?'

Hal yang selanjutnya mungkin tidak pernah terbayangkan olehku -dan kini tidak akan bisa aku lupakan- adalah saat kemudian dengan gerakan cepat si bapak menarik salah satu pramugari didekatnya. Dan menggigit leher pramugari tersebut. Kemudian tangan, merobek dan menghisapi urat nadi-nya. Orang disekitar mundur ketakutan, beberapa pria maju mencoba melepaskan pramugari itu dari pegangan si bapak, namun percuma.. Pramugari itu kemudian terjatuh dilantai , tidak bernyawa lagi.


Ia berdiri sekarang. Menatap kearahku. Atau entah kemana. Aku tidak tau. Bola matanya hitam pekat. dengan urat urat hijau mengelilingi ujungnya. Ia mengeluarkan suara-suara seperti hewan saat sedang mendekati mangsanya. Mendesis. Si bapak kemudian berlari kearah penumpang didekatnya, Mengulangi hal yang sama yang telah ia lakukan kepada pramugari tadi. Ya tuhan. Kesurupan apa orang ini? Aku masih berdiri seperti orang bodoh di bangku-ku. Sampai aku sadar..

Sang pramugari kemudian berdiri lagi. Dengan leher yang setengah bolong dan tetesan darah bercucuran dari nadi. Matanya hitam pekat pula, dan mendesis kearahku.
Diubah oleh sylvia0203 06-12-2016 18:47
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan