Jakarta - Sebanyak 63 personel Pekerja Harian Lepas (PHL) PPSU atau pasukan oranye terkena sanksi skorsing hingga kontrak mereka berakhir karena ikut mengampanyekan pasangan Agus-Sylvi. Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni merasa prihatin dengan kejadian tersebut.

"Kasihan ya. Prihatin, prihatin saya. Itu dia yang saya pikirin, di mana kesalahannya?" ujar Sylvi setelah menghadiri silaturhami Perempuan Jakarta Asli (PJA) di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11).

Karena merasa prihatin, Sylviana berencana akan melihat kembali peraturan. Dia juga belum tahu apakah para pasukan oranye itu memang mendukung.

"Apa ada aturan tentang itu? Ini yang mau kita pikirin. Apa benar itu tim sukses kita, apa itu relawan kita? Kita tidak bisa membaca, kalau relawan saking cintanya kan tidak bisa juga," tambah Sylviana.

Sylviana mengatakan, sepengetahuannya, hanya PNS yang tidak boleh ikut berkampanye dalam masa pilkada. Dia menegaskan akan kembali melihat peraturan tersebut.

"Kalau menurut saya, saya lagi pelajari peraturannya, apa ada aturan seperti itu. Setau saya, PNS yang tidak boleh (kampanye), ini kan PHL," kata Sylvi

https://m.detik.com/news/berita/d-3354620/sylviana-prihatin-dengar-pasukan-oranye-diskors-karena-kampanye?_ga=1.1997361.1238080389.1453127611