Kaskus

Entertainment

karentalidAvatar border
TS
karentalid
DISCOVER INDONESIA "ANTI MAINSTREAM"
DISCOVER INDONESIA "ANTI MAINSTREAM"
Ada begitu banyak obyek wisata di Indonesia, tapi banyak juga yang belum familiar di telinga kita. Bukan berarti tempat-tempat tersebut nggak layak untuk dikunjungi. Bisa dibilang, tempat-tempat tersebut merupakan hidden paradise tanah air kita. Tempat berikut ini bisa jadi referensi untuk traveling kamu selanjutnya nih, travelers!

1. DANAU KACO: BERCAHAYA TERANG DI MALAM BULAN PURNAMA
Spoiler for Open:

Kata “kaco” berarti kaca. Karena, air Danau Kaco berwarna biru bening yang bisa memantulkan cahaya bagaikan kaca, sehingga masyarakat sekitar banyak yang menyebutnya Danau Kaca. Tapi, pemandangannya kontras dengan pemandangan sekelilingnya, yang serba hijau dan coklat. Danau ini juga dipadati oleh ribuan ikan semah Kerinci yang berenang bebas.
Soal kedalaman, belum ada yang tahu berapa meter kedalamannya, tapi katanya sih sangat dalam. Padahal danaunya nggak terlalu luas, yaitu hanya 30×30 meter aja. Danao Kaco juga nampak bercahaya di saat gelap, terutama jika saat bulan purnama muncul. Belum ada yang bisa meneliti mengapa danau itu bercahaya ketika gelap.Buat kamu yang ingin berkunjung ke sana, kamu butuh tekad yang kuat, nih. Karena, belum tersedia jalan mulus untuk menuju ke sana. Jika kamu berangkat dari kota Jambi, kamu harus menempuh 10 jam perjalanan. Buat kamu yang ingin berwisata ke Danau Kaco, kamu bisa transit ke Jambi dulu dengan menggunakan pesawat terbang.

2. TELUK KILUAN YANG BERKILAU
Spoiler for Open:

Sebenarnya, Teluk Kiluan bukanlah tempat wisata yang baru bagi pecinta traveling. Bahkan, bisa jadi tempat ini sudah jadi incaran para petualang untuk didatangi. Keindahan alamnya belum terjamah tangan industri, lokasinya terpencil dan sepi, suasananya tentu masih asri dan tenang. Itulah sebabnya Teluk Kiluan menjadi lokasi favorit para pemancing. Bahkan di tempat ini, setiap tahunnya, ada lomba memancing yang diikuti para jagoan memancing dalam negeri.
Keindahan pantainya tentu nggak lepas dari pasir putih, laut yang masih jernih dan terdapat lumba-lumba, juga ombak yang cukup kencang. Ada dua jenis lumba-lumba di Teluk Kiluan, yaitu lumba-lumba hidung botol dan lumba-lumba paruh panjang. Si hidung botol (Tursiops truncatus) cenderung pemalu dan berbadan besar.
Sedangkan Si paruh panjang (Stenella longirostris) berbadan lebih kecil, namun senang melompat. Jumlah lumba-lumba di sana mencapai ratusan ekor. Wajar kalau ada yang bilang bahwa koloni lumba-lumba di Teluk Kiluan adalah yang terbanyak di dunia. Kamu bisa melihat lumba-lumba dari dekat dengan menyewa perahi katir. Kalau beruntung, kamu juga bisa melihat ada penyu hijau di sana. Karena, hewan ini jarang naik ke permukaan laut.
Untuk menuju ke Teluk Kilauan yang berada di pesisir Lampung, tepatnya di Desa Kiluan Negeri, Kelumbayan, Tenggamus, Lampung Selatan, kamu harus menghabiskan waktu selama 12 jam berkendara dari Jakarta, atau 3-4 jam dari kota Lampung. Untuk memudahkan hidup kamu, lebih baik berangkat ke Pulau Kiluan dari Lampung aja

3. AIR TERJUN TELUN BERASAP: KABUT AIR DAN KEMILAU WARNA-WARNI
Spoiler for Open:

Kenapa air terjun ini dinamai “Telun Berasap”? Telun Berasap rupanya ditujukan penduduk pada kabut air yang menguap di sekitar air terjun. Kabut ini sendiri tercipta dari proses jatuhnya air dari ketinggian 50 meter. Keistimewaan Air Terjun Telun Berasap kian nampak saat bulir-bulir air yang beterbangan dan terkena cahaya matahari. Di antara kabut yang lembap, kamu akan melihat pertunjukan kemilau warna-warni pelangi, tanpa harus menunggu hujan turun.
Air Terjun Telun Berasap bisa kamu temukan di desa bernama sama, yaitu Desa Telun Berasap. Desa ini masuk wilayah kabupaten Kerinci. Lokasi air terjun ini cukup menantang, yakni berada di antara lebatnya pepohonan Taman Nasional Kerinci Seblat. Meski begitu, jalan menuju Air Terjun Telun Berasap bisa menyejukkan mata kamu.
Untuk menikmati pemandangan Air Terjun Telun Berasap dengan lebih maksimal, kamu bisa melakukannya dari ketinggian. Kamu bisa naik ke atas air terjun dan berdiri di salah satu bebatuan di sana. Jangan khawatir bakal tenggelam di sana. Pasalnya, dasar airnya tidak dalam, kamu hanya perlu waspada dengan banyaknya batu.
Untuk sampai di Air Terjun Telun Berasap, kamu harus menghabiskan waktu selama 10 jam berkendara dari Jambi.

