

TS
gatra.com
Buruh Diminta Tak Mogok Kerja Saat Aksi 212

Jakarta, GATRAnews - Kelompok buruh yang tergabung Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersikeras akan melakukan aksi 'Mogok Nasional' (Monas) berbarengan dengan Aksi Bela Islam III alias Aksi 212, 2 Desember mendatang. Dan momentum mogok nasional dalam bentuk aksi unjuk rasa itu juga akan diselenggarakan di Monas, Jakarta.
Namun, rencana aksi mogok nasional KSPI yang dipimpin Said Iqbal yang sengaja digelar hari yang sama dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu pun menuai kecaman beberapa pihak. Salah satunya, aktivis 98 tergabung Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) menyayangkan sikap ngotot Said Iqbal yang menghiraukan himbauan Kapolri agar menunda aksinya tersebut. "Buruh KSPI ya legowo saja...ditunda dulu lah aksinya dengan hari lain. Jangan sampai mengganggu kekhusyu'an acara ibadah. Masa di Monas dzikir-dzikir, disebelah Balaikota dan Istana teriak-teriak orasi. Jangan lah ganggu kesucian ibadah umat muslim yang mendengarkan tausiyah dan istighosah akbar," tegas Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, Selasa (29/11). Lebih lanjut, Willy memastikan tidak semua serikat buruh di Indonesia sepakat dalam aksi mogok yang digagas KSPI pada Aksi 212 tersebut. Dia menyakini suara buruh terpecah dengan konsep isu Monas KSPI. Kata dia, Presiden KSPI dinilai kurang bijak menggabungkan perjuangan buruh dengan perlawanan politik bahkan bernuansa SARA. Apalagi, tambah dia, aksi itu menyangkut agama. "Saya yakin buruh yang nonmuslim dan buruh lainnya juga berpandangan isu yang diangkat KSPI tidak arif dan bijaksana ketika memutuskan aksi Monas berbarengan dengan ABI III di 212," ujarnya. "Selama ini Said Iqbal kan sudah sering demo, harusnya punya sedikit malu jangan teriak-teriak orasi disaat para ulama memberikan tausiyah di Monas," terang Willy. Lebih jauh, Willy mengingatkan peran dan tugas TNI menjaga keutuhan NKRI dari kelompok ekstrem yang mengganggu kekhusyu'an ibadah. "Apakah ini yang dimaksud Panglima TNI yang akan ikut berjihad dengan alim ulama berangus kelompok ekstrem yang ganggu ketenangan ibadah. Semoga ini bisa disadari oleh masing-masing pihak yang punya niatan kepentingan dengan memanfaatkan momentum ABI III. Bahaya jika kelompok pendompleng nanti disusupi teroris," tuturnya.
Reporter: Ervan Bayu
Editor: Nur Hidayat
Sumber : http://www.gatra.com/fokus-berita/23...aat-2-desember
---
-

0
468
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan