- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
UN 2017 Dihapuskan, inKemajuan atau Kemunduran?


TS
mitshuvi
UN 2017 Dihapuskan, inKemajuan atau Kemunduran?
UN 2017 Dihapus, Sebuah Langkah Maju atau Mundur?

Ujian Nasional resmi dihapus!! Keputusan ini mulai berlaku pada tahun 2017, tahun depan. Dikutup dari http://www.infokemendikbud.com/2016/...ulai-2017.htmlbahwa Presiden Republik Indonesia yakni bapak Joko Widodo telah menyetujui agenda penghapusan UN yang mulai berlaku tahun 2017.
Pengumuman Resmi

“Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan pemerintah akan menghapuskan sementara ujian nasional terhitung sejak tahun 2017.”
Muhadjir Effendy sebagain Mendikbud menjelaskan “Saya sudah dipanggil Pak Presiden, sebelum jumatan tadi saya dipanggil. Prinsipnya beliau sudah menyetujui, tinggal menunggu inpres.”
Penghapusan UN ini sejalan dengan kebijakan yang akan dilakukan Mendikbud sebelumnya, Anies Baswedan. Anies menjelaskan “Menyoal UN, Anies sendiri menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menghapus ujian tersebut. Menurutnya UN tetap diperlukan untuk mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan, terutama mengenai pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.
Meski demikian, hasil unas tidak menjadi tolok ukur kelulusan. Unas di tahun 2015 mendatang hanya akan dijadikan sebagai pemetaan pemerataan kualitas pendidikan nasional. Fungsi unas sebagai syarat kelulusan siswa, kata Anies, akan dipelajari lebih mendalam.”
Ujian Nasional

Ujian Nasional atau biasa disingkat UN/UNAS adalah sebuah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan atar daerah yang diselenggarakan oleh pusat penelitian pendidikan. Dengan kata lain, UN adalah sebuah sistem pendidikan yang dilakukan guna untuk memberikan standar pendidikan untuk seluruh peserta didik yang ada di Indonesia
Sejarah Ujian Nasional

Ujian Nasional atau UN dalam sejarah pelaksanaannya dilakukan sejak tahun 2005 sampai 2016. Selama perjalanannya, UN kerap menimbulkan sikap pro dan kontra dari berbagai kalangan, terutama dari orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan di Indonesia. Banyak terjadi kesalahan-kesalahan maupun kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaannya.
Kontroversi

Seperti telah disebutkan di atas, dalam perjalanannya UN selalu menimbulkan kontroversi, baik itu yang pro maupun yang kontra. Coba tengok pada beberapa tahun lalu tepatnya di 2008. UN pada tahun tersebut menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Terjadi sebuah kasus dimana, seorang siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas, seorang peraih medali emas Olimpiade matematika se-Asia, dinyatakan tidak lulus UN karna salah satu dari matapelajaran yang diujikan tidak lulus.
Kemajuan Atau Kemunduran?
Sarana dan Prasarana

Volume sarana dan prasarana yang minim masih mejadi permasalahan utama disetiap sekolah di Indonesia. Terutama di daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan. Kasus seperti ini dapat menimbulkan kesenjangan mutu pendidikan. Banyak peserta didik yang berada di desa tidak bisa menikmati kenyamanan dan kelengkapan fasilitas seperti peserta didik di Kota. Oleh karena itu, kualitas pendidikan di desa semakin kalah bersaing dengan kualitas pendidikan di kota. Selain itu masih banyak fasilitas yang belum memenuhi mutu standar pelayanan minimal. Hal seperti ini membuktikan bahwa lembaga pendidikan kurang memfasilitasi bakat dan minat siswa dalam mengembangkan diri.
Tenaga Pengajar

Di salah satu daerah perbatasan Indonesia, pengajar Sekolah Dasar adalah para Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sedang menjaga perbatasan, sedangkan pengajar yang benar-benar latar belakangnya seorang guru atau pengajar tidak ada satu pun. Jika Kita bayangkan keadaan seperti ini sangat sedih, mendengar kata “anak-anak di daerah perbatasan kurangnya mendapatkan pendidikan di usia layaknya seorang anak Sekolah”. Bagaimana pemerintahan di Indonesia, masalah pendidikan saja tidak dapat diselesaikan, sedangkan masalah yang tidak penting dan dapat mengahabiskan uang Negara selalu di nomor satu kan.
Sepakbola dan UN

