- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menghitung Jumlah Peserta #Aksi212 di Jantung Jakarta


TS
SanEgg
Menghitung Jumlah Peserta #Aksi212 di Jantung Jakarta
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi Damai 212 mendapat pujian. Meski diawali tensi politik yang tinggi, namun aksi pamungkas 212 adalah pembuktian bahwa dorongan umat Islam untuk bersama jauh lebih besar dari pada sekedar isu 'receh' Pilkada Jakarta dan segala dinamikanya.
Jumlah umat Islam yang hadir dalam aksi masif di jantung ibukota itu kini menjadi perdebatan. Terjadi saling klaim jumlah, mulai dari ratusan ribu, dua juta orang, tiga juta orang, bahkan ada yang menyebut tujuh juta orang berkumpul saat itu, Jumat 2 Desember 2016.
Tidak untuk memberikan tendensi apapun, terlebih soal politik, kepercayaan atau unsur SARA, apalagi kasus hukum yang dituntut dalam #Aksi212. Penjabaran ini murni sebagai hitungan matematis yang bisa dipelajari dengan mudah dengan teknologi informasi saat ini.
Periset yang dikutip dari Livescience.com mengungkap, bagaimana menghitung estimasi jumlah orang yang berkumpul dalam sebuah acara besar di luar ruang, seperti kampanye politik, keagamaan seperti ibadah haji, atau orang-orang yang melihat pesta kembang api.
Memang ada pihak swasta yang dibayar untuk melakukan penghitungan secara profesional.
Ada beberapa metode, mulai dari pemindai laser, satelit, foto udara, sistem grid 3D, video footage, dan balon pengintai yang biasanya diterbangkan antara 120 hingga 240 meter ke udara. Hal itu mampu menghitung estimasi kepadatan yang berdampak pada hitungan keselamatan jiwa mereka yang berkumpul, yang dihitung dari luas area.
Professor Ilmu Pengetahuan tentang Kerumunan/Massa dari Universitas Metropolitan Manchester Dr. G. Keith Still memberikan panduan terkait batas keamanan dalam kerumunan, yaitu dua orang per meter persegi, dan untuk antrean adalah empat orang per meter persegi.
Lebih dari itu, maka sangat berisiko terhadap keselamatan. Lima orang per meter persegi adalah batas individu bisa berdiri dan memungkinkan terganggunya jarak pandang.
Sementara enam orang per meter persegi dalam kondisi berdiri termasuk dalam kategori kepadatan yang berbahaya.
Melakukan estimasi penghitungan massa dalam jumlah besar di suatu tempat mudah, tapi yang membuatnya sulit adalah massa yang terpencar dan mengetahui seberapa dekat massa dalam parimeter sebuah acara. Apakah mereka datang untuk agenda itu atau untuk alasan lain.
Sebelum menghitung estimasi jumlah umat dalam #Aksi212, setidaknya ada 10 konsentrasi massa terbesar yang tercatat dalam sejarah modern dunia. Pertama, ibadah 12 tahunan Kumbh Mela pada 2013. Sebanyak 30 juta umat Hindu mendatangi Uttar Pradesh di utara India.
Kedua, festival Arbaeen di Iraq pada 2014 yang dihadiri sekitar 17 juta orang. Posisi tiga adalah agenda pemakaman CN Annadural di India yang diperkirakan dihaidiri 15 juta orang.
Berturut-turut keempat dan selanjutnya, pemakaman Ayatollah Khomeini di Iran pada 1989 dihadiri 10 juta orang; penyambuatan Paus di Manila, Filipina, pada 2015 disaksikan 6 juta orang; Wolrd Youth Day juga di Filipina dalam rangka menyambut kedatangan Paus John Paul II pada 1995; pemakaman Gamal Abdul Nassser pada 1970 dihadiri 5 juta orang; konser Rod Stewart di Brazil pada 1994.
Kesembilan adalah ibadah Haji 2012 di Mekkah yang diestimasi mencapai 3 juta orang dan ke-10, parade Anti Perang 2003 di Roma yang menolak invasi Amerika Serikat atas Irak hadiri nyaris 3 juta orang.
