Kaskus

News

metrotvnews.comAvatar border
TS
metrotvnews.com
SBY Senang Istana Respons Kritikannya dengan Baik
SBY Senang Istana Respons Kritikannya dengan Baik

Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresi respons pihak Istana atas kritik yang ia tujukan. Menurutnya, pemerintah yang dapat menerima kritikan mampu sukses dalam melaksanakan tugasnya.

"Saya gembira dengar pernyataan Jubirpres Johan Budi - Presiden mau dikritik, dan juga Menko Polhukam 'pemerintah siap dikritik,'" kata SBY dalam cuitannya lewat akun Twitter @SBYudhoyono, Selasa (9/2/2016) malam.

Ia melanjutkan, kalau pemerintah tidak antikritik, seperti yang ia katakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan pemerintahan di bawahnya akan sukses melaksanakan tugasnya. Kritik, lanjut dia, tidak sama dengan menghujat dan mengganggu.

Ia berharap kritikan kepada pemerintah berlaku bagi siapapun yang ingin menyampaikan pandangan, komentar, dan mungkin kritik kepada pemimpin dan pemerintahnya. Dalam cuitannya, SBY juga menyinggung jika Partai Demokrat, konsisten untuk mengatakan "Pemerintah benar, kami dukung; pemerintah salah, kami koreksi. Jelas dan tegas!" cuitnya lagi.

Pada akhir cuitannya, SBY juga mendoakan agar pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla sukses. "Selamat bertugas Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja. Semoga Sukses. Stabilitas pembangunan dan demokrasi sama pentingnya," tutur dia.

Tidak lama setelah cuitan SBY, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga menyambut baik kritik yang ditujukan kepada pemerintah. Menurut politikus PDIP itu, kritik merupakan salah satu elemen penting dalam hidup berdemokrasi.

"Kritik dalam sistem demokrasi yang sudah menunjukkan kematangannya adalah vitamin dan energi baru untuk lebih kuat #DenganSenangHati," cuit Pram lewat akun @pramonoanung.

Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo sebelumnya merespons pernyataan SBY soal adanya pihak di Istana yang antikritik. Johan tak yakin pernyataan itu dilontarkan SBY untuk Presiden Joko Widodo.

Mantan Plt pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ini menuturkan, selama ini Presiden gemar blusukan untuk mendengarkan langsung masukan dan kritikan dari publik sehingga jika tudingan antikritik itu diarahkan padanya, menjadi tidak masuk akal.

Bila memang ada pihak di lingkar kekuasaan yang antikritik, Johan memastikan itu bukan Presiden Jokowi. "Saya yakin yang dimaksud bukan Pak Jokowi. Kalau ada orang Istana yang tidak suka saya tidak tahu," terang dia.

SBY mencurahkan isi hatinya dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke YouTube, Jumat 5 Februari. Dia membeberkan, ada pihak Istana yang tak suka terhadap kritiknya ke pemerintahan Jokowi-JK.

Berikut pernyataan SBY;

"Ini kebetulan tahun kedua sejak saya meninggalkan pemerintahan. Saya kira tepat dalam kapasitas saya sebagai pemimpin parpol kalau saya juga mulai bicara dengan tujuan yang baik secara proporsional. Saya berharap pemerintah ataupun kekuasaan bisa mengerti kalau saya mulai berbicara untuk kepentingan bangsa ini,".

"Ada elemen di lingkar kekuasaan yang tidak nyaman, bahkan mengirim pesan kepada saya. Saya pikir ini negara demokrasi. Tentu siapapun termasuk saya punya hak untuk berbicara,".

"Saya ingat dulu banyak ketika tidak berada di kekuasaan, kritisnya luar biasa. Menyerang, menghajar begitu, tetapi tidak sedikit begitu berada di lingkar kekuasaan, kurang suka dikritik,".

"Ada kalanya kita mengkritik, mengoreksi, menyerang, tetapi ketika mengemban amanah harus bersedia juga dikoreksi untuk kebaikan," ujar dia.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...ya-dengan-baik

---

Kumpulan Berita Terkait SBY :

- SBY Senang Istana Respons Kritikannya dengan Baik SBY Senang Istana Respons Kritikannya dengan Baik

- SBY Senang Istana Respons Kritikannya dengan Baik On Military Coup, SBY Ready to Step Forward

- SBY Senang Istana Respons Kritikannya dengan Baik SBY: Dunia Harus Saling Percaya untuk Keluar dari Krisis

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
868
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan