Metrotvnews.com, Jakarta: Bencana banjir dan longsor terus berulang setiap tahun. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tata ruang dan tata air di Indonesia perlu diaudit.

Sutopo mengatakan, belum semua sungai di Indonesia memiliki tanggul sungai, sehingga saat hujan air mudah meluap. Berdasarkan data dari Kementerian PU-Pera ada 23.652 kilometer tanggul krisis yang harus segera ditangani.

Setidaknya, lanjut dia, diperlukan dana sebesar Rp21,6 triliun untuk memperbaiki tanggul krisis. Sutopo mengatakan, dana tersebut masih kurang jika ingin membuat tata air yang baik.

"Itu hanya untuk memperbaiki tanggulnya. Belum yang lain-lain, seperti penguatan tebing, membuat sodetan, mengeruk, dan sebagainya. Butuh dana yang tidak sedikit," ujar Sutopo kepada wartawan di gedung BPBD, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (10/2/2016).

Selain tata air, Sutopo menjelaskan, tata ruang juga perlu diperhatikan. Pembenahan tata ruang merupakan upaya yang paling efektif meminimalisir bencana. Pemerintah, lanjut Sutopo harus tegas memberi sanksi bagi warga yang mendirikan bangunan di rawan bencana atau bahkan bisa menimbulkan bencana.

"Seharusnya tata ruang mengacu pada peta rawan bencana. Jangan asal-asalan membangun. Jika tidak segera diperbaiki akan menjadi bom waktu," kata dia.

Ia menambahkan, upaya menanggulangi bencana bukan hanya tugas satu pihak semata. Pemerintah daerah hingga pusat wajib membuat peraturan yang bisa berdampak baik pada lingkungan. Masyarakat juga harus menjaga lingkungan seperti melakukan penghijauan dan tidak melakukan pembabatan hutan.

"Upaya pencegahan bencana juga bisa dilakukan melalui sosalisasi dan pendidikan. Bagaimana cara antisipasi dan penanggulangannya," kata Sutopo.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...-perlu-diaudit

---

Kumpulan Berita Terkait BANJIR :

- BNPB: Tata Ruang dan Air Perlu Diaudit

- Banjir Rendam Ribuan Rumah di Aceh Timur

- Pemkab Kampar Kehabisan Dana Darurat Bencana