Facebook merupakan layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada tahun 2004 yang bermarkas di California, Amerika Serikat. Tahun 2009 merupakan puncak ketenaran, studi compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Per 2 November 2016, pengguna sosial media besutan Mark Zuckerberg ini mencapai 1,76 Milyar pengguna aktif di seluruh dunia.

Dilansir oleh Alexa.com, secara ranking global, Facebook menduduki posisi ke 3 di dunia sebagai situs yang paling banyak diakses. Bisa dibilang Facebook masih menjadi salah satu situs paling populer, tetapi tunggu dulu, terjadi penurunan peringkat Facebook, sebelumnya dari data januari 2016 Facebook menempati peringkat 2 teratas setelah google. Namun per April 2016 sampai saat ini Facebook turun di posisi ke 3 setelah digeser oleh Youtube.

Jika dilihat secara global, Facebook menduduki peringkat 3, artinya mayoritas negara-negara di dunia menempatkan Facebook di top 3 situs yang paling banyak diakses. Namun di beberapa negara, Facebook justru terlempar dari jajaran 5 besar top situs paling banyak di akses. Salah satunya di Indonesia, dengan pengguna aktif Facebook terbanyak keempat di dunia, tidak serta merta menjadikan Facebook sebagai salah satu situs terfavorit di tanah air, malah traffic Facebook terjungkal ke posisi 20. Selain itu beberapa negara lain yang tidak menempatkan Facebook di 5 besar situs paling sering diakses adalah Jepang (peringkat 7), Myanmar (9) dan Korea Selatan (10).

Perubahan peringkat Facebook dari peringkat 2 menjadi 3 jelas menunjukkan suatu penurunan, walaupun sedikit, ditambah lagi peringkat Facebook di beberapa negara yang merosot semakin menunjukkan kalau popularitas Facebook juga mengalami penurunan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan popularitas Facebook turun.

1. Kompleksitas

Awalnya Facebook hanyalah jejaring sosial biasa dengan fitur berbagi status text, foto, ataupun video, namun seiring dengan berjalannya waktu, fitur-fitur baru ditambahkan, misalnya kemampuan untuk melakukan gaming, video call, mengirim file/berkas, live streaming, dan banyak lagi.

Dengan segudang fitur yang disajikan, membuat Facebook menjadi sangat kompleks, semakin banyak menu dan link yang ditaruh (baik versi mobile / desktop), semakin mengganggu dan membuat tidak nyaman dari sisi user experience. Akibatnya Facebook tidak begitu user friendly karena pengguna harus celingukan mencari menu, terutama menu yang tidak biasa mereka gunakan.

2. Tampilan Berantakan

Jika dilihat Facebook versi desktop, akan terlihat tampilan halaman yang sangat semrawut. Disisi kiri berjejer menu berupa ikon-ikon yang berderet memanjang ke bawah, dibagian kanan kanan juga terdapat bilah rekomendasi iklan, di bagian paling kanan terdapat bilah obrolan, saran game, dan aktifitas teman.

Wall pun tak kalah semrawutnya, postingan wall tidak urut waktu kejadiannya, misalkan bagian teratas berisi postingan status 10 jam yang lalu, dibawahnya postingan hari kemarin, kemudian dibawahnya lagi postingan 3 jam yang lalu. Ditambah lagi, rekomendasi iklan atau fanpage yang muncul di sela-sela timeline. Selain itu ditampilkan pula beberapa postingan orang lain yang di like oleh teman Facebook kita. Dari sisi postingan, apa yang kita post di wall kita, tidak serta muncul ke semua wall teman kita, namun hanya beberapa teman saja secara random yang bisa melihat apa yang kita post, kecuali teman kita mengunjungi akun kita. Beberapa Ke-random-an tersebut membuat isi wall menjadi tidak rapi, relevan dan aktual. Facebook dengan segala tampilan dan teknisnya yang acak-acakan membuat pengalaman penggunanya tidak nyaman.

3. Komersialisasi

Tahun 2010 ane punya fanpage yang kontennya ane update seputar informasi-informasi unik, waktu itu membernya baru 200an, tapi bisa dapat puluhan hingga 100an lebih like. Tapi semenjak fanpage dikomersialisasi, ane lupa kapan tepatnya, jumlah like dan jangkauan ane bekurang drastis, padahal member ane udah 16 ribuan waktu itu.

Dari contoh di atas ini bisa dilihat bahwa postingan ane cuma bisa dijangkau (muncul di wall member) 490 orang, padahal member ane 17 ribuan sekarang. Disini lah peluang Facebook untuk komersialisasi, untuk meningkatkan jangkauan kita harus membayar biaya promosi. Dengan klik “Promosi Kiriman” maka kita akan diarahkan pada menu pilihan paket pembayaran. Semankin banyak jangkauan yang kita inginkan, maka semakin mahal pula kita harus membayar.

Fanpage dulunya digunakan sebagai sarana promosi produk, jasa, ataupun perusahaan, namun karena sistem jangkauan berbayar ini membuat sejumlah pengguna fanpage untuk hijrah ke sosial media lain seperti twitter dan Instagram sebagai sarana promosi yang gratis dan cepat viralnya.

4. Munculnya Sosial Media Baru

Facebook tidak lagi menjadi satu-satunya penguasa sosial media, seiring dengan berjalannya waktu, banyak sosial media baru bermunculan, terutama yang berbasis mobile karena saat ini memang eranya smartphone, sebut saja twitter, Instagram, path, bbm, dan sebagainya. Sosial media baru tersebut menawarkan fitur yang spesifik, unik, dan juga menarik sehingga bisa menjadi pilihan alternatif lain selain Facebook.

Facebook pun tidak mau kalah dengan aplikasi mobile-based lainnya, Facebook juga meluncurkan versi androidnya, tapi sayang aplikasi Facebook tersebut masuk sebagai salah satu aplikasi yang rakus RAM dan boros baterai. Walaupun kini ada juga facebook versi lite-nya, tapi fitur yang disajikan dengan aplikasi versi standarnya.

5. Pengguna Facebook Sudah Mulai Bosan

Pada awal kemunculan facebook, temen-temen ane pada rajin update status facebook, tiap jam bahkan tiap menit. Tapi akhir-akhir ini mereka yang sering update status sudah jarang update status facebook, bahkan ada lagi yang update status terakhir beberapa tahun yang lalu. Apakah mereka sudah bosan update status ? ternyata enggak gan, mereka masih sering update status, tapi tidak di facebook, melainkan ke sosmed lain misalnya instagram, path, dan lainnya. Dengan migrasinya user facebook ke sosmed lain menunjukkan kebosanan mereka terhadap facebook serta ingin merasakan sensasi pengalaman menggunakan sosial media yang lain.

Salah satu faktor orang update di facebook tidak lain adalah untuk mencari perhatian dalam bentuk like atau komen. Seperti yang ane sebutkan sebelumnya, tidak semua update kita akan muncul ke wall semua temen kita, otomatis hanya beberapa orang saja yang bisa melihat postingan kita. Dengan demikian peluang mendapatkan like atau komen menjadi berkurang. Ini menjadi penyebab mereka pindah ke sosmed lain yang mudah bagi mereka mendapatkan like, comment atau setidaknya postingan mereka dilihat oleh semua follower/ temannya.

NB: Semua Data Statistik diambil per November 2016