WELCOME

Suasana siang ini di pelabuhan Tanjung P*** sangat panas dan sumpek, banyak sekali manusia yang berlalu lalang keluar masuk kapal yang baru saja gue tumpangi, kapal PE**. Setelah melewati pemeriksaan petugas pelabuhan gue langsung menuju luar pelabuhan bersama Bu Imah, oya Bu Imah kenalan gue ketika di Kapal, kami kebetulan bertemu karena kasur kami bersebelahan. FYI, gue beli tiket yang ada fasilitas tempat tidurnya kelas ekonomi jadi tempat tidurnya berjejer gitu. Kebetulan Bu Imah ini suaminya pemilik kos-kosan di daerah Kebon Jeruk dan kebetulan gue nyari kos juga, kos mereka kebetulan murah cuma 350 sebulan, ada kasur dan lemari, itu juga sudah cukup buat gue. Beliau ramah banget bro, sering nawarin makanannya juga sama gue. Seperti dianggap anak sendiri, aih bersyukur banget gue.

Bu im: "Ayo dek Al kita ke halte depan, anak Ibu sudah SMS katanya lagi nunggu di sana "

Gue : "Iya bu, huaah panas banget ya bu Jakarta"

Bu Im: "Ya ginilah dek nanti kamu juga terbiasa, oya nanti kamu mau cari kerja apa?"

Gue : "Hmm belum tahu saya bu, saya mau cari-cari dulu besok, keliling-kelilinglah, kerja yang yang halal yang penting"

Bu Im: "Coba nanti Ibu tanyakan sama anak Ibu, dia kerja kantoran sekarang di daerah T**, mana tahu ada lowongan di sana"

Gue : "Duh, jadi saya ngerepotin Bu, tapi makasih ya Bu, saya jadi nggak enak nih

Bu Im : "Gak apa-apa sesama perantau kita harus saling membantu Al, Nah itu anak Ibu nunggu di sana"

Gue : "B-Bu, itu anaknya?!"

Bu Im : "Iya, kenapa dek? Hayoo naksir ya? "

Gue :"*Speechles*"

Anak Bu Imah yang gue kira tadi cowok ternyata cewek tapi bukan cewek biasa gan, kalau menurut gue ini cewek cantik pake banget deh. Tinggi, putih, rambut panjang lewat bahu dikit ujungnya bergelombang. Siang itu dia masih memakai seragam khas kantoran, blazer dan rok span. Semakin dekat gue semakin speechless

"Mamaaaa, kanngeeeen"

"Ini siapa Ma(natap sinis*) ..."


bersambung ke bawah