Bukti No Repsol



Ga nyangka banget trit ketiga ane bisa jadi HOT THREAD. Terima kasih Kaskus


Terima kasih juga yang udah ngasih cendol sama abu gosoknya








Inilah sejarah pemadam kebakaran di Indonesia. Pembentukan pemadam kebakaran dimulai jauh sebelum masa kemerdekaan atau tepatnya pada 1873. Urusan pemadaman kebakaran ini secara hukum dibentuk oleh resident op batavia melalui ketentuan yang disebut sebagai “Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden Van Batavia”. Yang mendorongnya ialah kejadian kebakaran besar di kampung Kramat-Kwitang.



Sejak dibentuk, organisasi ini telah banyak mengalami evolusi. Nama Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) sempat dipakai pada periode 1969 – 1974. Tidak sebatas nama baru, tapi tugasnya juga bertambah dengan dibentuknya Bagian Pencegahan. Dengan begitu organisasi juga punya tanggung jawab melakukan tindakan-tindakan preventif bencana kebakaran.

Perubahan nama kembali dilakukan pada periode 1975–1980. Saat itu kata “pemadam” dihapuskan dengan tujuan memperluas tugas-tugas organisasi. Sehingga menjadi Dinas Kebakaran. Dalam praktiknya di setiap daerah di Indonesia, organisasi ini berada langsung di bawah pemerintah kota atau kabupaten.

Seperti yang diatur dalam UU No. 23 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 24 2OO7 Tentang Penanggulangan Bencana. Kedua Undang-undang tersebut menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dan kebakaran. Oleh karena itulah daerah didorong membentuk lembaga yang membidangi urusan bencana dan kebakaran.




Formasi Konvoi

Dalam perjalanan menuju lokasi kebakaran, idealnya Branwir melaju secara konvoi dengan formasi yang telah ditentukan. Mobil komando berada paling depan yang punya tugas membuka jalan untuk armada di belakangnya.

Selanjutnya ada kelompok mobil pendukung yang diisi mobil pompa dan mobil tangga. Kelompok yang terakhir adalah mobil penunjang, berupa mobil rescue dan portable plumber yang nantinya punya tugas mencari sumber air di lokasi bencana.

Kendala Dalam Bertugas

Kendala bagi petugas pemadam kebakaran sudah dimulai ketika mereka keluar dari markas. Kondisi lalu lintas di kota besar yang kerap didera kemacetan menjadi merupakan tantangan terbesar. Apabila melihat Branwir di kaca spion Anda, sebaiknya beri jalan.

Imbauan tersebut dilontarkan Ary Susanto, Kepala Regu Unit Pompa 1, Suku Dinas Pemadam Kebakaran Lebak Bulus, Jakarta. Bukan tanpa dasar, tapi pemberian prioritas tersebut memang tertuang dalam Pasal 134 UU RI No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Mobil pemadam kebakaran berada di urutan teratas kendaraan yang harus diprioritaskan. “Kami mohon kerjasama dari pengendara di jalan raya untuk bisa memberi kami jalan. Karena kami dituntut secepat mungkin sampai tujuan. Dimohon juga untuk tidak masuk ke konvoi karena kami bisa rem mendadak,” ungkapnya.

Kendala selanjutnya yang kerap terjadi adalah inisiatif berlebihan dari warga di sekitar lokasi bencana. Warga kerap mengambil alih slang air atau peralatan lainnya tanpa tahu cara tepat penggunaannya.

Makna Dan Arti Logo Dinas Pemadam Kebakaran Indonesia

5 kelopak Bunga Wijaya

Melambang kemenangan pada tiap pelaksanaan tugas pemadaman dan penyelamatan. 5 kelopak juga menggambarkan 5 sila Pancasila.

Tali Melingkar dan Lingkaran

Tali melingkar dan lingkaran menerangkan bahwa tugas pemadam kebakaran bagaikan lingkaran yang tak berujung dan tak berpangkal. Tali pada logo pemadam kebakaran menggambarkan peralatan penyelamatan sebagai kesiagaan dan kesiapan memberi pertolongan kepada korban kebakaran

2 Tangkai 19 Lidah Api yang Menyala

Hal ini melambangkan bahwa bahaya kebakaran selalu mengintai. Dan 19 lidah api melukiskan lahirnya Instansi Pemadam Kebakaran pada tanggal 1 Maret 1919

Air

Jelas adanya air melambangkan terpenuhinya bahan pokok dalam pemadaman kebakaran.

Perlengkapan Kerja Pemadam

Kelengkapan kerja berupa helm, pemancar, kampak, dan selang pemadam melambangkan perlengkapan/peralatan kerja Pemadam Kebakaran dalam menjalankan tugas pokoknya

Pita bertuliskan YUDHA BRAMA JAYA.

YUDHA dapat di artikan sebagai perang, BRAMA berarti api, JAYA berarti menang. Jadi YUDHA BRAMA JAYA bermakna kemenangan dan keberhasilan dalam perang melawan api kebakaran

Arti Warna

Warna putih, merah, kuning, dan biru. Putih berarti kesucian,kebenaran, merah berarti keberanian atau semangat yang membara, kuning berarti kemuliaan dan keluhuran hati, dan biru berarti kesetiaan.

sumber