4. DESA CANDIREJO: MENIKMATI EKSOTISNYA KAMPUNG JAWA
Spoiler for Open:

Konon, nama Desa Candirejo diambil dari kata Candighra. Perlahan-lahan, namanya berubah karena orang-orang terbiasa menyebutnya Candirga, lalu menjadi Candirja, dan akhirnya Candirejo. Dari segi arti, candi berarti batu dan rejo artinya subur. Dengan demikian, Candirejo adalah desa yang banyak bebatuannya, tapi tetap subur.
Lokasi Candirejo dekat dengan Borobudur, sekitar 2.5 hingga 3 km. Desa ini berbatasan dengan Desa Pulutan, Kesongo, Rawa Pening, Jombor, dan masih banyak desa lainnya. Alamnya eksotis, indah, dan belum banyak pembangunan seperti di kota. Warganya ramah-ramah dan masih menjaga tradisi asli serta lingkungannya. Desa ini juga bisa dibilang sebagai “simbol Jawa.” Artinya, kamu dapat mempelajari sejarah Jawa di sini.
Soal makanan, Candirejo menyajikan makanan serba tradisional. Contohnya, gudeg dan pecel. Jika sudah pulang dari Candirejo, sempatkan pula membeli kenang-kenangan dari sana berupa kerajinan desa, seperti tikar, tas, hiasan dinding, tatakan gelas, lukisan, dan masih banyak lagi.Bila kamu dari Yogyakarta, kamu bisa naik taksi atau bus dari Umbulharjo menuju Terminal Borobudur. Jaraknya sekitar 40 km.

5. KAYU ARO: PERKEBUNAN TEH ORTHODOX TERTUA DI NUSANTARA
Spoiler for Open:

Terletak di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Kayu Aro bukanlah sekadar perkebunan teh biasa. Selain berusia ratusan tahun, perkebunan ini juga patut dikagumi dalam aspek ketinggian 1.600 meter dpl dan luas 2.500 hektar. Itulah yang mengantarkan Kayu Aro sebagai perkebunan teh peringkat dua dunia. Sedangkan, posisi pertama diduduki Perkebunan Teh Darjeeling di India.
Sebagaimana telah dikatakan, Kayu Aro adalah perkebunan teh penghasil teh hitam atau juga dikenal dengan nama: teh orthodox. Soalnya, proses pengelolaannya masih konvesional, belum menggunakan teknik, atau alat-alat modern. Sehingga, jangan heran jika kamu menyaksikan serbuk-serbuk teh di sini. Dan teh di sini juga bebas dari bahan-bahan kimiawi, tak memakai pengawet, juga pewarna.
Selain itu, pekerja teh di Kayu Aro dilarang memakai kosmetik saat mengolah daun-daun teh yang telah dipilih. Semuanya untuk menghasilkan teh kualitas terbaik. Tak heran bila kemudian daun teh dari Kayu Aro begitu digemari Ratu Belanda dan Ratu Inggris pada masa penjajahan.
arak tempuh dari kota Padang ke Kayu Aro adalah 300 km (7 jam perjalanan).

6. KERUMUTAN: SANG PARU-PARU DUNIA
Spoiler for Open:

Kerumutan terletak di Propinsi Riau. Dilihat dari aspek administratif, kawasan hutan ini terbentang hingga melalui dua kabupaten, yaitu Pelalawan dan Indragiri Hulu. Saking luasnya, kawasannya dibagi tiga di mana pembagian kawasannya dilihat dari kondisi lahannya. Kawasan pertama adalah Kawasan Inti, yang luasnya mencapai 93 ribu hektar lebih. Kawasan kedua, Kawasan Lindung Gambut, dengan luas 52 ribu hektar lebih. Terakhir, Kawasan Intervensi, yang dimaksudkan sebagai tempat penyelamatan ekosistem rawa gambut, dengan luas lebih dari 1.1 juta hektar.
Daya tarik Kerumutan bukan hanya pemandangan hutan gambutnya. Kamu juga dapat menemukan aneka fauna yang langka, seperti harimau Sumatera. Ada jugaharimau dahan, monyet ekor panjang, kuntul putih, owa, burung enggang, bahkan buaya sinyulong. Hutan ini bahkan menjadi tempat singgah burung-burung saat bermigrasi dan membuatnya ditetapkan sebagai kawasan IBA (important bird area) dan EBA (endangered bird area). Temukan pula tumbuhan-tumbuhan endemis di wilayah hutan rawa gambut dan rawa kering Kerumutan, anntara lain punak, perupuk, rengas, pandan, kantung semar, meranti, nipah, dan lain sebagainya.

Source:
http://discoveryourindonesia.com/
http://discoverindonesia.or.id/
0
2.2K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan