Seperti dikutip Atimes, Shenzhen menjadi kota dengan harga properti termahal dari 45 kota lainnya di China dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Menurut Shanghai E-House Research Institute kondisi seperti itu, turut membuat Shenzhen mengalami property bubble terbesar tahun ini.

Hal tersebut disebabkan salah satunya oleh naiknya nilai proyek konstruksi sebesar 9,1% dalam 10 bulan pertama tahun ini menjadi sebesar CNY102,29 triliun atau setara dengan Rp200.824 triliun (kurs Rp1963). Data tersebut dilansir oleh National Development and Reform Commission.

Sedangkan aset investasi dalam 10 bulan pertama meningkat 8,3% menjadi CNY48,44 triliun atau setara dengan Rp95,101 triliun dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan investasi di China timur, tengah, dan barat ditargetkan mencapai dua digit.

Sumber: http://economy.okezone.com/read/2016...ubble-property