JAKARTA, Indonesia - Jatuhnya pesawat LAMIA airlines di Kolombia pada Selasa waktu setempat tak hanya membuat dunia berduka, tapi juga publik sepak bola.Sebab 76 dari 81 penumpang yang tewas, sebagian di antaranya adalah pemain sepak bola dari tim Chapecoense yang bermarkas di Brasil.
“Ini sungguh sangat menyakitkan. Saya benar-benar tidak mengerti kenapa tragedi seperti ini bisa terjadi,” kata Wakil President Klub Chapecoense, Ivan Tozzo, kepada SportTV, Selasa 29 November.
Manajemen Klub Chapecoense langsung membuka stadion mereka yang berlokasi di Chapeco, Santa Caterina, Brasil Selatan, untuk dijadikan posko sekaligus menghibur keluarga korban.
Tak semua pemain Chapecoense tewas dalam insiden mengerikan ini. Dua di antara mereka selamat, yaitu Alan Ruschel dan Follmann. Penjaga gawang Danilo sempat dilaporkan selamat, namun kabar terbaru menyebut ia satu di antara korban tewas.
Ruschel bersama timnya terbang ke Medellin untuk melawan Atletico Nacional, tim asal Medellin, dalam turnamen Copa Sudamericana. Kedua tim rencananya akan bertanding Rabu besok. Namun insiden mengerikan ini mengubur aksi mereka.

Sebanyak 18 pemain Torino, tim terbaik di dunia ketika itu, tewas bersama 13 penumpang lain dalam kecelakaan pesawat di Basilica, dekat Kota Turin, Italia. Ini menjadi insiden pesawat pertama yang paling menggoncang dunia sepak bola.

Kecelakaan pesawat terjadi di Bandara Munich, Jerman. Sebanyak 23 penumpang tewas akibat insiden ini, 8 di antaranya adalah pemain Manchester United.

Sebuah pesawat yang membawa klub asal Cile, Deportes Green Cross mengalami kecelakaan di Pegunungan Andes. Akibatnya 24 penumpang tewas, 8 di antaranya adalah pemain sepak bola, dua lainnya staf pelatih.

Sebanyak 53 orang tewas ketika pesawat yang mereka tumpangi terjun bebas ke Samudra Pasific. 16 di antara penumpang yang tewas adalah pemain sepak bola dari Klub Alianza yang bermarkas di Lima, Peru.

Sebuah pesawat militer yang membawa tim nasional Zambia untuk bertanding melawan Senegal di laga kualifikasi Piala Dunia jatuh di Atlantic. Sebanyak 30 orang tewas akibat insiden ini, 18 di antaranya adalah pemain tim nasional Zambia.