Game Numbers
Lalu bagaimana dengan #Aksi212? Memang tidak ada pihak yang secara profesional menghitung jumlah umat muslim yang ikut dalam aksi super damai yang diakhiri salat Jumat itu.
CNNIndonesia.com mencoba menghitungnya dengan melakukan estimasi menggunakan teknologi sederhana.
Penghitungan dilakukan lewat situs www.mapdevelopers.com yang memberikan layanan pemetaan di seluruh dunia secara daring. Cukup dengan mengetik tempat seperti ’Monas' atau 'Monumen Nasional', Anda bisa melihat 2D dari sudut mata burung keberadaan Monas, termasuk taman, jalan, dan melakukan 'blocking' atas area yang hendak dihitung luasnya secara langsung, meski tidak secara detail.
Pemetaan yang dilakukan adalah area #Aksi212 yang dipakai salat Jumat, di luar taman. Karena patut mendapat pujian, #Aksi212 kali ini tak ada satupun taman yang rusak, bahkan nyaris tidak menyisakan serakan sampah seusai ibadah salat Jumat selesai.
Kawasan Monas menjadi sentral. Dari kawasan itu ke Bundaran Thamrin dan Patung Kuda ke arah Silang Barat Daya memiliki luas sekitar 78.700 meter persegi, ditambah wilayah Bundaran Thamrin-Budi Kemuliaan-Thamrin hingga perempatan Kebon Sirih-Medan Merdeka Selatan hingga Kedubes AS luasnya berkisar 38.000 meter persegi.
Dua arah jalan Silang Monas Tenggara sekitar 14.800 meter persegi, Silang Monas Barat Laut di angka 19.200 meter persegi dan Medan Merdeka Utara seluas kira-kira 10.600 meter persegi.
Di Silang Monas Timur Laut - Jalan Titian Indah - Medan Merdeka Timur berkisar 12.200 meter persegi.
Terakhir, area jalan sepanjang Medan Merdeka Timur - Gambir - sebagian Kebon Sirih - Tugu Tani termasuk yang mengarah Senen dan Menteng berkisar 32.300 meter persegi. Jumlah dari seluruh luas tersebut mencapai 205.800 meter persegi yang disebut sebagai estimasi okupasi #Aksi212.
Jika massa berdiri dengan tingkat densitas empat orang per meter persegi, maka paling sedikti #Aksi212 dihadiri 823.200 orang, maksimal lima orang per meter yang membuat massa berada di kisaran angka 1.029.000 orang.
#Aksi212 adalah aksi yang dilakukan dengan posisi badan duduk dan melakukan aktivitas salat Jumat. Dengan hitungan rata-rata luas posisi untuk salat setiap orang adalah 1x0,5 meter persegi—ukuran sajadah kebanyakan—maka area seluas 205.800 meter persegi mampu menampung kurang lebih 411.600 orang.
Jika massa sangat padat dengan okupasi per orang untuk salat Jumat 0,75x0,5 meter persegi, maka akan menampung kurang lebih 550 ribu umat dan masih cukup relevan dengan penambahan 50 ribu hingga 100 ribu orang yang tersebar di parimeter pusat #Aksi212.
Penghitungan ini bukan untuk menjawab perdebatan soal jumlah massa #aksi212. Tetapi setidaknya, ada perhitungan matematika yang logis yang mungkin saja dapat diterima semua pihak lantaran didukung teknologi. (rdk)
http://www.cnnindonesia.com/nasional...ntung-jakarta/
Kata kuncinya 205.800 meter persegi,, berarti 20 hektar.. silahkan hitung2 sendiri, jangan ada fitnah diantara kita..
Berita ke 2
Ini versi Jawa Pos
http://www.jawapos.com/read/2016/12/...enghitungnya/2
Mau Tau Berapa Jumlah Peserta Aksi 212, Begini Cara Menghitungnya!
JawaPos.com – Banyak orang yang bertanya-tanya berapa sebenarnya jumlah peserta aksi Super Damai 212 yang bernar-benar berlangsung damai itu. Hingga kini jumlah lautan massa yang memenuhi area Monumen Nasional itu bak menjadi misteri.
Ada yang mengklaim sebanyak tujuh juta umat muslim, ada yang bilang di kisaran 1,5 juta sampai tiga juta orang datang. Tetapi, ada juga yang menyebut tidak sampai satu juta orang.
Namun, hitungan yang bisa dikatakan masuk akal datang dari seorang blogger bernama Muhammad Firmansyah Kasim lewat laman [url]http://sp.mfkasim.com.[/url] Dia mencoba memprediksi dengan cara yang cukup masuk di nalar.
Caranya, dia menggunakan pencitraan satelit untuk mencari ruang yang digunakan peserta aksi untuk salat Jumat. Yakni, area monas, jalan M.H Thamrin, dan juga area sekitarnya seperti Tugu Tani.
Dia memprediksi, satu orang saat salat, terutama ketika sujud menempati ruang 0,5 meter persegi. Melalui kode khusus, area yang ditandai itu menghasilkan 138495 pixel. Setiap 100 meter, disebutnya berupa 84 pixel. Sedangkan 100x100 meter persegi, sebanyak 7056 pixel.
Melalui cara itu, estimasi wilayahnya adalah 178244 pixel. Bagaimana menghitungnya? 138495×(100)(100)/7056 dan hasilnya dibagi 0,5 meter persegi.
Hasilnya, jika setiap meter persegi ditempati tiga orang, ada: 757.840 peserta aksi.
Tetapi kalau setiap meter persegi ditempat dua orang, ada: 505.227 peserta aksi.
Apakah data itu akurat? Tidak ada yang bisa menjamin. Yang jelas M.F Kasim menghitung bukan berdasarkan orang berdiri. Tetapi, ketika salat Jumat berlangsung yang sudut terpanjang adalah ketika orang sujud. Tidak bisa dibandingkan dengan metode lain yang menghitung lewat kerapatan orang berdiri.
Bagaimanapun, aksi yang berlangsung pada Jumat (2/12) itu merupakan hal luar biasa. Aksi bisa berjalan dengan damai tanpa ada noda. Bahkan, jalanan yang digunakan aksi bisa bersih dari sampah, dan tidak ada taman yang rusak. (jpg)
Jumlah umat Islam yang hadir dalam aksi masif di jantung ibukota itu kini menjadi perdebatan. Terjadi saling klaim jumlah, mulai dari ratusan ribu, dua juta orang, tiga juta orang, bahkan ada yang menyebut tujuh juta orang berkumpul saat itu, Jumat 2 Desember 2016.
Tidak untuk memberikan tendensi apapun, terlebih soal politik, kepercayaan atau unsur SARA, apalagi kasus hukum yang dituntut dalam #Aksi212. Penjabaran ini murni sebagai hitungan matematis yang bisa dipelajari dengan mudah dengan teknologi informasi saat ini.
Periset yang dikutip dari Livescience.com mengungkap, bagaimana menghitung estimasi jumlah orang yang berkumpul dalam sebuah acara besar di luar ruang, seperti kampanye politik, keagamaan seperti ibadah haji, atau orang-orang yang melihat pesta kembang api.
Memang ada pihak swasta yang dibayar untuk melakukan penghitungan secara profesional.
Ada beberapa metode, mulai dari pemindai laser, satelit, foto udara, sistem grid 3D, video footage, dan balon pengintai yang biasanya diterbangkan antara 120 hingga 240 meter ke udara. Hal itu mampu menghitung estimasi kepadatan yang berdampak pada hitungan keselamatan jiwa mereka yang berkumpul, yang dihitung dari luas area.
Professor Ilmu Pengetahuan tentang Kerumunan/Massa dari Universitas Metropolitan Manchester Dr. G. Keith Still memberikan panduan terkait batas keamanan dalam kerumunan, yaitu dua orang per meter persegi, dan untuk antrean adalah empat orang per meter persegi.
Lebih dari itu, maka sangat berisiko terhadap keselamatan. Lima orang per meter persegi adalah batas individu bisa berdiri dan memungkinkan terganggunya jarak pandang.
Sementara enam orang per meter persegi dalam kondisi berdiri termasuk dalam kategori kepadatan yang berbahaya.
Melakukan estimasi penghitungan massa dalam jumlah besar di suatu tempat mudah, tapi yang membuatnya sulit adalah massa yang terpencar dan mengetahui seberapa dekat massa dalam parimeter sebuah acara. Apakah mereka datang untuk agenda itu atau untuk alasan lain.
Sebelum menghitung estimasi jumlah umat dalam #Aksi212, setidaknya ada 10 konsentrasi massa terbesar yang tercatat dalam sejarah modern dunia. Pertama, ibadah 12 tahunan Kumbh Mela pada 2013. Sebanyak 30 juta umat Hindu mendatangi Uttar Pradesh di utara India.
Kedua, festival Arbaeen di Iraq pada 2014 yang dihadiri sekitar 17 juta orang. Posisi tiga adalah agenda pemakaman CN Annadural di India yang diperkirakan dihaidiri 15 juta orang.
Berturut-turut keempat dan selanjutnya, pemakaman Ayatollah Khomeini di Iran pada 1989 dihadiri 10 juta orang; penyambuatan Paus di Manila, Filipina, pada 2015 disaksikan 6 juta orang; Wolrd Youth Day juga di Filipina dalam rangka menyambut kedatangan Paus John Paul II pada 1995; pemakaman Gamal Abdul Nassser pada 1970 dihadiri 5 juta orang; konser Rod Stewart di Brazil pada 1994.
Kesembilan adalah ibadah Haji 2012 di Mekkah yang diestimasi mencapai 3 juta orang dan ke-10, parade Anti Perang 2003 di Roma yang menolak invasi Amerika Serikat atas Irak hadiri nyaris 3 juta orang.
Game Numbers
Lalu bagaimana dengan #Aksi212? Memang tidak ada pihak yang secara profesional menghitung jumlah umat muslim yang ikut dalam aksi super damai yang diakhiri salat Jumat itu.
CNNIndonesia.com mencoba menghitungnya dengan melakukan estimasi menggunakan teknologi sederhana.
Penghitungan dilakukan lewat situs www.mapdevelopers.com yang memberikan layanan pemetaan di seluruh dunia secara daring. Cukup dengan mengetik tempat seperti ’Monas' atau 'Monumen Nasional', Anda bisa melihat 2D dari sudut mata burung keberadaan Monas, termasuk taman, jalan, dan melakukan 'blocking' atas area yang hendak dihitung luasnya secara langsung, meski tidak secara detail.
Pemetaan yang dilakukan adalah area #Aksi212 yang dipakai salat Jumat, di luar taman. Karena patut mendapat pujian, #Aksi212 kali ini tak ada satupun taman yang rusak, bahkan nyaris tidak menyisakan serakan sampah seusai ibadah salat Jumat selesai.
Kawasan Monas menjadi sentral. Dari kawasan itu ke Bundaran Thamrin dan Patung Kuda ke arah Silang Barat Daya memiliki luas sekitar 78.700 meter persegi, ditambah wilayah Bundaran Thamrin-Budi Kemuliaan-Thamrin hingga perempatan Kebon Sirih-Medan Merdeka Selatan hingga Kedubes AS luasnya berkisar 38.000 meter persegi.
Dua arah jalan Silang Monas Tenggara sekitar 14.800 meter persegi, Silang Monas Barat Laut di angka 19.200 meter persegi dan Medan Merdeka Utara seluas kira-kira 10.600 meter persegi.
Di Silang Monas Timur Laut - Jalan Titian Indah - Medan Merdeka Timur berkisar 12.200 meter persegi.
Terakhir, area jalan sepanjang Medan Merdeka Timur - Gambir - sebagian Kebon Sirih - Tugu Tani termasuk yang mengarah Senen dan Menteng berkisar 32.300 meter persegi. Jumlah dari seluruh luas tersebut mencapai 205.800 meter persegi yang disebut sebagai estimasi okupasi #Aksi212.
