Banyak faktor yang menyebabkan puting lebih sensitif. Misalnya saja payudara dengan ukuran lebih kecil maka putingnya lebih sensitif terhadap rangsangan. Hal tersebut disebabkan oleh saraf yang lebih terkonsentrasi atau lebih padat.

Kemudian operasi payudara dapat menghilangkan sensitivitas puting berkurang. Pasalnya ketika dilakukan bedah, saraf pada area payudara kemungkinan dapat terputus dan tidak pulih kembali.

Bentuk puting tak selamanya menyembul. Dalam kondisi tertentu, puting bisa saja masuk ke dalam payudara.

Pria yang mengalami kondisi tersebut tak perlu khawatir karena kondisi ini terbilang normal. Namun bagi wanita, perlu langkah tepat mengatasinya karena wanita harus menyusui anaknya kelak. Satu-satunya langkah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan operasi.

Rambut yang tumbuh di sekitar puting terbilang normal. Rambut-rambut ini tumbuh karena ada folikel pada area di sekitar puting. Umumnya pria lebih sering mengalami hal tersebut.

Namun yang menjadi masalah pada wanita, rambut-rambut yang tumbuh di area puting terlalu lebat. Hal itu dapat mengganggu proses menyusui dan harusnya dicukur habis sebelum melahirkan.

Kulit puting pada wanita dan pria cenderung sensitif dan tipis. Hal tersebut membuatnya lebih mudah terinfeksi bakteri jika bra atau kaus dalam yang dikenakan tidak dicuci bersih.

Namun pada ibu menyusui, risiko puting terinfeksi dua kali lipat lebih besar. Hal itu biasanya disebabkan oleh tumpukkan ASI di saluran puting yang bercampur dengan bakteri eksternal. Gejala yang biasa dirasakan ibu menyusui diantaranya bengkak, sakit hingga seperti terasa terbakar.

Setiap orang memiliki benjolan kecil di sekitar puting. Hal itu terbilang normal karena benjolan tersebut adalah kelenjar sebaceous yang biasanya terdapat di kulit, wajah dan kulit kepala.

Fungsi dari benjolan kecil ini dapat melindungi kulit, memberi kelembapan dan menjaganya tetap lembut dan halus.