Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selaku pemohon berjalan masuk ke ruang sidang pleno Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Senin (5/9).
Mantan Ketua MPR Amien Rais selalu muncul di saat DKI Jakarta bakal melaksanakan pergantian kepemimpinan. Pada Pilkada DKI 2012, ia muncul dan langsung berseberangan dengan calon yang saat itu diunggulkan yakni pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

Saat pasangan ini menang, Amien langsung mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Katanya, kemenangan pasangan Jokowi-Ahok akan mengancam iklim demokrasi. "Sebab, Ahok ini didukung pebisnis. Saya tak menyebutnya etnis," kata Amien saat itu.

Kini, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) ini kembali nongol. Lagi-lagi, ia langsung mengambil sikap berseberangan dengan calon yang diunggulkan yakni Basuki Tjahaja Purnama. Saat menjadi khatib salat Iduladha di Masjid Rumah Sakit Islam Sukapura, Jakarta Utara, Senin (12/9/2016), ia mengingatkan para jemaah yang hadir agar tidak salah dalam memilih calon gubernur-wakil gubernur.

"Pilih yang jujur, yang cinta rakyat kecil. Yang bukan tukang gusur, bukan yang meladeni kepentingan pemodal," kata mantan Ketua Umum PAN ini seperti dilansir Kompas.com.

Jika para pejabat di Indonesia tunduk kepada kepentingan pemodal, Amien khawatir lama-kelamaan bangsa ini akan dikuasai oleh asing.

Memang dalam khutbahnya itu, Amien tak menyebut nama Ahok. Namun saat dikonfirmasi usai khutbah, ia mengakui calon gubernur yang dimaksud tukang gusur itu tak lain adalah Ahok.

Itu pernyataan Amien yang terbaru. Sebelumnya, pada April lalu, ia menyebut Ahok sebagai sosok yang arogan.

Amien mencontohkan arogansi itu saat Ahok menantang berbagai pihak, bahkan terkesan meremehkan lembaga negara, termasuk Badan Pemeriksa Keuangan dalam kasus RS Sumber Waras.

Karena sikapnya yang arogan itu, Amien menilai Ahok tidak layak menjadi seorang pemimpin. "Ini bukan masalah SARA, tetapi dia memang tidak layak menjadi pimpinan. Jangankan presiden, gubernur saja bagi saya kurang pantas," kata Amien di Temanggung, Minggu (24/4/2016).

Ahok, kata dia, tak hanya keras kepala tapi juga merasa paling benar. Karenanya, dia meminta semua pihak untuk bersatu menghentikan sikap kontroversial Ahok akibat kata-kata serta ucapan kotor yang kerap dilontarkannya. Dia pun khawatir jika Ahok kembali terpilih menjadi gubernur DKI, mantan Bupati Belitung Timur tersebut akan berkelakuan bengis, beringas, dan menghina bangsa Indonesia.

"Kalau saya orang Jakarta, pasti akan turun gunung. Sayang, saya orang Yogyakarta," kata dia.

Amien mencurigai di balik semua keangkuhan itu ada sebuah kekuatan besar. Padahal, kata dia, masyarakat DKI Jakarta sebenarnya telah kehilangan harapan terhadap sang calon itu.

"Kita sedang menghadapi political Goliath, yang di belakangnya ada media Goliath, ada networking international Goliath," ujar Amien saat menghadiri HUT ke-18 PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Agustus lalu.

Goliath yang dimaksud Amien merupakan kisah perlawanan "David vs Goliath". Goliath atau Jalut merupakan raksasa dengan tinggi sekitar tiga meter. Raksasa itu terkenal sombong.

Namun, lantaran keangkuhannya, raksasa itu akhirnya tumbang setelah mendapat serangan ketapel dari David.

Karenanya, agar sang calon itu bisa ditumbangkan, ia meminta masyarakat DKI bersatu padu. "Kita perlu bergabung, from buruh, from NGO, from ulama, from polisi, from student. Kalau ini digalang, si pekok ini bisa dikalahkan. Poinnya keadilan. Ini yang harus menjadi pandangan kita semua," ujar dia.

Menanggapi salah satu tudingan Amien, Ahok menjawab santai. Kata Ahok, pada 2006, saat Ahok menjabat Bupati Belitung Timur, Amien pernah memberinya pin emas karena dianggap sebagai aktor demokrasi.

Bahkan saat itu, kata Ahok, Amien pernah memberi pesan menitipkan perjuangan demokrasi reformasi Indonesia kepada Ahok. Karenanya, Ahok merasa heran saat Amien menyatakan itu. "Kamu ingatkan saja ke dia, mungkin dia sudah tua, pikun," ujar Ahok.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...n-rais-ke-ahok

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Saefullah, cawagub DKI yang dinilai Ahok berbahaya

- Menguak biaya promosi Warkop DKI Reborn

- RioAlvansyah: Aku ingin jadi juara bulutangkis buatmama