Ada 7 miliar umat manusia di Bumi yang tersebar di 194 negara berdaulat di lima benua berbeda. Mereka saling berinteraksi satu sama lain yang terkadang menimbulkan masalah tertentu. Wajar bermasalah, yang satu agama ajah kadang masih ribut. Atau lahir dari rahim yang sama, tapi masih sering bertengkar.

Selama manusia hidup sudah pasti ada masalah. Kalau kata Dani Vardiansyah dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu Komunikasi, masalah adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Dua faktor atau lebih hmm... contoh:

Faktor pertama: aku mau bikin thread di H2H.
Faktor kedua: modem tiba-tiba lemot kaya t*i.

Itu masalah.

Nah, di H2H ini mayoritas orang bermasalah. Termasuk ogut.

Putus cinta, kembalian dicurangin mbak-mbak alf*mart, punya keluarga yang ngeselinnya di ubun-ubun, pacar selingkuh, pacar terlalu baik, galau sama orientasi seksual yang menyimpang, skripsi nggak kelar-kelar, emak ngomel melulu, LDR, pacaran beda agama, dompet sisa Imam Bonjol sama Kapitan Pattimura doang, jones dari zaman megalitikum, teman tukang tikung cem Valentino Rossi, dll.

Masalah muncul karena harapan nggak sesuai dengan kenyataan.

Ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah. Salah satunya ya tidak menganggap "masalah" tersebut sebagai "masalah". Menghibur diri dan mencari kesenangan yang terkadang sangat sangat sangat sangat sangat remeh dan murah, tapi ampuh bikin kita tenang, tertawa, atau mesem-mesem sendiri. Namanya simple pleasure, atau kebahagiaan sederhana.

Ini simple pleasures aku:


Itu simple pleasure aku. Kalau kalian apa ajah? Sini sini berbagi kebahagiaan sederhana kalian. Aku mau tahu.