Sepakbola adalah sebuah permainan yang dilakukan antara 11 melawan 11 orang dengan tujuan untuk mencetak goal ke gawang lawan. Dalam satu tim sepakbola yang terdiri dari 11 orang, untuk setiap orang memiliki kemampuan, peran dan tugas yang semuanya berbeda. Ada seorang kiper, pemain bertahan, gelandang, dan penyerang. 11 orang ini ada pada sisi yang sama, namun dengan perbedaan posisi dan peran, serta kemampuannya, maka jadilah sebuah tim sepakbola yang bisa bertahan, mengendalikan permainan, dan mencetak gol. Kita ambil contoh, Iker Casillas adalah seorang kiper handal, lalu ada Paulo Maldini sebagai tembok pertahanan yang kuat, di tengah ada Paul Scholes yang dapat mengendalikan permainan, dan di depan ada Lionel Messi yang siap untuk mencetak goal indah. Lalu apa hubungannya dengan UN? Coba anda bayangkan, Lionel Messi adalah seorang penyerang yang sangat disegani pada era sepakbola saat ini. Ia akan siap untuk mencetak goal indah disetiap kesempatan. Namun apa jadinya jika dia disuruh menjadi kiper atau penjaga gawang? Lalu ada Paul Scholes. Dia merupakan maestro, sang pengendali permainan sama seperti Andrea Pirlo atau Xavi, namun apa jadinya jika mereka justru diharuskan bisa mencetak goal seperti Messi atau Ronaldo? Begitupun UN. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda, tidak sama. Adaanak yang suka Matematika, ada anak yang pintar dalam Biologi. Namun dilain sisi, mereka tidak menguasai. Apakah seperti ini sistem pendidikan kita? Perumusan yang dilakukan bertahun-tahun, namun malah ketidak adilan yang diciptakan? Ingin menciptaka kecerdasan bangsa, tetapi tidak memberikan sarana dan praasarana. Pilih memajukan kota, desa, atau seluruh bangsa? UN 2017 dihapuskan. Ini kemajuan, atau kemunduran?

Ujian Nasional resmi dihapus!! Keputusan ini mulai berlaku pada tahun 2017, tahun depan. Dikutup dari http://www.infokemendikbud.com/2016/...ulai-2017.htmlbahwa Presiden Republik Indonesia yakni bapak Joko Widodo telah menyetujui agenda penghapusan UN yang mulai berlaku tahun 2017.
Pengumuman Resmi
Quote:

“Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan pemerintah akan menghapuskan sementara ujian nasional terhitung sejak tahun 2017.”
Muhadjir Effendy sebagain Mendikbud menjelaskan “Saya sudah dipanggil Pak Presiden, sebelum jumatan tadi saya dipanggil. Prinsipnya beliau sudah menyetujui, tinggal menunggu inpres.”
Penghapusan UN ini sejalan dengan kebijakan yang akan dilakukan Mendikbud sebelumnya, Anies Baswedan. Anies menjelaskan “Menyoal UN, Anies sendiri menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menghapus ujian tersebut. Menurutnya UN tetap diperlukan untuk mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan, terutama mengenai pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.
Meski demikian, hasil unas tidak menjadi tolok ukur kelulusan. Unas di tahun 2015 mendatang hanya akan dijadikan sebagai pemetaan pemerataan kualitas pendidikan nasional. Fungsi unas sebagai syarat kelulusan siswa, kata Anies, akan dipelajari lebih mendalam.”
Ujian Nasional
Quote:

Ujian Nasional atau biasa disingkat UN/UNAS adalah sebuah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan atar daerah yang diselenggarakan oleh pusat penelitian pendidikan. Dengan kata lain, UN adalah sebuah sistem pendidikan yang dilakukan guna untuk memberikan standar pendidikan untuk seluruh peserta didik yang ada di Indonesia
Sejarah Ujian Nasional
Quote:

Ujian Nasional atau UN dalam sejarah pelaksanaannya dilakukan sejak tahun 2005 sampai 2016. Selama perjalanannya, UN kerap menimbulkan sikap pro dan kontra dari berbagai kalangan, terutama dari orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan di Indonesia. Banyak terjadi kesalahan-kesalahan maupun kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaannya.
Kontroversi
Quote:

