Minggu lalu ane sempet bikin threadtentang pak Arcandra Tahar. Ane bukannya pendukung macem panastak atau panasbung bray, cuma ane kagum aja ada orang Indonesia yang hebat di luar negeri dan di akui kehebatannya, tapi pas balik ke Indonesia malah di cap yang aneh - aneh, yang katanya “antek-antek asing” -lah, “nggak nasionalis” -lah, “bukan kader partai” -lah, dan lain – lain. Menurut ane sih ini cuma faktor kecemburuan para elit politik Indonesia yang takut di kalahin sama orang jenius macem pak Arcandra Tahar.
Ane juga udah nyari – nyari keburukan dari Arcandra Tahar dan kenapa dia diberhentikan jadi menteri ESDM dulu, dan hasilnya Arcandra Tahar diberhentikan cuma karena isu dwi kenegaraan aja, bukan karena korupsi atau isu – isu yang merugikan negara kayak yang lain. Padahal baru 20 hari kerja , dia udah selesain perkara Blok Masela yang dari era pemerintahan SBY belum bisa selesai. Arcandra Tahar berhasil menurunkan biaya pengolahan dari angka US$ 20 miliar menjadi US$ 15 miliar. Blok Masela itu kawasan kilang minyak dan gas yang terletak di laut Arafura, Maluku.
Spoiler for DIA KEMBALI LAGI!!:
Jokowi memanggil kembali Arcandra Tahar belum lama ini, tapi posisinya sekarang berubah menjadi wakil menteri ESDM dan dia juga diangkat jadi wakil komisaris utamaPT Pertamina berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina yang dituangkan dalam salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-254/MBU/11/2016. Ia menggeser posisi Edwin Hidayat Abdullah yang diturunkan sebagai anggota Komisaris Pertamina.
Spoiler for SIAPA SIH EDWIN HIDAYAT ABDULLAH?:
Agan tau kisruh PLN mau “caplok” PGE dari Pertamina? Nah, Edwin Hidayat Abdullah ini salah satu biang kerok dibalik kisruh tersebut. PGE (Pertamina Gheothermal Energy) ini anak perusahaan Pertamina yang notabene di bawah pengawasan Edwin. Padahal PLN punya proyek 35000MW yang belum selesai, tapi Edwin Hidayat Abdullah sama Menteri BUMN, Rini Soemarno, mendorong PLN agar secepatnya akuisisi PGE dari Pertamina, bahkan dalam seminar"Prospek Akuisisi PGE Oleh PLN" di Jakarta, Edwin tampak tetap ngotot akan rencana akuisisi tersebut. namun kebijakan itu di tolak oleh para karyawan PGE.
Kayaknya ada sesuatu nih..
Semoga banyak orang - orang kayak pak Arcandra Tahar di luar negeri yang mau pulang ke indonesia buat mengabdi sama negara