JAKARTA (Pos Kota) – Setelah umat Islam melakukan aksi super damai, pada 2 Desember (212), kini muncul aksi massa yang digerakkan oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan partai pendukung, yang kini mulai disebut sebagai Aksi 412.

Upaya ini dikritik oleh aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi, karena seakan aksi demo massa dilawan dengan demo tandingan, dan ini mengingatkan peristiwa-peristiwa sebelum 1965. Model tandingan massa itu bahaya, karena akan membuat mereka berbenturan.

“Jangan lagi ada tandingan massa seperti pada sebelum 1965, massa dibalas massa. Kalau itu terjadi, nanti politik sangat sangar,” kata Adhie dalam diskusi Radio Trijaya SIndo, di Cikini, Sabtu (3/12/2016).

Ini merupakan kritikannya terhadap aksi yang digerakkan pemerintah, di antaranya mengajak keluarga-keluarga pegawai di kementerian, BUMN, perusahaan swasta, partai pendukung, meski dikemas dalam bentuk Parade Kebudayaan, yang digelar Minggu (4/12/2016) mulai pukul 07.00 – 11.00 WIB, di jalan protokol Ibukota, seperti di Bundaran HI – Jalan Sudirman.

Menurut Adhie, tandingan massa seperti ini tidak sehat untuk demokrasi . Selain terjadi gambaran massa dibalas pengerahan massa, juga akan memunculkan permasalahan berikutnya. “Jadi, massa pada gilirannya akan berbenturan langsung, dan ini akan menjadi masalah besar nantinya,” tegas mantan jubir Presiden Gus Dur itu. (*/win)

http://poskotanews.com/2016/12/03/ad...aksi-damai-212

Kasian banget massa dibenturkan dengan massa..