Seperti telah disebutkan di atas, dalam perjalanannya UN selalu menimbulkan kontroversi, baik itu yang pro maupun yang kontra. Coba tengok pada beberapa tahun lalu tepatnya di 2008. UN pada tahun tersebut menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Terjadi sebuah kasus dimana, seorang siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas, seorang peraih medali emas Olimpiade matematika se-Asia, dinyatakan tidak lulus UN karna salah satu dari matapelajaran yang diujikan tidak lulus.
Kemajuan Atau Kemunduran?
Quote:
Ujian Nasional adalah sebuah sistem yang digunakan pemerintah Indonesiauntuk menyamaratakan kemampuan akademik seluruh peserta didik. Dimana jika ditelusuri lebih dalam, hal ini sangatlah bertentangan dengan kemampuan hakiki setiap manusia yang telah diberikan oleh tuhan. Siswa atau peserta didik diharuskan mempelajari mata pelajaran yang bahkan tak mereka kuasai atau sukai, jika tidak maka dinyatakan tidak lulus. Pemerintah menetapkan sebuah standar nilai kompetensi, untuk seluruh siswa di seluruh daerah Indonesia. Dalam hal fasilitas sekolah saja sudah terlihat tidak merata, antara daerah kota dengan daerah tertinggal. Bahkan tenaga pengajar pun masih minim. Lalu apa yang mau disama ratakan?
Sarana dan Prasarana
Quote:

Volume sarana dan prasarana yang minim masih mejadi permasalahan utama disetiap sekolah di Indonesia. Terutama di daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan. Kasus seperti ini dapat menimbulkan kesenjangan mutu pendidikan. Banyak peserta didik yang berada di desa tidak bisa menikmati kenyamanan dan kelengkapan fasilitas seperti peserta didik di Kota. Oleh karena itu, kualitas pendidikan di desa semakin kalah bersaing dengan kualitas pendidikan di kota. Selain itu masih banyak fasilitas yang belum memenuhi mutu standar pelayanan minimal. Hal seperti ini membuktikan bahwa lembaga pendidikan kurang memfasilitasi bakat dan minat siswa dalam mengembangkan diri.
Tenaga Pengajar
Quote:

Di salah satu daerah perbatasan Indonesia, pengajar Sekolah Dasar adalah para Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sedang menjaga perbatasan, sedangkan pengajar yang benar-benar latar belakangnya seorang guru atau pengajar tidak ada satu pun. Jika Kita bayangkan keadaan seperti ini sangat sedih, mendengar kata “anak-anak di daerah perbatasan kurangnya mendapatkan pendidikan di usia layaknya seorang anak Sekolah”. Bagaimana pemerintahan di Indonesia, masalah pendidikan saja tidak dapat diselesaikan, sedangkan masalah yang tidak penting dan dapat mengahabiskan uang Negara selalu di nomor satu kan.
Sepakbola dan UN
Quote:

Sepakbola adalah sebuah permainan yang dilakukan antara 11 melawan 11 orang dengan tujuan untuk mencetak goal ke gawang lawan. Dalam satu tim sepakbola yang terdiri dari 11 orang, untuk setiap orang memiliki kemampuan, peran dan tugas yang semuanya berbeda. Ada seorang kiper, pemain bertahan, gelandang, dan penyerang. 11 orang ini ada pada sisi yang sama, namun dengan perbedaan posisi dan peran, serta kemampuannya, maka jadilah sebuah tim sepakbola yang bisa bertahan, mengendalikan permainan, dan mencetak gol. Kita ambil contoh, Iker Casillas adalah seorang kiper handal, lalu ada Paulo Maldini sebagai tembok pertahanan yang kuat, di tengah ada Paul Scholes yang dapat mengendalikan permainan, dan di depan ada Lionel Messi yang siap untuk mencetak goal indah. Lalu apa hubungannya dengan UN? Coba anda bayangkan, Lionel Messi adalah seorang penyerang yang sangat disegani pada era sepakbola saat ini. Ia akan siap untuk mencetak goal indah disetiap kesempatan. Namun apa jadinya jika dia disuruh menjadi kiper atau penjaga gawang? Lalu ada Paul Scholes. Dia merupakan maestro, sang pengendali permainan sama seperti Andrea Pirlo atau Xavi, namun apa jadinya jika mereka justru diharuskan bisa mencetak goal seperti Messi atau Ronaldo? Begitupun UN. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda, tidak sama. Adaanak yang suka Matematika, ada anak yang pintar dalam Biologi. Namun dilain sisi, mereka tidak menguasai. Apakah seperti ini sistem pendidikan kita? Perumusan yang dilakukan bertahun-tahun, namun malah ketidak adilan yang diciptakan? Ingin menciptaka kecerdasan bangsa, tetapi tidak memberikan sarana dan praasarana. Pilih memajukan kota, desa, atau seluruh bangsa? UN 2017 dihapuskan. Ini kemajuan, atau kemunduran?
0
3.2K
Kutip
44
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan