Yuk kita tanam rumput cantik ini di halaman rumah agan!!!
TS
hapis1
Yuk kita tanam rumput cantik ini di halaman rumah agan!!!
Rate dulu gan !
Spoiler for BONUS:
Jangan lupa kasih gan
Kaskuser yang baik selalu meninggalkan komeng dan
Rumput adalah salah satu jenis tanaman penutup tanah yang paling umum digunakan, terutama untuk taman. Karena rumput merupakan jenis tanaman yang paling bagus serta punya beberapa fungsi.
Selain bisa menyerap air juga untuk mengurangi debu dari tanah yang berterbangan tertiup angin. Selain itu menutup tanah dengan rumput juga akan membuat tampilan taman makin eksotis.
Di halaman rumah, rumput apa yang Anda tanam? Rumput memang penutup tanah yang paling cantik dan ideal. Meski ada tanaman penggantinya, sebangsa tanaman semak macam kucai dan sutera bombay, rumput tetap tak tergusur sebagai pilihan terfavorit. Adanya hamparan rumput di sisa lahan membuat bangunan rumah tampak lebih sejuk. Ia juga melembutkan wajah rumah.
Memandang rumput hijau membentang tentu lebih nikmat ketimbang tanah merah yang dibiarkan telanjang, bukan?
Seperti juga tanaman lain pada umumnya, untuk tumbuh subur, rumput memerlukan sinar matahari yang cukup. Paling tidak, selama enam hingga delapan jam tiap harinya. Ada beberapa jenis rumput yang kerap dipakai untuk menutup lahan di halaman atau pekarangan rumah. Mana yang Anda sukai?
Spoiler for RUMPUT YANG COCOK UNTUK PEKARANGAN ANDA:
Spoiler for Rumput gajah:
Rumput gajah merupakan jenis rumput yang paling banyak digunakan. Apalagi, ia terbilang cepat tumbuh begitu menyentuh tanah. Harganya yang lebih terjangkau membuatnya banyak dibeli orang. Dijual sekitar Rp 15.000 per meter persegi, rumput gajah bukan berarti remeh pemeliharaannya. Mereka yang memilih rumput gajah sebagai penutup tanah justru harus siap-siap repot. Karena cepat tinggi, tiap sebulan sekali rumput gajah perlu dipangkas.
Spoiler for Rumput gajah mini:
Sejak tahun 2000-an, rumput gajah mini mulai dikenal publik. Awalnya, rumput gajah mini dikembangkan di Bandung, Jawa Barat.
Karakteristiknya yang lebih 'bandel' ketimbang pendahulunya rumput gajah biasa membuat gajah mini cepat merebut hati masyarakat. Berbeda dengan rumput gajah biasa, rumput gajah mini akan tumbuh baik di tempat teduh. Di area sekitar bawah pohon sekalipun. Rumput gajah biasa lazimnya menghindari pohon.
Hingga kini, rumput gajah mini masih terus digemari. Untuk memperoleh satu meter persegi rumput gajah mini, peminat harus merogoh uang senilai Rp 25 ribu. Itu sudah termasuk jasa pemasangan. Jasa tersebut ditawarkan lantaran rumput gajah mini memerlukan perlakuan khusus dalam penanamannya. Hal tersulit dalam pemasangan rumput gajah mini ialah menentukan kerapatan tanamnya. Jika terlampau dekat, ia akan tumbuh menebal di bagian tertentu. Alhasil, permukaan tanah yang ditutupi tak tampak mulus seperti permadani hijau.
Rumput gajah mini dan jenis lainnya ditanam dalam bentuk lempengan. Ia perlu disiram dan dipukul-pukul agar akarnya menyatu dengan tanah. Untuk awal-awal, jangan diinjak dulu supaya cepat tumbuhnya. Pasca penanaman, rumput gajah mini perlu disiram tiga kali sehari.
Guyuran air di pagi, siang, dan sore hari selama satu minggu pertama membantunya mendapatkan kesegaran dan mempercepat proses tumbuh. Setelah itu, cukup disiram dua kali sehari. Penambahan pupuk urea akan melancarkan proses adaptasi rumput gajah ke lingkungan barunya. Cukup satu kali dalam sebulan pertama. Selanjutnya, berikan pupuk urea tiga bulan sekali.
Spoiler for Rumput jepang:
Rumput jepang dijual dengan kisaran harga Rp 20 ribu per meter persegi. Daunnya yang kurus tumbuh rapat. Kalau tidak dipangkas sebulan sekali, bagian bawahnya akan berwarna kekuningan.
Saat sudah terlalu rimbun, sinar matahari tak sampai ke bawah. Itulah yang membuatnya kuning. Rumput jepang perlu pupuk urea yang lebih banyak ketimbang rumput gajah mini. Dalam satu bulan, ia harus dipupuk dua kali. Kebutuhan nutrisinya lebih banyak.
Spoiler for Rumput peking:
Sebelum tahun 2000, rumput peking sempat menjadi idola. Meski pesonanya mulai redup, harga per meter perseginya masih bertengger di angka Rp 20 ribu.
Nama latinnya Zoysia matrella. Perawakannya mirip rumput jepang namun lebih jarang daunnya. Jenis ini biasanya menutup tanah di bawah perkebunan kelapa di tanah pantai pasir. Pembiakan secara alami dilakukan dengan biji.
Merupakan pengikat pasir yang baik dan ditanam untuk rumput halaman. Rumput ini akan semakin banyak memamerkan daun hijaunya tatkala tanah yang ditempatinya adalah tanah keras dan berlempung, Zoysia matrella atau Rumput Peking tumbuh rapat, rimbun dan indah dilihat. Jika rumput ini berada ditanah yang berpasir, dia akan cenderung melanjutkan pengembaraan bawah tanahnya dengan membentuk rimpang dibawah tanah sepanjang mungkin, dan ketika waktu tiba, ketika tanpa sengaja ujung rimpang mendekati permukaan tanah dan merasakan sinar matahari, Zoysia matrella akan muncul dan mulai membentuk daun-daun hijaunya.
Untuk perawatannya rumput peking terbilang cukup mudah, cukup terkena sinar matahari dan tidak perlu pemangkasan secara berkala sebulan-sekali. Rumput peking memiliki pertumbuhan yang sangat lambat.
Spoiler for Rumput golf:
Yang satu ini jarang diaplikasikan untuk rumah tinggal. Kecuali jika Anda rela mengalokasikan dana yang cukup besar untuk membeli teknologi pemasangannya. Sebab, rumput golf cepat busuk jika tergenang air.
Rumput golf memerlukan resapan yang baik berupa tumpukan ijuk, pasir, batu, serta pipa untuk mengalirkan air di bawah permukaan tanam. Rumput golf yang ditawarkan seharga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu sejatinya memerlukan perawatan ekstra. Karenanya, Anda membutuhkan jasa konsultan arsitektur lanskap. Itu pula yang membuatnya jarang ditanam di pekarangan rumah.
Bagaimana dengan gulma? Semua jenis rumput tak ada yang bebas gulma. Tanaman pengganggu ini bisa tumbuh di antara rumput entah dengan bantuan angin, burung, atau serbuk bunga di sekitar lokasi tanam. Sebelum merusak semua rumput hias, gunakan hand spray untuk menyemprotkan pestisida pembasmi gulma.