"Berburu kemarin. Puji Tuhan. Dapat cenderawasih hidup satu, dengan cenderawasih rotan mati satu". Kalimat itu termuat dalam status Facebook, Feronica Natalia Saman.

Guna melengkapi statusnya, Feronica melampirkan enam foto pasca-berburu. Dalam satu foto, dia tampak menenteng senapan, memegang hasil buruan, dan memamer gigi. Pose bangga bercampur pamer.

Status itu jadi bahasan di media sosial. Karena disorot, Feronica akhirnya menghapus kirimannya.

Namun, Rabu (23/11), tangkapan layar status itu menyebar lewat akun Facebook, ProFauna Indonesia. Organisasi non-pemerintah di bidang lingkungan itu mengecam aksi perburuan yang dilakukan Feronica.

"Ini sangat disayangkan, dia begitu bangga memamerkan satwa hasil buruan. Berburu satwa jika itu dilindungi adalah perbuatan melanggar hukum," tulis akun ProFauna Indonesia.

______________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________

Status ProFauna Indonesia itu lekas menjalar, seiring kritik netizen terhadap Feronica.

Sejumlah akun langsung bereaksi, dengan melacak aktivitas Feronica di Facebook. Hasilnya, ada informasi bahwa yang bersangkutan tak hanya berburu, tetapi juga menjual hasil buruannya--untuk dijadikan hiasan.

Sementara itu, pengguna Facebook, Jefry Tibalia, mengatakan bahwa perburuan itu terjadi di Nabire, Papua. Perburuan cenderawasih, kata Jefry, memang marak terjadi di Nabire.

Reaksi juga datang dari Jayapura, Papua. Seperti dilaporkan AntaraNews, aktivis lingkungan di Jayapura ikut mengecam aksi perburuan ini.

Ketua Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG), Fredy Wanda, mengaku menemukan belasan foto (berikut status atau komentar) Feronica, yang tengah menjajakan burung cenderawasih dan kakatua hasil buruannya di Facebook.

"Wanita itu punya beberapa akun Facebook, dan di dalamnya ditawarkan burung cenderawasih yang masih hidup seharga Rp5 juta. Sementara yang sudah diawetkan Rp3 juta. Ini harus ditindak tegas, jangan dibiarkan," kata Fredy.





Menurut Fredy, mestinya Feronica lebih punya empati, sebab burung cenderawasih merupakan jenis satwa kebanggaan orang Papua.

Menyusul riuhnya kecaman, Kamis (24/11), Feronica angkat suara di Facebook. Dalam statusnya, Feronica meminta maaf, lantaran sempat mengirim pernyataan kasar saat membalas komentar netizen.

______________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________

Feronica juga mengaku bisa ditemui di Nabire dan siap memberi penjelasan ihwal kasus ini. "Jika saya bersalah, saya siap ditindak lanjuti oleh hukum," tulis Feronica.

Cenderawasih dikenal dengan julukan "bird of paradise" (burung surga). Jenis burung ini masuk famili Paradisaeidae.

Selain di Papua, "burung surga" bisa ditemukan di pulau-pulau sekitar selat Torres, Papua Nugini, dan Australia Timur.

Di Indonesia, burung yang dikenal dengan warna-warni bulunya itu termasuk satwa yang dilindungi, berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Merujuk Hukum Online, larangan atas perbuatan tidak wajar--termasuk memburu dan memperniagakan--terhadap satwa dilindungi diatur dalam Undang-Undang nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati. Persisnya pada Pasal 21 ayat 2.

Bila melanggarnya, seseorang bisa kena ancaman pidana paling lama lima tahun, dan denda maksimal Rp100 juta.