Jika massa berdiri dengan tingkat densitas empat orang per meter persegi, maka paling sedikti #Aksi212 dihadiri 823.200 orang, maksimal lima orang per meter yang membuat massa berada di kisaran angka 1.029.000 orang.
#Aksi212 adalah aksi yang dilakukan dengan posisi badan duduk dan melakukan aktivitas salat Jumat. Dengan hitungan rata-rata luas posisi untuk salat setiap orang adalah 1x0,5 meter persegi—ukuran sajadah kebanyakan—maka area seluas 205.800 meter persegi mampu menampung kurang lebih 411.600 orang.
Jika massa sangat padat dengan okupasi per orang untuk salat Jumat 0,75x0,5 meter persegi, maka akan menampung kurang lebih 550 ribu umat dan masih cukup relevan dengan penambahan 50 ribu hingga 100 ribu orang yang tersebar di parimeter pusat #Aksi212.
Penghitungan ini bukan untuk menjawab perdebatan soal jumlah massa #aksi212. Tetapi setidaknya, ada perhitungan matematika yang logis yang mungkin saja dapat diterima semua pihak lantaran didukung teknologi. (rdk)
http://www.cnnindonesia.com/nasional...ntung-jakarta/
Kata kuncinya 205.800 meter persegi,, berarti 20 hektar.. silahkan hitung2 sendiri, jangan ada fitnah diantara kita..
Berita ke 2
Ini versi Jawa Pos
http://www.jawapos.com/read/2016/12/...enghitungnya/2
Mau Tau Berapa Jumlah Peserta Aksi 212, Begini Cara Menghitungnya!
JawaPos.com – Banyak orang yang bertanya-tanya berapa sebenarnya jumlah peserta aksi Super Damai 212 yang bernar-benar berlangsung damai itu. Hingga kini jumlah lautan massa yang memenuhi area Monumen Nasional itu bak menjadi misteri.
Ada yang mengklaim sebanyak tujuh juta umat muslim, ada yang bilang di kisaran 1,5 juta sampai tiga juta orang datang. Tetapi, ada juga yang menyebut tidak sampai satu juta orang.
Namun, hitungan yang bisa dikatakan masuk akal datang dari seorang blogger bernama Muhammad Firmansyah Kasim lewat laman [url]http://sp.mfkasim.com.[/url] Dia mencoba memprediksi dengan cara yang cukup masuk di nalar.
Caranya, dia menggunakan pencitraan satelit untuk mencari ruang yang digunakan peserta aksi untuk salat Jumat. Yakni, area monas, jalan M.H Thamrin, dan juga area sekitarnya seperti Tugu Tani.
Dia memprediksi, satu orang saat salat, terutama ketika sujud menempati ruang 0,5 meter persegi. Melalui kode khusus, area yang ditandai itu menghasilkan 138495 pixel. Setiap 100 meter, disebutnya berupa 84 pixel. Sedangkan 100x100 meter persegi, sebanyak 7056 pixel.
Melalui cara itu, estimasi wilayahnya adalah 178244 pixel. Bagaimana menghitungnya? 138495×(100)(100)/7056 dan hasilnya dibagi 0,5 meter persegi.
Hasilnya, jika setiap meter persegi ditempati tiga orang, ada: 757.840 peserta aksi.
Tetapi kalau setiap meter persegi ditempat dua orang, ada: 505.227 peserta aksi.
Apakah data itu akurat? Tidak ada yang bisa menjamin. Yang jelas M.F Kasim menghitung bukan berdasarkan orang berdiri. Tetapi, ketika salat Jumat berlangsung yang sudut terpanjang adalah ketika orang sujud. Tidak bisa dibandingkan dengan metode lain yang menghitung lewat kerapatan orang berdiri.
Bagaimanapun, aksi yang berlangsung pada Jumat (2/12) itu merupakan hal luar biasa. Aksi bisa berjalan dengan damai tanpa ada noda. Bahkan, jalanan yang digunakan aksi bisa bersih dari sampah, dan tidak ada taman yang rusak. (jpg)
Diubah oleh SanEgg 05-12-2016 10:25
0
3.6K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan